grace02emily Dampak Buruk Bila Anak Sering Dibentak Orang Tua Terbaru 2017

Dampak-buruk-bila-anak-sering-dibentak-orang-tua
Medianers ~ Dewasa ini banyak orang tua membentak dan memarahi anak untuk menghentikan aktifitas atau prilakunya yang menjengkelkan. Padahal tindakan orang tua demikian bisa berakibat buruk dikemudian hari bagi perkembangan anak. Apa saja dampak buruknya? Silahkan simak uraian berikut.

Anak-anak yang hidup dilingkungan keras, seperti sering kena marah dan bentakan dari orang tua, karena tidak mau mengikuti kemauan orang tua, maka jangan disesali suatu saat nanti sang anak akan berprilaku keras, nakal dan suka membentak juga, sebab menurut pakar neurosains, Taruna Ikrar, PhD "Kebiasaan membentak berpengaruh pada perkembangan anak. Dalam artian, anak itu menjadi tak sensitif, tak empati." 

Pakar dari California, Irvine, Amerika Serikat (AS) ini, juga menjelaskan pada wartawan republika.co.id bahwa "dampak buruk dari kebiasaan orang tua membentak anak akan merusak sel-sel saraf (neuron) dalam otak anak. Jalinan neuron yang berfungsi membangkitkan rasa iba dalam diri anak bisa terkikis fungsinya."

Kesimpulan, bila anda menginginkan anak anda berhati lembut, tidak keras kepala maka, hindarilah membentak dan memarahi menggunakan suara keras dengan tujuan memberi efek jera agar dia patuh. Bila anda inginkan anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sebaiknya gunakan kalimat edukatif, pemahaman dan dari hati ke hati ( persuasif) agar kelak ia terbiasa tidak keras kepala dan membandel.(editor:AW)

grace02emily Menakar Peluang Perawat di Pentas Politik Tanah Air Terbaru 2017

Perawat-manajer
Medianers ~ Ners muda dan Perawat-Perawat enerjik telah banyak lahir dari rahim jurusan Keperawatan. Mereka mayoritas tersebar di sektor kesehatan. Rata-rata bekerja di klinik, Puskesmas, Rumah Sakit dan di pos kesehatan di berbagai instansi.

Di level manajemen, sebagai pimpinan, sangat minim sekali Perawat yang mengisi jabatan strategis sebagai pengambil kebijakan. Di Rumah Sakit misalnya, paling tinggi jabatan Perawat hanya sebatas Kepala Bidang atau Kepala Bagian. Kalaupun itu ada sebagai direktur rumah sakit, sangat sedikit sekali.

Bagaimana dengan jabatan politis?

Perawat jadi kepala daerah dan wakil rakyat (anggota dewan terhormat) misalnya, mungkin 0,01 persen saja yang di isi oleh Perawat. Maksudnya, ada kepala daerah dan anggota dewan yang memiliki latar belakang Perawat, tapi jumlahnya tidak melebihi dari jumlah jari yang ada di kedua telapak tangan.

Banyak faktor yang mempengaruhi ini, terutama Perawat adalah tenaga fungsional memang difungsikan untuk memberi Asuhan Keperawatan pada pasien, bukan diperuntukan sebagai pejabat atau politikus. Kemudian, tidak terpaparnya Perawat dengan budaya politik, serta budaya berorganisasi, kecuali ikut organisasi profesi yang diwajibkan.

Sungguh pun demikian, di Indonesia, banyak politikus yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti dokter misalnya, mereka ditempa di kampus juga bukan untuk jadi politikus, tapi mereka bisa mengisi jabatan strategis di kesehatan, di DPR dan banyak terpilih menjadi kepala daerah, bahkan jadi mentri.

Demikian juga dengan profesi lain, seperti guru misalnya, banyak yang jadi kepala daerah, anggota dewan, jadi pejabat tertinggi suatu instansi di luar bidangnya, termasuk jadi mentri. Sedangkan Perawat, tidak pernah jadi mentri apapun sejak republik ini berdiri.

Dalam hal ini medianers berpendapat, meskipun Perawat sebagai sebagai tenaga fungsional, tidak tertutup peluang bagi Perawat ingin jadi politikus atau jadi pejabat tertinggi di negri ini, karena UUD menjamin itu, bahwa hak dan kewajiban setiap warga sama. Kepastian ini tertuang pada Pasal 28 D, UUD 1945 tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara, yang berbunyi:

  1. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang sama di depan hukum; 
  2. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja;
  3. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Namun, kenapa Perawat tidak mengambil peluang itu? Nah, kembali kepada pernyataan di atas, bahwa belum terbiasanya Perawat dalam berorganisasi. Berorganisasi identik dengan aktifis. Aktifis adalah cikal-bakal jadi politikus. Sementara sistim pendidikan di Keperawatan, saban hari teori dan praktek saja, mengenal, seraya mengetahui respon  tubuh manusia terhadap penyakit, serta waktu berorganisasi pun nyaris tertutup karena jadwal terlalu padat.

Gender ikut mempengaruhi, mayoritas profesi Perawat didominasi oleh perempuan. Tidak bermaksud mengkerdilkan peran perempuan, tapi perempuan sedikit sekali tertarik dengan dunia politik, mereka cendrung memilih posisi aman dan nyaman. 

Demikian juga pendidikan. Pendidikan tinggi Perawat di Indonesia baru 15 tahun terakhir terbuka krannya, sebelumnya tamatan Perawat didominasi oleh lulusan SPK (setara SLTA). Hal ini, pernah medianers ulas di artikel berjudul Kapan Perawat Menjadi Mentri Kesehatan?

Semuanya bisa berubah, tergantung dari profesi Perawat sendiri, hendaknya di kampus, pihak pendidikan memberi porsi dan waktu yang banyak bagi mahasiswa Keperawatan untuk aktif berorganisasi. Kemudian, insan Perawat juga harus berani berpikir, bertindak diluar kotak, bahwa jadi Perawat bisa membuat, mempengaruhi kebijakan kesehatan, bahkan lebih dari itu, tidak melulu merawat pasien saja. Melalui kebijakan, Perawat juga bisa memihak kepada pasien dan masyarakat.

Terakhir, sudah saatnya, Perawat Indonesia mendukung tokoh Perawat di daerah anda untuk mengambil jatah di legislatif, yang pada akhirnya akan ada Perawat Indonesia mengisi pos-pos penting di pemerintahan. Sesungguhnya peluang itu ada dan terbuka lebar.Semoga.(AntonWijaya). 

grace02emily Perawat Cantik Ini, Bikin Netizen Mabuk Kepayang Terbaru 2017

Medianers ~ Beberapa photo di bawah ini menjadi viral di jejaring sosial. Banyak yang "kejang-kejang" hingga mabuk kepayang melihat Perawat- Perawat cantik ini berpose. Bahkan ada yang ingin dirawat oleh Perawat itu dirumah sakit segera.
Perawat-cantik
Photo Perawat cantik ini juga dikomentari oleh warga negara Malaysia. "Kalau nurse macam ni..tiap2 ari aku nak prgi hospital weyh." Komentar Khairul Kimi.
Demikian pula yang lainnya, mengaku ingin segera berobat ke rumah sakit dan akan betah lama-lama dirawat oleh Perawat cantik yang ada dalam photo ini.
Sementara, netizen Indonesia mengaku, "Beda tipis kok ama perawat di indonesia." Tulis Tanti Oktriani. Baca juga : Perawat Ala Pramugari di China
Namun, banyak juga Netizen asal Indonesia yang kecewa, setelah mengetahui identitas Perawat-perawat cantik ini. Seperti pertanyaan yang diajukan oleh Mr.X ini misalnya, "Ini beneran perawat? Perawat Malaysia kah? Koq bisa bening.gini yaaa? Bukan Jepun punya kah?" Setelah dijawab Netizen lain. "Itu Perawat Thailand." Mendengar jawaban demikian, Mr.X langsung bungkam, diam seribu bahasa.(AW)

grace02emily Koran Ternama di Jepang, Ungkap Fakta, Perawat Indonesia Banyak Pulang Kampung Terbaru 2017

