tag:blogger.com,1999:blog-56808409606638314862024-03-13T18:32:27.343-07:00Keluarga SehatAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.comBlogger209125tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-28418777570357873082017-02-05T09:44:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.448-08:00 grace02emily Seminar dan Workshop Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia 2017 Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjuLPCj3NU4eV8sbKssPF5r_1aQrYE0HdK8zqaGHhanf7VIReUslFxPqo5xHnvAdzg9xAG6bjPjDe-2Pyql8JbxpChcirMDeMVeue9VQhfTv8-B3YGdV3wRiMlwKxZXtEuLEHTFPJdbSo/s1600/Seminar-keperawatan-padang-2017.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Seminar-workshop-keperawatan-di-padang-maret-2017" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjuLPCj3NU4eV8sbKssPF5r_1aQrYE0HdK8zqaGHhanf7VIReUslFxPqo5xHnvAdzg9xAG6bjPjDe-2Pyql8JbxpChcirMDeMVeue9VQhfTv8-B3YGdV3wRiMlwKxZXtEuLEHTFPJdbSo/s200/Seminar-keperawatan-padang-2017.jpg" title="Seminar-workshop-keperawatan-di-padang-maret-2017" width="143" /></a><span style="text-align: justify;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-weight: bold;">Medianers ~ </b>Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Padang, Sumatera Barat selenggarakan seminar dan workshop tentang "Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Aplikasi dalam pelayanan Keperawatan" pada hari Sabtu, tanggal 4 Maret 2017 di Hotel Inna Muara Kota Padang. Adapun narasumber yang akan menyampaikan materi seminar diantaranya: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Prof.DR.Herri,MBA, koordinator kopertis wilayah X yang akan menyampaikan materi tentang <b>Peran Pendidikan Meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan.</b></div><div style="text-align: justify;">2<b>. </b>DR.Mustika Sari, S.Kp, MARS dari tim penyusun SDKI sekaligus saat ini menjabat sebagai sekjen DPP-PPNI, materi seminar yang akan ia sampaikan <b>Peran Organisasi Profesi Mengawal Kompetensi Perawat Berbasis SDKI.</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">3<b>. </b>Ns.Alfitri, M.Kep, Sp.Kep.MB, ketua DPD-PPNI kota Padang, membawakan materi seminar tentang <b>Standarisasi Diagnosis Keperawatan Menuju Asuhan Berkualitas Dalam Sistim Akreditasi Rumah Sakit</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Ns.Dally Rahman, M.Kep, Sp.Kep.MB dari fakultas ilmu Keperawatan UNAND sekaligus tim penyusun SKDI materi yang akan ia sampaikan <b>Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Aplikasi.</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div><div style="text-align: justify;">Seminar dan Workshop tentang SDKI dan Aplikasi yang akan berlangsung 4 maret 2017 di Padang ini menyuguhkan informasi <i>update</i> dan materi disampaikan pula oleh pakarnya. Bagi anda yang berminat dapat menghubungi <i>contact person</i> di dalam brosur atau silahkan dapatkan informasi lengkap melalui pengurus DPD-PPNI Kota Padang. Silahkan daftarkan diri anda segera, kuota terbatas.(AW).</div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-2091398682359042732017-01-31T00:58:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.463-08:00 grace02emily Kisah Perawat Diremehkan Saat Tuntut Gaji Sesuai UMP Terbaru 2017 <br /><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT0gQr9Uxi-wOojHnP1tZ3d-IMhZmoC_OvfHHld4o10w8wqIDmsXThnLs2WvLGjcbQVaYWaI3EU0QnkyBEskD9-fAW8HJn6A6hK8N07vb0FtOq4uHaGp_OQl6aHrOmmSoa0AfqXXt1RJ0/s1600/perawat-tolak-upah-murah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT0gQr9Uxi-wOojHnP1tZ3d-IMhZmoC_OvfHHld4o10w8wqIDmsXThnLs2WvLGjcbQVaYWaI3EU0QnkyBEskD9-fAW8HJn6A6hK8N07vb0FtOq4uHaGp_OQl6aHrOmmSoa0AfqXXt1RJ0/s400/perawat-tolak-upah-murah.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Ilustrasi by alana.io</i></td></tr></tbody></table><strong>Medianers, - </strong>Garangnya terik matahari, basahkan dada Sutan nan berbalut baju dinas warna putih, keringatnya mengucur deras lewat pori-pori. Meski langkah gontai, Sutan berusaha mengayunkan kaki menemui orang penting di tempat ia bekerja.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Dengan berat hati, Sutan mengajukan surat pengunduran diri dari pekerjaan yang ia dapatkan bulan lalu. Ia hanya sekali menerima gaji di klinik yang bertempat di kota Sala itu. Sebelum mengajukan surat pengunduran diri, Sutan meminta ke pimpinan klinik untuk menaikan gaji pokok sesuai Upah Minimum Propinsi (UMP) serta meminta tunjangan berupa Jasa Pelayanan (JP). Kemudian, tanpa pikir panjang meminta bantuan pendidikan dan pelatihan yang akan ia jalani.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Alasan Sutan mengajukan hal demikian, mengingat klinik tempat ia bekerja sedang membangun rumah sakit khusus ibu dan anak yang membutuhkan Perawat Mahir Operasi. Sedangkan SDM belum ada. Atas dasar itu, Sutan memberanikan diri menawarkan.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Dan, kebetulan Sutan akan menjalani pendidikan dan pelatihan di salah satu Rumah Sakit pendidikan di Ibu Kota Propinsi. Selesai mengikuti pendidikan, Sutan berjanji pada pimpinan klinik, siap terikat kontrak selama 5 tahun, dan tidak akan mengikuti seleksi CPNS, sebagai pengganti biaya pendidikan dan pelatihan bila didanai oleh klinik.