Media cetak ungkap data tentang karir Perawat di Jepang
Medianers ~ Bulan ini, (September 2016) sebuah koran nasional cukup terkenal di Jepang bernama Asahi Shinbun mengungkapkan data dan fakta bahwa, Dari 1.118 calon perawat Rumah Sakit cuma 119 berhasil lulus ujian negara Keperawatan di Jepang. Sementara caregiver dari 2.777 calon yang sudah berada di Jepang, hanya sekitar 437 orang saja yang lulus.

Hal ini terungkap dalam sebuah forum diskusi Whats App "Perawat Peduli Indonesia" yang dikelola oleh Ns.Martony, selain admin, ia penulis sekaligus pemerhati Perawat Indonesia. 

Dalam forum diskusi dimaksud, tergabung tokoh Keperawatan nasional, seperti Prof. Achir Yani, Prof. Budi Anna Keliat, Dr.Prayetni, S.Kp, M.Kep dan juga praktisi serta akademisi, termasuk pengurus organisasi yang tersebar diseluruh pelosok tanah air, termasuk luar negri.

Okey! Kali ini medianers membocorkan isu menarik yang dibahas dalam grup diskusi tersebut, yang dicetuskan oleh Laras Waty, ia Perawat, saat ini bekerja di Osaka Jepang. Isu ini juga dimulai oleh Mohammad Yusuf dengan mengupload pemberitaan media massa di Jepang tentang Perawat.

Terkait, pemberitaan yang dimaksud. Diterjemahkan oleh Mohammad Yusuf, bahwa, "Ada yang positif dan negatif. Negatifnya banyak perawat Indonesia pulang walau sudah dapat lisensi di Jepang. Tapi, bukan di arahkan ke kita (maksudnya ke Perawat Indonesia) . Ini jadi pertanyaan media Jepang kepada pihak pengguna dan pemerintah Jepang. Kenapa banyak yang pulang?"

Mohammad yusuf menambahkan." Positifnya banyak yang terus berjuang untuk medapatkan lisensi, bahkan membentuk komunitas perawat muslim Indonesia, yang salah satu kegiatannya utk saling komunikasi dan bertukar pikiran." Jelasnya.

Alasan Perawat Indonesia di Jepang Kembali Ke Tanah Air

Laras Waty menanggapi isu seperti ini, "Perawat yang pulang ke Indonesia tanpa lulus ujian sekitar 532 orang. Di antara 191 yang lulus ada yang pulang ke indonesia maupun ganti visa kerja. Perlu diketahui para perawat yang mengikuti program ke Jepang mendapatkan visa tokutei katsudou, atau visa designated activities. Bagi peserta lulus ujian, ada yang mengubah visanya menjadi visa pekerja medis ataupun ada yang menikah dengan penduduk  lokal sehingga mengubah visa menjadi visa spouse." Ungkapnya.

"Hal tersebut dilakukan, karena ada yang lulus dengan sertifikasi junkangoshi (semacam perawat pelaksana) dengan masa berlaku 4 tahun. Tapi, bila terus memakai sertifikat junkangoshi visa juga wajib berubah. Junkangoshi ini tidak bisa diperbaharui masa berlaku sertifikatnya. Jadi sehabis 4 tahun harus pulang, atau harus sudah lulus ujian negara perawat/ kangoshi." Tukuk Laras Waty.

Sedangkan caregiver yang bekerja di Panti jompo, Laras Waty mengatakan. "Ada 436 orang lulus ujian negara, diantara yang lulus ada yang pulang kembali ke tanah air maupun berubah visa, sebanyak 140 orang."

Ia menambahkan, alasan Perawat Indonesia kembali ke tanah air sebagai berikut: "Biasanya alasan masing-masing orang. Kalau perempuan beralasan hendak menikah, ikut suami. Sedangkan, yang sudah berkeluarga, bagi yang tidak membawa keluarga ke Jepang ya kembali ke kampung halaman. Mas yusuf termasuk perawat yang tahan banting lho. Beliau memboyong keluarga ke Jepang dan Alhamdulillah bisa hidup bareng keluarga di Jepang. Ungkapnya.

"Ada juga yang pulang ke Indonesia untuk meneruskan sekolah. Ambil S1, atau S2." Ulas Laras.

Sementara dari pihak user, laras mengatakan, " pihak rumah sakit juga bukannya tidak memperpanjang kontrak, karena selama perawat Indonesia memiliki sertifikat dia bisa melamar dimana saja. Kalau memang sudah tidak betah bekerja di rumah sakit tempatnya bekerja sebelumnya."

Apakah Perawat Indonesia Tidak Kompeten Sehingga Banyak yang Tidak Lulus Ujian?

"Terus terang bila dibilang Perawat tidak kompeten saya tidak sepakat. Perawat yang ke Jepang ikut ujian penyaringan ketat di Indonesia. Perawat juga minimal punya pengalaman 2 tahun kerja di Rumah Sakit. Kendala terbesar ujian lisensi adalah bahasa." Bantah Laras.

Terkait data dan fakta diungkap koran Asahi Shinbun tentang banyaknya Perawat Indonesia yang tidak lulus Ujian lisensi Keperawatan di Jepang. Prof. Achir Yani S. Hamid, MN.,DN.Sc selaku guru besar Ilmu Keperawatan di Universitas Indonesia, sekaligus mantan Ketua Umum PPNI yang pernah menjabat 2 priode ini berpendapat. 

"Harus dikaji jauh, dalam menyatakan Perawat tidak kompeten hingga tidak lulus ujian di Jepang. Apa yang mereka rasakan, adalah kesulitan dalam pemahaman bahasa atau level pertanyaan yang di ujikan." Tanggapan Prof. Yani.

Prof Yani menambahkan, "Sebelum lulus ujian lisensi, Perawat Indonesia yang berada di Jepang, hanya boleh melakukan pekerjaan yang sangat basic, sangat kurang Clinical Nursing. Sehingga setelah beberapa tahun keterampilan Perawat menurun. Ketika lulus ujian dapat lisensi tapi dengan keterampilan yang menurun tersebut, mereka dibawah supervision ketat oleh Perawat Jepang.  Ini temuan hasil wawancara dan dibahas saat seminar di Osaka 20 Desember 2015 yang lalu." Jelasnya.(AntonWijaya)

grace02emily Seminar, Workshop Legalitas Praktek Keperawatan Kamar Bedah ( HUT HIPKABI 2016, SEMARANG) Terbaru 2017

Workshop-standar-akreditasi-legalitas-praktek-keperawatan-kamar-bedah
Medianers ~ Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) kembali menggelar seminar dan workshop Standar Akreditasi Legalitas Praktek Keperawatan dan Kredensialing sebagai Jaminan Mutu Pelayanan Kamar Bedah, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) HIPKABI ke- 16.

Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar dan workshop pada tanggal 12 November 2016, dan malamnya kegiatan Galadinner dalam rangka merayakan HUT HIPKABI. Esok hari, pada tanggal 13 November 2016 dilanjutkan dengan kegiatan family gathering ke Klenteng Sam Pho Kong, Kawasan Kota Lama, Semarang.

Seminar dan workshop diadakan di Hotel MG Setos, Jl.Gajah Mada, Semarang, Indonesia. Peserta dapat mengikuti seminar dan workshop saja tanpa mengambil penginapan. Terkait materi, pembicara, biaya pendaftaran dan apa saja syarat peserta silahkan dilihat pada brosur/gambar berikut.
seminar dan workshop Standar Akreditasi Legalitas Praktek Keperawatan dan Kredensialing sebagai Jaminan Mutu Pelayanan Kamar Bedah
Demikianlah informasi tantang seminar dan workshop Standar Akreditasi Legalitas Praktek Keperawatan dan Kredensialing sebagai Jaminan Mutu Pelayanan Kamar Bedah dalam HUT HIPKABI SEMARANG 2016 yang dapat medianers kabarkan.(AW)

grace02emily Pelatihan Dasar Perawat Kamar Bedah 2016 Terbaru 2017

Pelatihan-dasar-ketrampilan-perawat-kamar-bedah-yogyakarta-2016
Medianers ~ Himpunan Perawat Kamar Bedah (HIPKABI) Sekretariat Pengurus Daerah (PD) HIPKABI Yogyakarta, kembali menyelenggarakan Pelatihan Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah gelombang ke-6 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Yogyakarta.
Pelatihan-dasar-perawat-kamar-bedah
Pelatihan Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah ini diselenggarakan pada hari Kamis - Minggu, Tanggal 8-11 Desember 2016. Bertempat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Yogyakarta.

Syarat peserta pelatihan sebagai berikut:
  1. Pengalaman kerja di OK (Kamar Operasi) minimal 3 tahun.
  2. Jumlah peserta dibatasi sebanyak 30 orang.
  3. Pendaftaran ditutup bila kuota terpenuhi.
  4. Membawa fotocopy ijazah D3 atau S1.
  5. Membawa pasphoto 4x6 berlatar merah.
  6. Membawa surat keterangan 3 tahun dinas di OK.
Demikianlah sekelumit persyaratan, waktu dan tempat tentang penyelenggaraan Pelatihan Ketrampilan Dasar Perawat Kamar Bedah yang dapat medianers informasikan. Lebih detailnya, silahkan simpan brosur/ gambar di atas.(AW)

grace02emily Abdul Hamid : Berkat Profesi Perawat Inilah Membawa Saya Menunaikan Haji Di Usia Muda Terbaru 2017

Medianers ~ Sebelumnya tidak pernah terpikirkan dibenak, bahwa saya akan menunaikan ibadah Rukun Islam yang ke-5 di Usia masih 21 Tahun, 9 Bulan, 11 Hari , dikarenakan masalah waktu, kesempatan dan terutama biaya Haji yang boleh dikata cukup mahal apalagi bagi seseorang yang berprofesi sebagai perawat cuma lulusan D3 Keperawatan dari Sebuah Akademi Keperawatan milik PEMDA di sudut Kolaka Sulawesi Tenggara.

Menurut data resmi dari Kementrian Agama RI biaya haji tahun ini untuk Embarkasi Makassar sebesar Rp 38.905.808 ya dengan biaya seperti itu dan waktu menunggu saat ini mungkin harus menunggu lebih dari 10 tahun karena diperkirakan Indonesia akan mendapatakan pengurangan kuota karena Pihak Kerajaan Saudi masih sementara merenovasi masjidil Haram. 

Semua itu menjadi penyebab mengapa tidak pernah terpikirkan akan menunaikan Ibadah ini di usia saya yang sekarang. Namun semua itu itu terjawab ketika pada tanggal 31 Agustus Head Nurse di Markaz menelpon, bertanya kepada saya.

"Kamu mau berangkat haji?" Saya pun langsung menjawab. "Siapa yang nggak mau pak? Saya malah mau sekali." Dan dijawab. "Kamu mau berangkat bersama pasien?" Saya jawab, "Tidak masalah pak saya siap." Dia pun meminta iqamah (semacam KTP kalau Di Indonesia), saya pun berterima kasih kepada beliau dan beliau akan mengurus segala macam berkas dan persyaratanya sambil saya menunggu telpon kapan jadwal berangkatnya. 

Sejenak saya berpikir apakah ini mimpi? Ah, ternyata benar, ini bukan mimipi.

Keesokan harinya ketika saya masuk kerja nama-nama pasien yang akan berangkat sudah ditentukan, labor, dan asisten perawat pun sudah ditentukan rencananya kami akan berangkat dengan 5 pasien, 3 labor, dan 2 asisten serta 2 perawat satu perawat senior dari India + 1 dokter, Vaksin Meningitis sebagai syarat untuk berangkat Haji sudah diberikan semua.

Setiap orang yang bertemu dengan saya selalu mengucapkan, "Kamu sangat beruntung baru 5 bulan kerja sudah bisa berangkat haji". 

Saya pun hanya tersenyum sambil mengatakan, "Alhamdulillah Allah Kareem."

Namun kenyataan berkata lain seminggu setelah saya mendengarkan informasi itu tanggal 8 September 2016 saya mendapat kabar bahwa kami tidak jadi berangkat dikarenakan belum mendapat izin dari Ministry. Sayapun berdalih untuk lebih menghibur diri mungkin belum rezeki, mungkin Allah belum memanggil saya, mungkin Allah punya Alasan tersendiri dan masih banyak mungkin-mungkin lain yang saya ucapkan agar saya tidak terlarut dalam kekecewaan. 

Jum'at 9 September, saya bersama teman-teman  berangkat ke Haram Masjid Nabawi kebetulan bulan ini saya shift siang jadi paginya bisa sholat jum'at di Nabawi hitung-hitung sebagai penghibur hati karena nggak jadi berangkat. 

Di Nabawi sudah terbilang sepi, waktu itu, semua jamaah Haji sudah berangkat ke Makka untuk bersiap wukuf di Padang Arafat mungkin yang aktif melihat postingan saya sudah melihat postingan saya sebelunya bahwa saya cancel untuk brangkat haji musim ini, namun ketika saya sampai di Markaz belum sempat saya melakukan oporan dinas dari teman saya, saya dipanggil oleh medical director keruanganya lalu menyuruh menutup pintu.

Dokter bertanya, "kamu bisa Bahasa Arab?" Saya jawab, "bisa sedikit-sedkit." Lalu dr. pun mengatakan, "baiklah saya jelaskan pakai English saja, dalam hati terlintas apakah saya punya salah? Apakah saya akan dipindahkan ke Markaz lain? Ternyata Alhamdulillah, Allahu Akbar dr. Mengatakan, kalau saya sudah mendapatkan izin dari Minstry untuk berangkat haji. Namun senior saya dari India di cancel berangkat, karena digantikan oleh perawat filiplin yang lebih senior. 

Perasaan nggak enak karena saya masih junior dan baru, serta kemampuan bahasa Arab yang sedikit, namun saya yakin dia pasti berpikir bahwa masalah haji bukan masalah junior atau seniornya tetapi siapa yang sudah mendapatkan panggilan dari Allah SWT. 