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Tawaran Sutan bikin kaget pimpinan klinik, sambil tersungging senyuman sinis, pimpinan berkata, "<em> Mohon maaf, saya belum bisa memenuhi permintaan kamu. Saya pribadi belum butuh apa yang kamu tawarkan. Masih banyak Perawat yang bisa kami rekrut menjadi pengganti, silahkan saja undur diri, sebelum saya keluarkan surat pemecatan</em>."Ucapnya.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Sutan senyum, lalu berucap, " <em>Terima kasih buk, dan mohon maaf atas sikap dan pilihan saya. Hari ini surat pengunduran diri saya ajukan</em>." Sambil menyodorkan map. Lalu, Sutan menyalami pimpinan dan mohon izin, serta berpamitan dengan kawan dan sejawatnya yang bekerja di klinik.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Hari berganti, minggu pun telah ia lewati, jelang 1 bulan pelatihan mahir kamar bedah berakhir, Sutan dapat telpon dari supir ambulance klinik tempat ia pernah bekerja, sekitar pukul 23.00 wib.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">"<em>Hello, Assallamuallaikum! Ini saya Pidum, supir ambulance klinik, apa Sutan masih ingat?</em>" Ucap Pidum dibalik gagang telponnya.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">" <em>Iya, saya masih ingat. Ada apa bang</em>?" Jawab Sutan.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Singkat cerita, Pidum dan Sutan bertemu di parkiran depan Rumah Sakit. Pidum menyampaikan maksudnya, bahwa ia butuh bantuan Sutan. Pasien yang sedang dirawat di klinik berjenis kelamin perempuan, usia 60 tahun kritis dan butuh transfusi darah, jumlah <em>haemoglobin</em> (hb) dalam dalam darah pasien 6 gram/dl, sedangkan nilai normalnya untuk perempuan tua sekitar 11.7-13.8 gram/dl.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Pasien menolak dirujuk ke RSUD yang ada di kota Sala atau ke Rumah Sakit ini, sementara produk darah di PMI Kota Sala juga habis. Pasien mengalami Anemia berat, ia pucat, lemas tak bertenaga.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">"Saya dan tiga orang anggota keluarga sudah diperiksa oleh petugas PMI disini, (sambil menunjuk) namun tidak ada satupun darah kami yang bisa diambil, kata petugas PMI, <em>darah apak-apak</em> <em>marapuang</em>." Ucap Pidum menirukan.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">Lalu Sutan menanyakan, "<em>Apa yang bisa saya bantu</em>?"</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;">" Bila Sutan bersedia, mohonlah dibantu keluarga ini, bersediakah Sutan mendonorkan darah? Kami harus membawa darah, walaupun hanya dapat 1 kantong." Ucap supir Ambulance tersebut penuh harap, serta dianggukan oleh salah seorang keluarga yang tampak cemas dan gelisah.</div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><br data-mce-bogus="1" /></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><em></em></div><div data-mce-style="text-align: justify;" style="color: #595c5e; font-family: 'Open Sans', Merriweather, Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 23.8px; text-align: justify;"><em>Hmmm ...s</em>eraya menghirup nafas dalam-dalam, Sutan tak kuat menolak permintaan Pidum dan keluarga. Sutan sadar betul, kekurangan Hb dalam darah dapat mengancam nyawa, karena terganggunya suplai oksigen kesuluruh anggota tubuh. Sebab, Hb berfungsi mengikat oksigen dalam darah, sedangkan tubuh agar berfungsi normal sangat membutuhkan oksigen.<br /><br />Bila mengingat kejadian bulan lalu, Sutan enggan menolong karena pihak manajemen yang telah melecehkan sikapnya. Namun, sebagai perawat Sutan tak kuasa menolak, sebab terkait dengan sumpahnya memprioritaskan menyelamatkan nyawa manusia sedang terancam, tanpa pandang 'bulu', status sosial, dan lain-lain.<br /><br />" <i>Baiklah, mari kita ke PMI, mudah-mudahan saya lulus pemeriksaan dan bisa mendonorkan darah</i>." Ungkap Sutan.<br /><br />Di ruang pemeriksaan, jari Sutan ditusuk dengan jarum oleh petugas, dari hasil pemeriksaan Sutan bisa menjadi pendonor. Lalu, darahnya diambil dengan cara bagian lengannya ditusuk jarum dan dialirkan ke kantong.<br /><br />Malam itu hanya berhasil 1 kantong didapatkan, padahal kebutuhan hingga 4 kantong. <span style="font-size: 14px;">Keluarga menyampaikan terima kasih sambil menyelipkan uang seratus ribu sebanyak 3 lembar ke saku Sutan. </span><span style="font-size: 14px;">Sutan sungguh kaget. Cekatan ia menarik uang tersebut serta mengembalikan.</span><br /><br />"<i>Mohon maaf pak, tanpa bermaksud sombong, saya ikhlas membantu, bila darah saya masuk ke tubuh ibu (pasien) dan mengalir keseluruh organnya, berarti kami telah menjalin persaudaraan, karena dalam darah ibu ada juga darah saya, kami bersaudara. Bila bapak beri saya uang, berarti saya mencederai tali persaudaraan.</i>" Kilah Sutan.<br /><br />Ucapan Sutan membuat bapak tersebut terharu, bahkan ia bingung bagaimana cara membalas budi. Terlihat, supir ambulance mendekati serta berbisik pada bapak itu.<br /><br />Berselang kurang lebih 5 menit, bapak itu membawakan 3 bungkus rokok serta 3 botol air mineral, ia menawarkan pada Sutan untuk diminum, dan rokoknya untuk dihisap. Sutan, geleng-geleng kepala, pertanda tidak setuju, namun apa daya rokok dan air mineral telah dibeli.<br /><br />Mereka, supir ambulance, bapak itu dan lainnya berpamitan untuk segera ke klinik mengantarkan produk darah dalam kemasan kantong plastik, agar ibu yang sedang dirawat di klinik tertolong.