Di sini, selama proses ibadah haji, Alhamdulillah kami mendapatkan perlakuan khusus, karena kami bersama pasien dari Arafat ke Muzdalifa dan Muzdalifa ke Mina. Alhamdulillah kami selalu naik Bus dan tidak berdesak-desakan dengan jamaah lain padahal melihat banyaknya muslim yang berdesak-desakan saat ibadah haji tapi Allahuakbar karena bersama pasien kami tidak merasakan itu begitupun saat Jumratul aqbah kemarin.

Disini ada senior saya di Kampus kak Yuling dari Kolaka, dia bekerja di Makka dia juga ibadah haji tahun ini, alhamdulillah kami berdua perawat lulusan Akper Pemda Kolaka menunaikan ibadah haji karena profesi yang kita sebut "PERAWAT". Meskipun saat ini kami belum bisa ketemu karena saya harus 24 jam berada disamping pasien. Tak lupa saya memohon do'a agar kami disini tetap diberikan keselamatan sampai semua proses ibadah Haji selesai dan menjadi haji yang Mabrur Amiinn.

Saat melakukan ibadah ini pun terlintas dipikiran saya betapa bahagianya orang tua saya jika bisa menunaikan ibadah ini bersama semoga saya bisa mewujudkan mimpi ini Amiinnn. Saya menulis cerita diatas bukan untuk berbangga diri ataupun sombong dengan apa yang saya telah saya dapatkan namun saya menulis cerita ini berharap bisa dijadikan motivasi dan penyemangat bagi teman-teman sejawat yang lain bahwa betapapun profesi kita saat ini masih dikatakan jauh dari harapan kita semua, harapan itu tetap ada dan tetaplah berusaha dan berdoa kepada Allah SWT dan selalu ikhlas dalam bekerja. Dan juga sebagai salah satu jawaban apa manfaat dari bekerja di Arab Saudi meskipun gaji perawat yang saya peroleh disini tidak sebesar gaji teman-teman sejawat yang di Jepang, Korea dan negara-negara lain tapi ini yang saya dan teman-teman saya selalu katakan bahwa bekerja di Saudi Arabia You will get more than just money karena yang seperti ini memang tidak bisa dinilai dengan mata uang. Salam Sejawat Jayalah Perawat Indonesia.
Makka 14 September, 2016
Abdul Hamid A.R

grace02emily Mudahkanlah Urusan Orang Lain, Bila Urusanmu Ingin Dimudahkan Terbaru 2017

Medianers ~ Fulan mulai keringatan, bukan karena kekenyangan habis makan, tetapi ia kehilangan dompet. Entah tinggal di rumah atau tercecer di jalan. Ia mulai panik, dengan apa membayar makanan yang telah ia lahap di sebuah restoran Padang.

Sembari merogoh saku kanan, ia terus berpikir, lalu buka tas, periksa sana-sini, juga tidak menemui uang. 

"Aduh, sial ! Kemana ya dompet saya?" Gumam Fulan.

Tanpa disadari Fulan, di belakangnya ada seorang anak muda terus memperhatikan gelagat Fulan. Sementara disampingnya beberapa orang cewek sedang bersenda gurau. Fulan merasa tidak enak hati, seolah-olah cewek tersebut menertawakan dirinya.

Fulan memberanikan diri, memanggil pelayan. " Uda, sini. Berapa semuanya?" Sambil menunjuk jenis lauk-pauk dan minuman yang ia konsumsi.

"35 ribu pak." Sahut pelayan, sambil memberikan bon daftar makanan dan minuman yang telah disantap Fulan.

Di Kasir, Fulan menyerahkan bon makanan pada petugas kasir, seraya berkata, "Mohon maaf Uda, saya kehilangan dompet, sementara uang saya hanya ada di dompet tersebut. Boleh saya berhutang dulu. Besok saya antar kesini pembayaran yang telah saya makan." Ucap Fulan.

Tiba-tiba, datang seorang pemuda yang memperhatikan gelagat Fulan tadi. Ia berkata, "Saya yang bayar semuanya, hitung sekalian dengan ini." Sambil menyerahkan bon makannya.

Mendengar pernyataan tersebut, Fulan benar-benar kaget. Ia tidak mengenal pemuda tersebut. Akan tetapi kok ia berbaik hati. Fulan pun tercengang.

Lantas pemuda itu memperkenalkan dirinya, " Saya Budi Pak. Saya kenal Bapak. Mungkin Bapak tidak ingat lagi, bahwa orang tua saya pernah di rawat, bapaklah yang merawatnya di RSUD dr Adnaan WD. Saya dari tadi memperhatikan Bapak mencari sesuatu. Saya tau bapak sedang dalam masalah. Jadi saya berkewajiban pula membantu. Karena Bapak juga pernah membantu orang tua saya di Rumah Sakit. Jelasnya.

Fulan sungguh terharu, ia menjabat tangan Budi erat-erat. "Terima Kasih banyak dik. Maafkan saya tidak ingat lagi. Saya sungguh tersanjung dan sangat tertolong. Sekali lagi terima kasih sudah membayar makan saya." 

Petugas kasir pun tersenyum, yang awalnya akan memberi kelonggaran.
Pembaca setia medianers, kejadian di atas bukan cerita fiktif belaka. Tetapi pernah terjadi pada seorang Perawat, teman penulis sendiri, namun ceritanya sedikit penulis modifikasi, baik tempat maupun kronologis kejadiannya. Namun substansi sama, yakni Perawat tersebut menemui sedikit masalah, tapi ada seorang yang baik hati membantunya, karena Perawat tersebut pernah pula menolong serta memberi kemudahan pada orang tua pemuda tersebut, saat orang tuanya dirawat di rumah sakit tempat Fulan bekerja.

Poin yang ingin disampaikan dalam postingan ini adalah, berbuat baiklah pada siapa saja. Terutama saat menjalankan tugas. Karena suatu waktu, tanpa kita kehendaki kebaikan dari orang lain akan dapat pula kita rasakan. 

Rumusnya, mudahkalah urusan orang lain, jika urusanmu ingin dimudahkan pula oleh orang lain. Bantulah orang lemah, jika kamu ingin pula dibantu orang lain saat tidak berdaya. Berbuat baiklah pada semua orang, jika kamu menghendaki orang lain berbuat baik padamu. Demikian sebaliknya, jika kamu mempersulit urusan orang lain, niscaya urusanmu akan dapat kesulitan pula suatu saat nanti.(AntonWijaya)

grace02emily Sutan Mengikuti Pelatihan "English for Nursing" Terbaru 2017

English-for-nursing
Medianers ~ Sulit sekali dibedakan mana Perawat dan mana dokter. Orang-orang yang ada di lantai 3 itu, nyaris mengenakan warna pakaian sama, yakni biru. Wajah mereka juga tertutup oleh masker dan rambut kepala dibungkus oleh topi khusus. Di dalam ruangan kira-kira seukuran 4x4 meter, terlihat beberapa orang sedang melakukan sesuatu yang menarik. Mereka punya peran masing-masing, berdasarkan posisi berdiri dan kewenangan.