<br /><br />Tiba-tiba supir ambulance turun dari mobil, ia mendekati Sutan, serta berbisik. " rokoknya untuk saya saja ya." Pintanya. Sutan senyum, dan mempersilahkan.<br /><br /><br />****<br /><br />Malam nan dingin menusuk tulang, beralaskan karpet dan di atas kasur busa tipis, Sutan melepaskan lelah. Paginya, Sutan diantar oleh teman satu kosan ke rumah sakit.<br /><br />Sekitar pukul 16.00 wib, Sutan mendapat kabar duka dari supir ambulance, bahwa ibu yang mengalami anemia berat itu telah berpulang menghadap sang khalik.<br /><br />"<i>Innalillahi wainnailaihi rajiun. Harta Allah, berpulang kepadanya , tidak ada yang kekal di dunia ini. Saya ikut berduka cita</i>." Ungkap Sutan pada supir ambulance lewat telepon genggam.<br /><br />Wajah Sutan pucat pasi, selain mendapat kabar duka, ia juga mengalami sakit pasca mendonorkan darah. Setelah berobat, ia dapat izin istirahat dari dokter selama 2 hari. Sutan mengeluhkan demam, lemas dan mual. Mungkin karena kelelahan saat praktek. Di Instalasi Bedah Sentral, ia berdiri, berjala, kesempatan untuk duduk terbilang rumit.<br /><br />Praktek dari pagi hingga pukul 13.00 wib, bahkan bila pasien operasi elektif banyak dan ada penyulit, bisa saja ia dinas sampai pukul 16.00 wib. Kebetulan peserta diklat wajib mengikuti sampai operasi selesai dan tidak boleh pulang hingga semuanya selesai, kecuali boleh pulang duluan atas izin <i>clinical instruktur.</i><br /><i><br /></i>Sementara gizi yang masuk ketubuhnya minim, Sutan kos-kosan. Sering mie instan yang menyelamatkan saat kondisi perutnya nan lapar. Sementara praktik di rumah sakit membutuhkan tenaga ekstra, baik fisik maupun mental. Mungkin, ini cara tubuh memintanya istirahat.<br /><br />Di balik kesusahan, Sutan pun mendapat kemudahan. Sutan mampu menjalani praktik dasar perawat mahir kamar operasi selama 3 bulan dengan lancar. Sebelum masa praktik habis, ia ditawarkan oleh <i>clinical instruktur</i> bekerja di salah satu rumah sakit swasta di propinsi tetangga. Pihak rumah sakit membutuhkan Perawat lulusan pelatihan mahir kamar operasi. Namun, ditolak oleh Sutan dengan alasan tidak ingin terlalu jauh dari orang tua.<br /><br />Satu minggu berselang, Sutan mengikuti seleksi di salah satu rumah sakit milik pemerintah daerah yang letaknya berjarak sekitar 115 km dari rumah orang tua Sutan. Sebut saja nama kotanya Parintang.<br /><br />Alhasil, Sutan lulus seleksi dan diterima bekerja di rumah sakit umum parintang. Baru 3 hari bekerja, Sutan dihubungi oleh seseorang <i>via</i> telpon.<br /><br />"<i>Hello, Assallamuallaikum</i>." (Sutan menjawab salam). "<i>Ini dr.Gemala, pimpinan klinik yang sekarang sudah menjadi Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak. Apa Sutan masih ingat dengan saya?</i>" Tanyanya.<br /><br />"<i> Iya, saya Sutan buk. Pasti, saya masih mengingat Ibuk. Apa kabar buk?</i>" Jawab Sutan.<br /><br />"<i>Langsung saja ya. Apakah Sutan sudah selesai pelatihan? Bila sudah selesai, mau tidak kembali bekerja disini?</i>" Tanya dr.gemala.<br /><br />Sutan bagaikan kesentrum listrik mendengar pernyataan orang tersebut. Sebab, ia dulu pernah melecehkan tawaran Sutan.<br /><br />"<i>Ouwh...i iiya buk. Saya telah selesai pelatihan. Tapi, saya sudah menanda tangani kontrak dengan rumah sakit umum Parintang buk</i>." Jelas Sutan.<br /><br />Akhirnya, pimpinan klinik/ rumah sakit khusus ibu dan anak tersebut sedikit kecewa mendengar jawaban Sutan. Apa daya, yang ia remehkan dulu ternyata berguna juga.<br /><br />Jelang ikut seleksi di rumah sakit umum parintang, Sutan pernah menanya kabar pada kawannya yang masih bekerja di klinik, terkait " apakah kamar operasi rumah sakit yang baru diresmikan itu sudah beroperasional?" Ternyata informasi dari temannya itu, kamar operasinya telah beroperasional, namun SDM-nya, seperti ( perawat, penata dan dokter) masih menjalin kerjasama dengan salah satu rumah sakit umum yang ada di kota Sala.<br /><br />Konon kabar, bila ada pasien yang akan dioperasi, tenaga ( SDM) akan di panggil lewat telpon (<i>on call</i>). Dan, bayaran SDM dihitung per pasien. Artinya, bila pimpinan klinik saat itu mau mendanai Sutan pelatihan, serta menaikan gaji sesuai UMP maka pihak manajemen klinik/ Rumah sakit khusus yang baru berdiri itu telah bisa berhemat. Dari pada membayar SDM <i>on call </i>per pasien.<br /><br />Masa itu, sekitar tahun 2006-2007 untuk mendapatkan SDM seperti Perawat OK bersertifikasi (singkatan Perawat mahir kamar operasi) terbilang rumit, karena setiap lulusan pelatihan OK telah memiliki pekerjaan tetap. Biasanya, untuk mendapatkan SDM yang demikian memang di sekolahkan oleh pihak rumah sakit. Karena pengangguran yang akan direkrut tidak ada.<br /><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2012/08/kisah-perawat-di-gaji-dua-puluh-ribu.html">Kisah Perawat Dapat Gaji Dua Puluh Ribu</a></b></blockquote>Demikianlah sekelumit cerita Sutan yang menolak upah murah, dengan daya tawar berani keluar dari zona nyaman serta berusaha meningkatkan kapasitas diri agar tidak digaji di bawah UMP. Yang pada akhirnya, Sutan bisa mewujudkan dan orang yang pernah menganggap "sebelah mata" pun tersadar.(<b>Anton Wijaya</b>).</div><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-41543487578086534712017-01-29T04:55:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.479-08:00 grace02emily Aplikasi BPJS Kesehatan Online Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5n33rTSp7as5wRcj3eGzGZjqpxVYEyCu7r4gIIKGPYkL7lnCV7DQug4a37ltSFIg6YRjKLYu9I7DwjCAIaR82Uur_3iZ7GxmVaqnz7HgDMMD_x7YK_u0bXRqzlSIgm9DRMwv3-e7UAv8/s1600/bpjs-kesehatan.