Masa itu, meskipun berstatus sebagai mahasiswa, Sutan berniat seraya mengidam-idamkan dalam hatinya. "Jika saya tamat nanti, saya ingin bekerja seperti orang-orang yang ada dalam ruangan ini." Ruangan yang ada pisau, gunting, klem, mesin anestesi, dan lampu sorot. Alasan Sutan sangat sederhana, yaitu ia merasa tertantang dan merasa dapat banyak ilmu pengetahuan saat pembedahan berlangsung. Bisa melihat organ tubuh manusia secara nyata, bahkan menyentuh, seperti usus, tulang, rahim dan organ tubuh lainnya.

Setelah tamat kuliah, akhirnya keinginan itu bisa terwujud, ia dipanggil oleh bagian diklat salah satu rumah sakit pendidikan di Kota Padang. Panggilan ini pun terbilang lama sejak ia memasukan pendaftaran sebagai calon peserta pelatihan Perawat Mahir Kamar Bedah. Sambil menunggu, ia pun mencari pekerjaan, dan tercatat pernah bekerja di klinik menjelang mengikuti pelatihan tersebut. Sutan rela meninggalkan pekerjaannya di klinik yang baru berjalan 1 bulan demi mewujudkan impiannya. (Baca : Selaku Perawat, Sutan Berani Menolak Upah Murah).

Menjelang pelatihan berakhir 1 bulan lagi, Sutan pun dihadapkan pada persoalan baru. Ia dinyatakan lulus seleksi mengikuti pelatihan English for nursing dan Toefl test diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi, Sumbar kerjasama Universitas Negeri Padang (UNP). Sutan sangat ingin pula mengikuti pelatihan tersebut, sebagai bekal bekerja keluar negri, konon kabar Perawat asal Indonesia banyak dibutuhkan di luar negri, terutama negara Timur tengah. Namun, apa mau dikata, Sutan juga sedang menjalani pendidikan dan pelatihan Perawat Mahir Kamar Bedah yang akan berakhir 1 bulan lagi.

Satu hal yang membuat Sutan optimis, bahwa ujian yang ditetapkan oleh pihak diklat Rumah Sakit, tempat ia menimba ilmu pada peserta adalah wajib menguraikan secara sistematis teori, persiapan alat, cara kerja dan mampu menjadi Instrumentator pada pembedahan besar, sedang dan kecil, masing-masing 3 kasus dan 9 pasien. Ujian demikian, mampu dilaksanakan Sutan tanpa kendala. Hanya tinggal menghabiskan masa pelatihan 1 bulan untuk mengasah kemampuan.

Dengan adanya pemberitahuan kelulusan peserta pelatihan English for nursing dan Toefl test, Sutan seakan dipaksa memberanikan diri menyatakan keinginannya pada instruktur, Kepala Instalasi Bedah Sentral dan kepada pengurus diklat rumah sakit, bahwa Sutan meminta izin untuk mengikuti pelatihan tersebut, dan berjanji akan menyelesaikan pelatihan yang sedang ia ikuti hari ini setelah ia selesai mengikuti kegiatan di UNP. Sutan pun berjanji di atas materai, bilamana nanti ingkar, maka pihak diklat rumah sakit tidak akan memberikan sertifikat pelatihan. Dengan kata lain, Sutan dapat izin bersyarat.

Sungguh diluar dugaan, hati Sutan berbungga-bunga, bagaikan cintanya diterima oleh Syahrini, demikianlah perasaannya saat itu. Ketika semua orang memberi kemudahan.

Di UNP, Sutan dikarantina 2 bulan lamanya, bersama 50 orang lainnya, hanya hari libur bisa pulang kampung atau sekedar menikmati matahari terbenam di Taplau ( Tepi pantai) Padang. Mereka satu asrama, dan mereka homogen, yaitu sama berprofesi Perawat, ada Perawat yang baru tamat, dan ada juga yang sudah bekerja.

Lidah Sutan sejak kecil, hingga dewasa terlatih dan fasih berbahasa Minang, ketika belajar aksen English bagaikan suara gemuruh disambar petir, kadang-kadang bagaikan knalpot bocor, bikin ketawa orang-orang yang mendengar. Tapi, aktivitas demikian, wajib dibiasakan, semua peserta harus menggunakan bahasa inggris, baik di kelas, di ruang makan, maupun di asrama. Akankah Sutan bisa berbahasa Inggris dengan benar? (AntonWijaya/ Bersambung).

grace02emily Sutan Selaku Perawat, Ternyata Berani Menolak Upah Murah Terbaru 2017

Medianers ~ Pagi nan cerah itu, secerah hati Sutan saat mengenakan baju kebanggaannya, yakni baju putih dan celana juga warna putih. Orang kampung memanggilnya jika melihat ia mengenakan seragam itu, sebagai Mantri. Sedangkan Indonesianya, ia disebut Perawat. 

Wajar saja hari ini hati Sutan terasa cerah, sebab hari pertama ia mulai diterima bekerja di Klinik, di Kota Pariaman. Empat (4) bulan menganggur, hidup terasa pahit, berjibaku mencari pekerjaan di Kota Pekan Baru, Riau. Bahkan, ia nyaris akan berjualan ikan. Karena, tidak kunjung dapat pekerjaan. Hari ini sudah ia lupakan, ia siap berangkat bekerja dengan motor roda dua pinjaman pamannya.

Di Klinik, ia bertemu teman satu angkatannya semasa kuliah di Akademi Keperawatan (AKPER), namanya Sati. Si Sati sudah 1 bulan bekerja di Klinik tersebut. Saat bertemu, ia pun langsung bercengkrama mengingat masa-masa kuliah dulu. Sati nan periang itu, menanyakan pada Sutan bahwa sudah ada kabar tentang pelatihan Perawat mahir kamar bedah, yang akan mereka ikuti di salah satu Rumah sakit pendidikan di Padang.

"Saya belum dapat kabar Sati. Apakah kita diterima atau tidak untuk mengikuti pelatihan tersebut." Jawab Sutan.

Satu bulan sudah dilalui Sutan di Klinik, ia pun sungguh gembira saat menerima gaji pertama sebanyak 675.000 rupiah. Gaji yang ia terima, sungguh diluar dugaan. Sebab, saat mulai bekerja ia hanya ditawari dengan gaji pokok 350 ribu rupiah. Ternyata, pihak klinik menghitung jasa Perawat dalam melakukan tindakan. Jasa pelayanan yang di dapatkan Sutan selama 1 bulan bekerja sebanyak 325 ribu rupiah. Ia mendapatkan hampir sebesar gaji pokok.
Ilustrasi Perawat Mahir Kamar Bedah dan Tim
/ Photo:AntonWijaya
Memasuki bulan kedua, Sutan dapat panggilan dari bagian Diklat Rumah Sakit, dimana ia dan Sati akan mengikuti pelatihan Perawat mahir kamar bedah. Mendapat kabar demikian, Sutan dan Sati bergegas ke Padang untuk mengkonfirmasi serta registrasi mengikuti pelatihan selama kurang lebih 3 bulan.

Sementara Sutan, juga Sati, di klinik statusnya baru sebatas training belum terikat kontrak. Jadi, mereka berdua bisa saja resign meninggalkan pekerjaannya di klinik. Namun, ia masih ingin bernegosiasi dengan pihak manajemen, memberi tahukan ke ikut sertaan mereka mengikuti pelatihan, tanpa menginginkan resign, tapi diberi kelonggaran, serta siap menjalani kontrak dengan catatan biaya pelatihan di tanggung oleh pihak klinik dan setelah pulang dari pelatihan mereka meminta ditempatkan dinas di kamar operasi, serta Sutan dan Sati meminta gaji mereka dinaikan.