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="aplikasi-bpjs-kesehatan" border="0" height="110" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5n33rTSp7as5wRcj3eGzGZjqpxVYEyCu7r4gIIKGPYkL7lnCV7DQug4a37ltSFIg6YRjKLYu9I7DwjCAIaR82Uur_3iZ7GxmVaqnz7HgDMMD_x7YK_u0bXRqzlSIgm9DRMwv3-e7UAv8/s320/bpjs-kesehatan.JPG" title="bpjs-kesehatan" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Capture Aplikasi Android BPJS Kesehatan di Play Store</td></tr></tbody></table><b style="text-align: justify;">Medianers</b><span style="text-align: justify;"> ~ Pengguna android dimudahkan dengan adanya aplikasi </span><b style="text-align: justify;">BPJS Kesehatan. </b><span style="text-align: justify;">Sejak diluncurkan aplikasi BPJS Kesehatan telah diunduh oleh pengguna sebanyak 3,8 ribu (</span><i style="text-align: justify;">29/1/2017</i><span style="text-align: justify;">). Pengguna bisa mendownload melalui play store.</span><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentunya, <b><a href="https://medianers.blogspot.co.id/2015/06/mengapa-berobat-pakai-kartu-bpjs-tidak.html">bpjs kesehatan online</a> </b>ini memudahkan pengguna mengakses untuk mengetahui seputar layanan bpjs, cukup melalui sentuhan android yang ada ditangan, yang penting ada kuota dan terhubung dengan layanan internet.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aplikasi bpjs online ini dikembangkan oleh BPJS Kesehatan yang diperbarui 23 November 2016 lalu. Sejak didaftarkan ke <a href="https://play.google.com/store/apps/details?id=app.bpjs.mobile&hl=in">play store</a> aplikasi bpjs mendapat tanggapan beragam dari pengguna. Sebut saja Purwanto, mengomentari, "BPJS bagus, aplikasinya memudahkan peserta bisa liat tagihan iuran bulanan serta tempat berobat di wilayah terdekat perbaiki sistemnya karena kepesertaan tidak diketahui tolong di update per minggu agar aplikasi terhindar dari bug2 dan segera di update terima kasih sehat selalu dengan BPJS."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Muhamad Tachjudin mengatakan, bahwa <b>aplikasi bpjs kesehatan</b> "Sangat membantu utk mengetahui informasi tentang BPJS kesehatan,klo blh, tolong tambah menu mengenai histori pemeriksaan ke dokter atau klinik,sehingga sy tau brp kali sy berobat dgn menggunakan BPJS,agar tdk ada manipulasi dari pihak klinik ataupun dokter yg bisa bikin bangkrut BPJS."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara pengguna aplikasi bpjs bernama Awal Ilkin memberi masukan, " Registrasi kok ribet banget? Registrasi pertama kali ke dlm aplikasi & sdh jd anggota BPJS...ehh malah saat klik register dibilang blm terdaftar jd anggota BPJS. Kelola Triliunan dana nasabah tp bikin aplikasi kualitas buruk." kritiknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara Husen Chenchen memiliki pengalaman berbeda saat menggunakan aplikasi bpjs kesehatan, "Masih denda rawat inap Saya sudah bayar tagihannya tapi ko masih muncul tagihan dan status masih kena denda rawat inap.....!? Dari chat yg ada kq ga ada 1 pun yg ditanggapi pihak bpjs. Tolong di update n chat yg d'sni cpat direspon." Tulisnya di ruang komentar ulasan aplikasi bpjs kesehatan play store.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya masih banyak komentar yang memberi pujian serta kritikan tentang layanan aplikasi bpjs kesehatan online ini, pertanda pengguna benar-benar menginginkan layanan murah,mudah, update dan cepat. Tentunya pengembang aplikasi android bpjs tau dan membaca serta selalu berbenah agar kemudahan layanan bpjs dimana saja secara online bisa dinikmati pengguna.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Aplikasi android BPJS Kesehatan</b> yang ada di play store tidak saja dikembangkan oleh tim IT BPJS Kesehatan, tapi ada sekitar 6 aplikasi yang dikembangkan secara individu oleh pengguna internet yang paham akan membuat aplikasi. Sebagai pengguna dipersilahkan memilih sesuai selera dan mana yang paling bagus layanannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harapan, pastinya layanan bpjs kesehatan di indonesia terus berkembang dan maju, serta selalu memperbaiki sistim, termasuk mitra bpjs seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan tempat praktik dokter yang kerjasama bpjs. Hendaknya, semua layanan senantiasa akan terintegrasi dan online yang mudah diakses pengguna, mudah-mudahan.(editor: AW).</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-25239683916402626472017-01-28T01:38:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.493-08:00 grace02emily Apakah Bidan Termasuk Anggota Komite Keperawatan ? Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirpCSQa08sb9urC7mVj113BsdRX7XSF_SIklSfGILtmd4E9wYvaaaiKt0cl28d5bfRa5mAkO-jZ_OVuCZorBvntKZnsmxuhkSdiNbYzSum51G8bBoh8RHeUFC61vr9b9uNKWHAZZvzgLU/s1600/Bidan-komite-keperawatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirpCSQa08sb9urC7mVj113BsdRX7XSF_SIklSfGILtmd4E9wYvaaaiKt0cl28d5bfRa5mAkO-jZ_OVuCZorBvntKZnsmxuhkSdiNbYzSum51G8bBoh8RHeUFC61vr9b9uNKWHAZZvzgLU/s400/Bidan-komite-keperawatan.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Ada yang bertanya tentang, " Apakah Bidan bagian dari anggota komite keperawatan? Mengingat terpisahnya tenaga kesehatan berdasarkan rumpun masing-masing tenaga kesehatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jawabannya, saat ini Bidan masih anggota Komite Keperawatan. Namun, sejak lahirnya UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan terjadi kerancuan. Uraiaannya seperti ini:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Permenkes No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga Keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara: </div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.</li><li>Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan dan kebidanan.</li><li>Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.</li></ol><br /><div style="text-align: justify;">Setelah satu tahun berjalan permenkes No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan, lahirlah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang mana menegaskan, bahwa Bidan dan Perawat memiliki rumpun terpisah, dengan kata lain bukanlah tenaga Keperawatan, silahkan cermati BAB III tentang KUALIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN, tepatnya pasal 11, ayat 4 dan 5.</div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"><b><i>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/01/bidan-dan-penata-anestesi-tidak.html">Bidan dan Penata Anestesi Tidak Termasuk Tenaga Keperawatan, Ini Alasannya</a></i>.</b></blockquote><div style="text-align: justify;">Ayat 4 : Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas berbagai jenis Perawat. Dan, Ayat 5 : Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah Bidan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam pemahaman penulis, terjadi kerancuan, dan inkonsisten peraturan, sebab, UU kedudukannya lebih tinggi dari permenkes, idealnya Permenkes No 49 Tahun 2013 tentang komite Keperawatan idealnya direvisi atau menyesuaikan pasca lahirnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, yaitu lahirnya turunan permenkes tentang komite Kebidanan di rumah sakit. Atau, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 yang perlu direvisi dan disempurnakan, terutama Bab III, agar tidak berbenturan dengan aturan lainnya.(AW)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-53145549555360185782017-01-26T01:39:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.505-08:00 grace02emily Mahasiswa dan Sejumlah Perawat Sulawesi Demo Tuntut Permintaan Maaf Zumi Zola Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbgCQzAayFfONilbSiS1PBMdgZzO5jxKeQDH391SO02LmltY0HX6QBWVTw64KQbBpFA0at1ARiS9uiq016ftUZTHg6Y2KXexN4AjgTAX2p6Cpi_8dp6_ueBy9syjKknajO4v4heosyRU/s1600/Demo-perawat-makassar-tuntut-permintaan-maaf-zumi-zola.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrbgCQzAayFfONilbSiS1PBMdgZzO5jxKeQDH391SO02LmltY0HX6QBWVTw64KQbBpFA0at1ARiS9uiq016ftUZTHg6Y2KXexN4AjgTAX2p6Cpi_8dp6_ueBy9syjKknajO4v4heosyRU/s320/Demo-perawat-makassar-tuntut-permintaan-maaf-zumi-zola.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sejumlah massa tergabung dalam Aliansi Peduli Profesi Keperawatan berunjuk rasa di Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, (26/1)</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Ratusan mahasiswa Keperawatan yang tergabung dalam Aliansi Peduli Profesi Keperawatan (APPK) demonstrasi di Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, ( 26/1). Mereka unjuk rasa sebagai aksi solidaritas menuntut permintaan Maaf Zumi Zola secara terbuka melalui konferensi pers.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana yang diberitakan <i><a href="http://online24jam.com/2017/01/26/31471/appk-makassar-nilai-gubernur-zumi-zola-lecehkan-profesi-keperawatan/">Online24.com</a></i>, bahwa "Dalam aksinya, ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Makassar ini menilai Gubernur Jambi, Zumi Zola telah melecehkan profesi keperawatan."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian, “Zumi Zola telah melakukan penindasan terhadap perawat karena melakukan tindakan arogan dan tidak beretika dalam menegur sejawat kami (perawat). Ini tidak melalui prosedur sebagai seorang pemimpin, “ujar kordinator lapangan aksi, Nurfaizal Aziz.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Olehnya itu kami menuntut Gubernur Jambi ini meminta maaf kepada seluruh perawat Indonesia secara terbuka melalui konfrensi pers. Kami juga meminta Gubernur Jambi ini memberikan somasi kepada PPNI pusat untuk memberikan sikap. Jika tidak dilakukan, mereka harus turun dari jabatannya,” tambahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian, massa Aliansi Peduli Profesi Keperawatan melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Provinsi Sulsel untuk selanjutnya bertemu dengan perwakilan Komisi E Pendidikan dan Kesehatan untuk meminta mengawal aspirasi mereka.</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSMJFZblvRyW3f1JWIbgEa-Wg_RsM9yrNYF2S5sxDuqR8fConH495MDRXIgMpDA485ZSMEQi0a4zQWaFzMYGO31ybjocImNgdMMtlFsl6F7PoYfGXxK-m9lby3rnCoOAwwTv4NNJjhx4M/s1600/Demo-perawat-sulteng-menuntut-permintaan-maaf-zumi-zola.