Mendengar sikap demikian, direktur yayasan serta pengurus klinik lainnya ketawa dan meremehkan permintaan Sutan dan Sati. Sutan pun mengingatkan, bahwa klinik sedang mengembangkan fasilitas menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak, jelas nanti akan membutuhkan Perawat mahir Kamar Operasi. 

"Selepas kami selesai mengikuti pelatihan, akan berguna bagi klinik ini." Jelasnya.

Namun, pihak klinik tidak menghiraukan, mempersilahkan mereka berdua berhenti bekerja, karena masih banyak Perawat nganggur lainnya yang siap menggantikan posisi Sutan dan Sati.

Sutan dan Sati pun angkat kaki dari Kota Pariaman. Mereka berdua menjalani pelatihan di Instalasi Bedah Sentral, di Rumah Sakit terbesar dan terlengkap di Sumatera Barat. Sekitar 2 bulan menjalani pelatihan, Sutan dan Sati ditawari oleh Perawat senior sekaligus instruktur pelatihan untuk bekerja di Rumah Sakit swasta khusus bedah di Kota Padang.

Sati menerima tawaran tersebut, ia bekerja sambil mengikuti pelatihan, sedangkan Sutan menolak tawaran, ia memilih mengikuti pelatihan Bahasa Inggris khusus untuk Perawat ( English For Nursing) yang diselenggarakan secara gratis oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat di Universitas Negeri Padang.

Sutan mengikuti 2 pelatihan sekaligus, pelatihan English For Nursing selama dua bulan dan pelatihan Perawat mahir kamar operasi masih bersisa 1 bulan lagi. Sedangkan Sati, juga sibuk bekerja sambil menjalani pelatihan. 

Mereka berdua tidak takut kehilangan pekerjaan di klinik, mereka juga berani menolak upah murah dengan cara meninggalkan pekerjaan yang lama. Serta terus meningkatkan kapasitas agar nilai tawar semakin baik di dunia kerja. Masa itu, tamatan AKPER sudah mulai menjamur, seperti saat ini (2016) yang mana banyak sekali pengangguran tamatan sekolah Perawat. 

Sempat terpikir, apa sesungguhnya motivasi Sutan atau pun Sati. Orang-orang setelah tamat mencari pekerjaan susah payah. Hal demikian pernah dirasakan pula oleh Sutan. Nah, ketika ia sudah mendapat pekerjaan, kenapa ia resign, bahkan masih saja berambisi mengikuti pendidikan dan pelatihan yang hanya buang-buang uang dan waktu. Sebetulnya apa motivasi Sutan?(AntonWijaya/bersambung ke Sutan Mengikuti Pelatihan English for Nursing)

grace02emily 5 Manfaat Hipnotis Bagi Diri Sendiri Terbaru 2017

Medianers ~ Tahukah Anda, hipnotis sebenarnya mempunyai banyak sekali manfaat. Tidak sekedar untuk menidurkan seseorang lalu mengerjainya semau kita. Dan, berikut ini adalah manfaat hipnotis dalam berbagai bidang : 

1.Manfaat Hipnotis di Bidang Psikologi 

Dalam bidang psikologi, hipnotis mempunyai banyak sekali manfaat. Salah satunya adalah untuk penyembuhan trauma yang disebabkan oleh suatu hal. Hipnotis juga bisa digunakan untuk membangkitkan rasa percaya diri. 

2.Manfaat Hipnotis di Bidang Kecantikan 

Hipnotis juga sangat bermanfaat dalam bidang kecantikan. Terutama untuk memunculkan inner beauty. Selain itu, hipnotis juga bisa digunakan sebagai sarana diet dan melangsingkan badan.

3.Manfaat Hipnotis di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, hipnotis juga mempunyai manfaat yang sangat besar. Salah satu contoh aplikasi hipnotis dalam dunia kesehatan adalah menghilangkan rasa sakit ketika disuntik, cabut gigi atau ketika melahirkan. 

4.Manfaat Hipnotis di Bidang Bisnis

Hipnotis juga bisa digunakan dalam bisnis. Salah satu manfaat hipnotis dalam bidang bisnis adalah ketika bernegosiasi dengan mitra. 

5.Manfaat Hipnotis di Bidang Pendidikan 

Anda pernah mendengar hypnoteaching? Hypnoteaching adalah aplikasi hipnotis dalam dunia pendidikan. Hypnoteaching sangat bermanfaat, terutama untuk Anda yang bergerak di bidang pendidikan. Yang di atas tadi hanyalah secuil manfaat dari luasnya samudra hipnotis. 
Anda bisa melakukan hipnotis untuk diri Anda sendiri. Lalu merasakan manfaatnya secara nyata. Sekian, semoga bermanfaat. (Oleh: Ns.Anil Basya,S.Kep, CH.CHT.CI)
Contoh hypno self, yakni menghipnotis diri sendiri, dari rasa sakit. Photo/ Ns.Anil Basya, S.Kep

grace02emily Perawat Nganggur Itu Akan Berjualan Ikan Terbaru 2017

Ilustrasi/ Rumah Gadang Ma himbau Pulang/ Lokasi: Rumah Gadang Sungai Beringin
Medianers ~ Lelah sudah Sutan menjajakan ijazah di Kota bertuah namun tak kunjung ada panggilan pekerjaan. Ia pun berinisiatif berdagang sebagaimana mayoritas orang Minang lakukan di rantau. Keinginan berdagang itupun ia sampaikan pada temannya Magek, yang memberi tumpangan tempat tinggal sementara di Kota Pekan Baru.

"Sebaiknya kamu membantu saya saja berjualan di Ruko ini, dari pada berjualan sendiri, mana tau lamaran yang kamu masukan ke berbagai Rumah Sakit akan diterima dalam waktu dekat. Kalau gaji memang tidak ada, tapi saya akan menanggung biaya hidup dan uang saku selama kamu membantu saya disini." Ucap Magek pada Sutan.

Magek adalah teman semasa SLTA Sutan. Magek cukup sukses berjualan kebutuhan harian di pasar Kodim, Pekan Baru.

"Sebaiknya carikan saya pekerjaan lain, terserah berjualan apa saja. Jika saya membantu kamu berdagang di Ruko ini, nanti kamu sedikit enggan menyuruh dan memerintah saya." Tolak Sutan terhadap tawaran Magek.

Akhirnya, Magek pun ingat sesuatu, dan mengajak Sutan menemui Mak Uniang di Pasar Los Ikan, masih di kawasan pasar Kodim. Mak Uniang asli Urang Tiku, ia banyak memiliki lapak di los ikan, ia pun terkenal murah membantu sesama perantau Minang di Kota Pekan Baru. Magek pun memperkenalkan Sutan pada Mak Uniang.

Mak Uniang siap membantu Sutan, dengan memberi modal ikan serta menyediakan lapak tempat berjualan. Pagi ambil ikan, sore stor uang hasil jualan ikan. Sedangkan keuntungan dapat diambil oleh Sutan. Demikian bantuan Mak Uniang. Dan, Sutan pun diminta berjualan esok hari di los ikan pasar Kodim, Pekan Baru.