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSMJFZblvRyW3f1JWIbgEa-Wg_RsM9yrNYF2S5sxDuqR8fConH495MDRXIgMpDA485ZSMEQi0a4zQWaFzMYGO31ybjocImNgdMMtlFsl6F7PoYfGXxK-m9lby3rnCoOAwwTv4NNJjhx4M/s320/Demo-perawat-sulteng-menuntut-permintaan-maaf-zumi-zola.jpg" width="317" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sejumlah Perawat dan Himpunan Mahasiswa Keperawatan di Palu, Sulawesi Tengah datangi kantor DPRD, Kamis,(26/1)</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Terpisah, seperti yang <i>medianers</i> kutip dari <i><a href="http://fakta.co.id/2017/01/26/dinilai-melecehkan-profesi-puluhan-perawat-tuntut-zumi-zola-minta-maaf/">fakta.co.id</a> </i>dan juga dilansir <i><a href="http://regional.kompas.com/read/2017/01/26/12562311/aksi.solidaritas.perawat.di.palu.desak.gubernur.jambi.minta.maaf">kompas.com</a>, </i>bahwa sejumlah perawat dan mahasiswa keperawatan yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Keperawatan Sulawesi Tengah mendatangi kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (26/1/2017).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Koordinator aksi lapangan Risman R Djunaidi mengatakan, aksi yang dilakukan para perawat ini merupakan aksi solidaritas terhadap rekan seprofesi mereka di Jambi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Cara Gubernur Jambi Zumi Zola benar-benar tidak manusiawi dan kami pun sebagai profesi yang sudah lama berkiprah di dunia kesehatan tentu kami merasa terhina. Soal sidak kami tidak mempermasalahkan, tapi mengapa caranya tidak elegan,” kata Risman.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia menilai cara Zumi Zola yang melampiaskan amarah di rumah sakit telah mencederai dan melecehkan profesi perawat. Risman mengatakan, aksi yang dipertontonkan Zola seolah sedang melakukan penggerebekan terhadap pelaku kejahatan.</div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2017/01/nan-tersisa-paska-aksi-koboi-zumi-zola.html">Nan Tersisa Paska Aksi 'Koboi' Zumi Zola</a></b></blockquote></div><div style="text-align: justify;">“Kami minta Gubernur Jambi Zumi Zola yang terhormat untuk segera meminta maaf kepada para perawat di seluruh Indonesia,” kata dia.(Editor: AW)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-3719398029382999572017-01-25T03:36:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.518-08:00 grace02emily "Press Release" Manajemen RSUD Raden Mattaher Terkait Sidak Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyDdr2ZnVCnzzjhA9KyMtuBU7f71lcXvg9avc5S4wIsh-9SR6K7ZGGr6Q5bJMEOhobBc6DCCP1fLqeopbJueDr1gqHzRgy8yCxosObdwHeh7tyHhOuJku8pzwL045Cqmmr4r9QYTlLvzI/s1600/press-release-rsud-raden-mattaher.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="RSUD-raden-mattaher-jambi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyDdr2ZnVCnzzjhA9KyMtuBU7f71lcXvg9avc5S4wIsh-9SR6K7ZGGr6Q5bJMEOhobBc6DCCP1fLqeopbJueDr1gqHzRgy8yCxosObdwHeh7tyHhOuJku8pzwL045Cqmmr4r9QYTlLvzI/s1600/press-release-rsud-raden-mattaher.jpg" title="RSUD-raden-mattaher-jambi" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Press release</i> RSUD Raden Mattaher di dampingi utusan PPNI</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Hari ini, Rabu (25/1) segenap jajaran manajemen <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2017/01/arogansi-zumi-zola-kepada-perawat-dokter-rsud-raden-mattaher.html">RSUD Raden Mattaher Jambi menyampaikan kronologis kejadian sidak (19/1)</a> secara terbuka. <i>Press realease </i>yang disampaikan oleh Plt. direktur utama drg.Iwan hendrawan yang didampingi oleh beberapa orang manajemen, perwakilan organisasi profesi, PPNI, PDGI dan IDI itu masuk ke pesan singkat (WA) <i>medianers</i> untuk diteruskan ke publik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanggapan dari pihak Manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi atas terjadinya polemik di masyarakat terutama di media sosial, maka pihak manajemen menyampaikan 4 poin penting, diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li><i>Permohonan maaf kepada seluruh masyarakat khususnya di propinsi jambi atas kejadian ini, karena kami menyadari pelayanan yang kami berikan belum sepenuhnya bisa memuaskan.</i></li><li><i>Permohonan maaf juga kami sampaikan kepada tenaga kesehatan yang ikut terpojokan atas kejadian ini khususnya kepada profesi Perawat.</i></li><li><i>Dengan ini juga kami menghimbau agar segala bentuk hujatan dan pernyataan yang bersifat ujaran kebencian kepada semua pihak agar dihentikan, dan beri kesempatan kepada kami untuk bekerja lebih baik.</i></li><li><i>Semoga dengan kejadian ini kita semua dapat mengambil hikmahnya demi kebaikan seluruh masyarakat jambi.</i></li></ol><ol></ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dari informasi yang didapatkan oleh admin <i>medianers</i> dari pesan via <i>whats app</i> yang dikirim oleh orang tak dikenal dan tidak bersedia menyebutkan namanya. Bahwa DPP-PPNI yang dihadiri oleh Drs.H.Oman Fathurohman,S.Ag (Ketua Departemen Hukum dan Pemberdayaan Politik DPP PPNI) dan Maryanto, SKM (anggota Departemen Organisasi DPP PPNI) akan melanjutkan pertemuan besok, Kamis (26/1) dengan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Kepastian pertemuan sedang menunggu konfirmasi dari Gubernur Jambi yang saat ini, (25/1) masih berada di Jakarta.(AntonWijaya).</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-6350582158178297932017-01-23T19:02:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.531-08:00 grace02emily Nan Tersisa Paska Aksi 'Koboi' Zumi Zola Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Blusukan sudah menjadi cara yang populer bagi pejabat negeri ini untuk mencuri perhatian publik. Begitu pun Zumi Zola, Gubernur Jambi yang melakukan blusukan di RSUD Raden Mattaher, RS rujukan tertinggi di Jambi. Blusukan yang dilakukan Zumi Zola lengkap dengan awak media merekam seluruh kejadian dimana tidak seorang pun tenaga kesehatan bisa ditemui di salah satu pos perawat. </div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2017/01/arogansi-zumi-zola-kepada-perawat-dokter-rsud-raden-mattaher.html">Mencermati Arogansi Zumi Zola Kepada Petugas Kesehatan di RSUD Raden Mattaher</a></b></blockquote><div style="text-align: justify;">Seperti telah diskenariokan sebelumnya, Zumi Zola masuk ke ruangan perawat yang gelap, kemudian mendapati beberapa orang petugas kesehatan diduga tertidur, dengan nada tinggi penguasa Jambi ini membentak dengan keras, menyuruh petugas kesehatan keluar ruangan, lalu diinterogasi dengan "angel" seperti sudah diskenariokan pula. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, bahkan Zumi Zola mendapat panggung di media tv nasional untuk menjelaskan kejadian ini lengkap dengan dalih banyaknya keluhan masyarakat terhadap RSUD Mattaher.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beragam tanggapan datang mulai dari dokter, perawat, maupun masyarakat terhadap blusukan yang dilakukan Zumi Zola. Tenaga kesehatan baik itu dokter maupun perawat terkesan membela diri, mereka mengatakan bahwa dokter atau perawat boleh saja istirahat jika kondisi pasien tidak ada yang membutuhkan observasi ketat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagian lagi berpendapat, tidak elok meninggalkan pos jaga karena sewaktu-waktu bisa saja ada pasien yang gawat. Sehingga akan kalah cepat jika keluarga harus mengetuk, membangunkan bahkan menunggu petugas, baru menuju tempat tidur pasien. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akan berbeda, jika keluarga bisa melaporkan pasien yang gawat langsung di pos jaga dengan perawat atau dokter siaga. Kesiapsiagaan petugas kesehatan di pos jaga, sekaligus dapat mengurangi potensi kelalaian maupun malpraktik ketika mereka melakukan tindakan bagi pasien.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana dengan Zumi Zola, 'Apakah aksi 'koboi' sudah tepat? </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, ini yang menjadi polemik karena beliau adalah pejabat publik. Ada asumsi jika beliau sedang mencuri perhatian publik. Sebagai penguasa negeri tentu tidak sulit bagi dia untuk memanggil pimpinan Rumah Sakit jika ada hal yang begitu meresahkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah hal ini pernah dilakukan? Sebagai seorang aparatur, mengingatkan melalui pimpinan Rumah Sakit tentu lebih efisien, juga pembinaan yang dilakukan lebih elegan, karena sang Gubernur tidak ujuk-ujuk langsung turun ke bawah. Kecuali permasalahan tetap berulang, sementara laporan direktur RS baik-baik saja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, disinyalir ada agenda yang akan dilakukan sang penguasa negeri, apakah itu perombakan manajemen atau pembenahan sistem pelayanan Rumah Sakit. Karena, bagi politisi ini sah-sah saja sepanjang untuk memperbaiki pelayanan sesuai peraturan yang berlaku, bukan atas pesanan atau kepentingan tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, bagaimana tenaga kesehatan menyikapi cara Zumi Zola melakukan sidak? Ini yang menjadi kontraproduktif, sah-sah saja Zumi Zola melakukan sidak namun terkesan tidak etis ketika beliau menggunakan gaya feodal. Lihat saja, bagaimana dia menghardik dan membentak petugas kesehatan di depan publik. Kemudian, kejadian ini menyebar ke seluruh pelosok negeri. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah Zumi Zola memang dengan sengaja mengharapkan sorotan media dengan tingkah lakunya yang akhirnya memang menjadi "trending topic"? Kalau benar seperti itu, dia telah mendapatkannya. Lalu, bagaimana efek dari perbuatan yang tidak menyadari dampak, berakibat kepada merendahkan profesi kesehatan, tidak saja di Jambi tapi di seluruh Indonesia.<br /><br />Pemberitaan miring sangat menohok profesi kesehatan, seolah-olah mereka begitu kerdil di depan penguasa. Padahal kita tahu, begitu besar pengabdian setiap tenaga kesehatan untuk negeri ini. Mereka ikut menyumbangkan indeks kesejahteraan bangsa, melalui tangan-tangan mereka, masyarakat yang terancam nyawanya terselamatkan, masyarakat yang sakit menjadi sembuh dan dapat bekerja seperti sediakala.<br /><br />Bahkan, terkadang mereka lebih mengutamakan kepentingan pasien dibandingkan kepentingan keluarganya. Sehingga, sangat wajar jika setiap pemimpin bisa menghargai tenaga kesehatan. Dalam kondisi perang saja, tenaga kesehatan mendapat perlakuan khusus, tidak boleh ditembak karena mereka sudah didoktrin menjadi petugas kemanusiaan yang harus membantu tentara yang terluka, meski itu musuhnya.