Menjelang maghrib, Sutan pun termenung, ia teringat kampung halamannya di Piaman. Yang mana perantaunya cukup tangguh menghadapi "badai" kehidupan di rantau. Namun, hatinya sedikit bimbang, ia harus melepaskan sifat tinggi hati, untuk bertahan hidup di Kota bertuah, sambil menungu dapat pekerjaan sesuai ijazah yang ia miliki, yakni sebagai Perawat profesional di pelayanan kesehatan.

Menjelang Isya, Sutan mendapat telpon dari Klinik Aisyiah Pariaman. Sebelum keberangkatannya ke Pekan Baru, Sutan pernah menjalani tes dan wawancara di Klinik Aisyiah Pariaman. Ternyata ia lulus, berhasil menyingkirkan 48 peserta lainnya, dan satu bulan setelah tes baru diumumkan, tepatnya hari ini. Sutan diminta untuk menemui bagian kepegawaiaan esok pagi, sedapat mungkin langsung dinas. Sutan pun kaget, dan meminta pada yang menelpon untuk mengundur 1 hari, serta Sutan memberikan alasan bahwa ia sedang berada di luar kota. Manajemen klinik pun memberi kelonggaran.

Mendapat kabar demikian, Sutan pun mengutarakan pada Magek, bahwa ia lulus dan dipanggil bekerja di Klinik Aisyiah Pariaman, sementara ia sudah berjanji dengan Mak Uniang berjualan Ikan esok hari, jadi bagaimana sebaiknya, ia meminta saran pada Magek. Mendengar kabar demikian, Magek langsung memberi saran, bahwa Sutan harus mengambil pekerjaan itu, berjualan ikan bisa saja suatu hari nanti. Tapi, peluang yang ada hari ini, belum tentu ada lain hari. 

" Sebaiknya kamu pulang kampung segera." Pinta Magek. 

Malam itu, Sutan dan Magek menemui Mak Uniang, memberitahukan bahwa Sutan dipanggil bekerja di Klinik, ia lulus tes, mendengar perihal tersebut, Mak Uniang tidak marah, malahan menepuk-nepuk punggung Sutan, sambil berujar. " Ternyata kamu Perawat ya. Masak berjualan Ikan di Pasar. Tapi, Mak Uniang salut denganmu. Ayo segera pulang kampung, dan ambil pekerjaan itu." Ucap Mak Uniang. (AntonWijaya/ Bersambung ke Sutan Selaku Perawat, Berani Menolak Upah Murah)

grace02emily Struktur Organisasi RSUD dr Adnaan WD Bakal Berubah Total, Menjadi Dibawah Dinas Kesehatan Terbaru 2017

Medianers ~ Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) di Payakumbuh bakal mengalami perubahan total. Dinas yang biasanya hanya 12 akan ditambah 8 lagi, sehingga menjadi 20.  Sedangkan 5 badan yang ada sekarang, bakal dikurangi menjadi tiga. Sementara, 5 kantor saat ini dipastikan hilang. 

Pertanyaanya RSUD dr Adnaan WD masuk kemana? Sabar ya, baca sampai selesai.

Rencana perubahan SOPD tersebut tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Ranperda ini diajukan Wali Kota Payakumbuh kepada DPRD, sejak Sabtu (20/8) sebagaimana yang diberitakan oleh Padang Ekspress. Artinya sudah diajukan sejak 11 hari terakhir, terhitung tulisan ini diposting.

Menurut Wakil Wali Kota Payakumbuh, Suwandel Muchtar yang membacakan nota penjelasan wali kota di gedung DPRD, Ranperda Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Serta, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 kepada seluruh kepala daerah dan DPRD se-Indonesia, Ranperda Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah mesti cepat disahkan. Bahkan, mayoritas daerah menargetkan 31 Agustus ( kemarin). Karena pengesahan ranperda ini terkait erat dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun depan.

Suwandel Muchtar tidak mengomentari sampai sejauh itu. Namun, dalam nota penjelasan wali kota yang dia bacakan, Suwandel memastikan, jumlah dinas di jajaran Pemko Payakumbuh akan bertambah. Terdiri, dari enam dinas tipe B dan 14 dinas tipe C. 

Singkat cerita sesuai pertanyaan di atas RSUD dr Adnaan WD mau dikemanakan?

Ya, jelas RSUD dr Adnaan WD di bawah Dinas Kesehatan menjadi Unit Pembantu Teknis Dinas sebagaimana yang sudah diatur oleh  Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sedangkan Dinas Kesehatan sendiri termasuk jenis Dinas Tipe C.

Saudara-saudara yang dirahmati Allah, tau ndak apa itu maksudnya Dinas TIPE C? 

Baiklah akan saya jelaskan, bahwa Dinas tipe C dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang kecil (dengan total skor variabel kurang dari 400). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 2 bidang. Sekretariat terdiri dari 3 sub bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 2 seksi. 

Artinya, Dinas Kesehatan hanya membutuhkan beberapa pejabat eselon diantaranya: 1 orang kepala dinas, 1 orang sekretaris, dan 2 orang Kabid, serta 3 orang Kasubag, dan 2 Kasi.

Lalu, Apa maksudnya RSUD dr Adnaan WD sebagai UPTD-nya Dinas Kesehatan?

Maksudnya begini, "Kiamat sudah dekat" hehee.....bukan itu maksudnya. Maksudnya adalah RSUD dr Adnaan WD dibawah kendali Dinas Kesehatan, sebagai "Unit Pembantu Teknis Dinas, yang mana struktur organisasi yang ada di RSUD dr Adnaan WD akan terdiri dari 1 sub bagian tata usaha dan kelompok jabatan fungsional."

Masih belum paham ya? Sebentar lagi di RSUD dr Adnaan WD hanya ada 1 orang pejabat, yakni Kasubag Tata Usaha (mirip puskesmas). Selebihnya kelompok jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional ini pun bakal terbelah, bila mengadopsi Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2014, yang mana mengelompokkan tenaga kesehatan menjadi terkotak-kotak.

Khusus tenaga Keperawatan saja misalnya bakal akan berpisah menjadi banyak kelompok, seperti Bidan dan Penata Anestesi misalnya. Bidan masuk pada kelompok Kebidanan dan Penata Anestesi masuk pada kelompok Keteknisan medis, artinya menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2014, Bidan dan Penata Anestesi Bukan tenaga Keperawatan lagi atau kelompok jabatan fungsional Keperawatan, tapi memiliki jabatan fungsional tersendiri.(AntonWijaya)
Referensi: 
  1. http://www.koran.padek.co/read/detail/67333 
  2. https://medianers.blogspot.co.id/2016/01/bidan-dan-penata-anestesi-tidak.html 
  3. https://medianers.blogspot.co.id/2016/07/perubahan-struktur-rsud-di-bawah-dinkes.html
  4. http://pemerintah.net/rancangan-organisasi-perangkat-daerah-kabupatenkota/ 

grace02emily Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis & Berbuka Terbaru 2017

Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis & Doa Berbukanya| Puasa Senin kamis menjadi di antara puasa sunnah yang direkomendasi untuk ummat Rasulullah Muhammad SAW serta dilakukan di hari senin serta kamis. Seperti rekan-rekan mengerti kalau Rasulullah SAW kerap berpuasa sunnah di hari Senin serta Kamis. Seperti dalam sabda Rasulullah dari Abu Hurairah yang berarti :

“Bahwasanya Rasulullah SAW yaitu orang yang paling banyak berpuasa pada hari senin serta kamis. Ketika di tanya terkait argumennya, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya semua amal perubatan dipersembahkan pada hari senin serta kamis, jadi Allah bakal mengampuni dosa tiap-tiap orang muslim atau tiap-tiap orang mukmin, terkecuali dua orang yang bermusuhan. Jadi Allah berfirman”. (HR. Ahmad).

Dalam sabda Rasulullah SAW yang diambil kesimpulan kalau Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk selalu mengerjakan puasa sunnah senin serta kamis yakni lantaran semua amal perbuatan manusia di hari senin serta kamis di check oleh malaikat. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW yang berarti :

“Segala amal perbuatan manusia pada hari senin serta kamis bakal di check oleh malaikat, sebab itu saya suka kala amal perbuatanku di check saya dalam situasi berpuasa. ” (HR. Tirmidzi)

Seperti kita mengerti kalau puasa senin kamis menjadi puasa sunnah tetapi puasa sunnah senin kamis mempunyai kelebihan dimata Allah SWT. Untuk tiap-tiap umat muslim yang kerjakan puasa senin kamis, jadi Allah SWT bakal dengan cara segera memberi pahalanya. Seperti yang diterangkan oleh Allah SWT dalam hadist Qudsi-Nya :

“Puasa itu milki-Ku serta Saya sendiri yang membalasnya. Serta kebaikan itu bakal dilipagandakan sejumlah 10 kali lipat. ” (HR. Bukhari serta Abu Daud).

Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis & Doa Berbukanya

http://hokiwae.blogspot.co.id/


Sesudah memandang keutamaan, kelebihan serta penguatan puasa senin kamis di atas, mari kita menuju ke tema paling utama yakni bacaan doa kemauan puasa senin kamis serta doa berbukanya diantaranya sebagai berikut…
Bacaan Doa Kemauan Puasa Sunnah Hari Senin
Bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs arab :
Bacaan Doa Kemauan Puasa Senin Kamis & Doa Berbukanya

Bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs latin :

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu Sauma Yaumal Itsnaini Sunnatan Lillahi Ta’ala”

Bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs indonesia/terjemahan :



نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Saya kemauan puasa hari senin, sunnah lantaran Allah ta’ala”.

Sekianlah info berkaitan Bacaan Doa Niat Puasa Senin Kamis & Doa Berbukanya. Semoga rekan-rekan bisa terima serta berguna untuk kita semuanya baik itu keutamaan serta kelebihan puasa senin kamis, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs arab, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs indonesia, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari senin dalam bhs latin, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari kamis dalam bhs arab, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari kamis dalam bhs indonesia, bacaan doa kemauan puasa sunnah hari kamis dalam bhs latin, serta doa berbuka puasa senin kamis dalam bhs arab. bacaan doa puasa senin kamis dalam bhs latin, bacaan doa buka puasa dalam bhs indonesia/terjemahannya. Demikian serta Terima Kasih.

grace02emily Lafadz Doa Sebelum Tidur Bahasa Arab Dan Artinya 2017

Doa Sebelum Tidur - Assalamu'alaikum Wr. Wb......... Rekan-rekan, mari kita nyanyi sesaat " Berdoalah sebelumnya kita tidur, janganlah lupa bersihkan kaki serta tanganmu, janganlah lupa doakan ibu ayah kita ". Tentunya rekan-rekan menghafal dengan lagunya ya? Lagu yg dipopulerkan oleh Tasya serta Duta itu adalah lagu anak-anak yg mengajarkan terhadap kita segala selalu untuk berdoa sebelumnya kita tidur. Tak cuma itu saja, kita juga disarankan untuk membaca doa sesudah bangun dari tidur.

Saya meyakini, rekan-rekan udah hafal benar dengan bacaan doa sebelumnya tidur. Lantaran doa ini adalah diantara satu doa sesehari yg benar-benar digemari banyak orang serta segala orangtua tentu udah diajarkan doa ini terhadap anak-anaknya mulai sejak masihlah balita.doa sebelum tidur,doa sebelum tidur islam,doa sebelum tidur kristen,doa sebelum tidur katolik,doa sebelum tidur tulisan arab,doa sebelum tidur bahasa arab,doa sebelum tidur agama kristen,doa sebelum tidur kristen protestan,doa sebelum tidur hindu.

Meski demikian, tidak ada salahnya kakak akan berbagi bacaan lafadz doa sebelum dan setelah bangun tidur lengkap dalam bahasa arab, latin dan artinya karena mungkin ada beberapa teman kita yang juga belum hafal dan ingin mempelajarinya. Berikut lafadz doa akan tidur lengkap.

Gambar poto doa sebelum tidur

http://hokiwae.blogspot.co.id/

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَاَمُوْتُ


BISMIKAL LOOHUMMA AHYAA WA AMUUTU

Artinya: Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.

Dengan membaca doa diatas ketika akan tidur, semoga Allah SWT selalu melindungi dan menjaga tidur kita hingga fajar tiba. Dan kemudian bangun, seraya membaca doa ketika bangun dari tidur berikut ini :

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ


AL HAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAA TANAA WA ILAIHIN NUSYUUR

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan

Adik adik , itulah bacaan doa ketika akan tidur dan lafadz doa ketika bangun dari tidur yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini. Di lain kesempatan, Insya Allah akan saya share bacaan doa agar mendapatkan mimpi yang baik saat tidur dan berbagai bacaan doa sehari-hari lainnya yang patut untuk di pelajari.baca juga terkait doa kepada kedua orang tua

Maka jangan pernah bosan adik adik untuk berkunjung hokibanget.com, karena dapat menambah banyak ilmu Semoga bermanfaat dan terima kasih. Akhir kata Wassalamu'alaikum.

grace02emily BNN dan PPNI Jalin Kerjasama Pemberantasan Narkoba Terbaru 2017

BNN-Jalin-kesepahaman-dengan-PPNI
Kepala BNN, Komjen Polisi Drs.Budi Waseso,
jalin nota kesepahaman dengan Ketua Umum PPNI, Harif Fadhilah,S.Kp.SH. MH.Kes /Photo: Fanpages PPNI.
Medianers ~ Admin Fanpages PPNI merilis hari Kamis, (1/9) tentang terjalinnya nota kesepahaman antara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dihadiri oleh Komjen Polisi Drs.Budi Waseso dengan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) yang dihadiri oleh Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah, SKp.SH, MH.Kes.

Admin page PPNI di Facebook menuliskan "Nota Kesepahaman DPP PPNI dengan Kepala BNN didampingi oleh 2 deputi (Deputi Pencegahan dan deputi Pemberdayaan masyarakat) menyampaikan terima kasih dan mengajak keikutsertaan secara aktif seluruh anggota PPNI baik pusat maupun daerah dalam upaya prevensi dan pemberdayaan masyarakat guna memutus mata rantai peredaran narkoba sejak usia dini dengan mengoptimalkan peran unsur akademisi dan praktisi."

Adanya nota kesepahaman ini, maka setiap pengurus dan anggota PPNI di daerah wajib mendukung program BNN dalam rangka pencegahan, pemberantasan, bahkan mengawasi peredaran Narkoba di daerah masing-masing. Sebab Narkoba merupakan musuh bersama. Langkah yang digagas oleh BNN dan PPNI wajib di dukung oleh segenap Perawat di tanah air, demi menyelamatkan bangsa Indonesia dari cengkeraman penyalah gunaan Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya (Narkoba).(AW/Sumber:PPNI)