<br /><div><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Berbagai 'korps' tenaga kesehatan mulai memberikan komentar bahwa Zumi Zola melakukan perbuatan yang "tidak menyenangkan". Mulai dari IDI, DIB, PPNI menyayangkan "kekerasan psikis" yang dilakukan sang penguasa. Betapa tidak, kekerasan psikis yang dilakukannya memberikan tekanan yang seharusnya tidak dilakukan kepada petugas kesehatan. Karena, WHO telah menekankan "zero tolerance" terhadap kejahatan fisik maupun psikis bagi petugas kesehatan saat bekerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saatnya mengambil hikmah, nasi sudah menjadi bubur, bagaimanapun jua bubur tetap bisa dikonsumsi. Setiap kejadian pasti ada hikmahmya, pembelajaran bagi petugas kesehatan untuk mengutamakan pasien dan pembelajaran bagi Sang Gubernur agar lebih arif dan bijaksana. Semoga, fasilitas pelayanan kesehatan selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga, cita-cita setiap pemimpin untuk kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHzKobuopCos35VdyYIlqs4Fa4hq7xzWvvTKaqBQdBAeHJbYhf4kuq-dN_IlvrMnDMW-9CzRL0LcfzCz2W8AM51Sir3BH3cDwUQbu7dweUqFpnt5f7hBnYDVb-2sUypaJA7J45jz3Y0L8/s1600/Dudut-tanjung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHzKobuopCos35VdyYIlqs4Fa4hq7xzWvvTKaqBQdBAeHJbYhf4kuq-dN_IlvrMnDMW-9CzRL0LcfzCz2W8AM51Sir3BH3cDwUQbu7dweUqFpnt5f7hBnYDVb-2sUypaJA7J45jz3Y0L8/s320/Dudut-tanjung.jpg" width="304" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Penulis: Dudut Tanjung, Pusat Kajian Indonesia Sehat (Mahasiswa Program Doktoral FIK UI).</b></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-74997024199962817902017-01-22T02:18:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.545-08:00 grace02emily Pelayanan Perawat di Rumah Sakit Daerah Dikritik, Apa Solusinya? Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9FcvBama5EE_nv3ANISo9_na61RkZsLQnt0Btil_2-8LdJA-j0fsUQ78HTmy5O2Zben_U2TA30-PW4xRKTQs3Rrh3I9r-NpHnD5D1qfebuPCZwsX3mIdGtkwGxx9movNdfOvmV8zVcN8/s1600/Perawat-terlelap-lelah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9FcvBama5EE_nv3ANISo9_na61RkZsLQnt0Btil_2-8LdJA-j0fsUQ78HTmy5O2Zben_U2TA30-PW4xRKTQs3Rrh3I9r-NpHnD5D1qfebuPCZwsX3mIdGtkwGxx9movNdfOvmV8zVcN8/s320/Perawat-terlelap-lelah.jpg" width="319" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Petugas kesehatan tertidur kelelahan / image: cerpen.co.id</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Payakumbuh, Medianers ~</b> Di Amerika, tenaga kesehatan sangat menghormati hak dan privasi pasien, demikian pula pasien dan keluarga bila mereka tidak suka layanan petugas kesehatan yang merawat dan mengobati, pasien boleh mengganti dengan yang lainnya. Dan, paling penting pasiennya tidak melapor ke gubernur, ke walikota atau bupati, tapi melapor ke unit yang menangani "komplain" di rumah sakit. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di Amerika semua warga negara dilindungi haknya, antara hak dan kewajiban berbanding sejajar. Termasuk untuk petugas kesehatan, misalnya bila Perawat, Bidan, Dokter, dan petugas kesehatan lainnya mengalami permasalahan saat melayani pasien, seperti pasiennya tidak "kooperatif" dan tidak bersahabat maka petugas kesehatan memiliki hak melaporkan ke manajemen rumah sakit, bahwa ia minta diganti pasien yang akan ia rawat dan obati dengan pasien lainnya, sedangkan pasien yang tidak kooperatif tersebut ditangani oleh Dokter dan Perawat lainnya. Hal demikian pernah penulis posting di medianers berdasarkan hasil wawancara dengan <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/08/gaji-perawat-amerika.html">Idel Mesrawati, RN,BSN </a>yang saat ini bekerja sebagai Perawat di Kaiser Permanente Hospital, California, USA.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian pula bila ada permasalahan antara Perawat dengan manajemen rumah sakit, misal Perawat telah menjalankan kewajiban, namun haknya tidak ia dapatkan, atau Perawat dituntut melayani pasien diluar jatah/ kuota atau SOP yang telah ditetapkan maka Perawat berhak menolak dan melaporkan permasalahan tersebut ke <i>Nursing Council</i> , Kalau di Indonesia bernama Konsil keperawatan. Demikian sebaliknya, jika Perawat yang salah wajib pula menerima sanksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di Indonesia, Konsil Keperawatan ini hingga sekarang belum terwujud, menurut Undang-Undang Keperawatan Nomor 38 Tahun 2014 harusnya Konsil Keperawatan telah terbentuk pada bulan Oktober tahun 2016, artinya 2 tahun setelah UU Keperawatan terbit Presiden telah menanda tangani lahirnya Perpres tentang Konsil Keperawatan Indonesia. Nah, sekarang sudah tahun 2017. Apa permasalahannya hingga kini belum disahkan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apa hubungan Konsil Keperawatan dengan kualitas pelayanan Perawat kepada pasien dan masyarakat ?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tujuan dibentuk <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/05/hello-apa-kabar-konsil-keperawatan.html">Konsil Keperawatan</a> ini adalah, untuk meningkatkan mutu praktik keperawatan dan untuk memberikan pelindungan serta kepastian hukum kepada Perawat dan masyarakat. ( BAB IX, Pasal 47, Ayat 1, UU No. 38 Tahun 2014)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan, masih menurut Undang-Undang Keperawatan, Konsil Keperawatan adalah suatu badan otonom, mandiri, non struktural yang bersifat independen. Orang-orang yang ada dalam Konsil Keperawatan tertuang pada pasal 52, yakni : "Keanggotaan Konsil Keperawatan terdiri atas unsur Pemerintah, Organisasi Profesi Keperawatan, Kolegium Keperawatan, asosiasi Institusi Pendidikan Keperawatan, asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan tokoh masyarakat. Jumlah anggota Konsil Keperawatan paling banyak 9 (sembilan) orang."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baiklah, kembali pada cerita pelayanan Perawat di Amerika, <i>Nursing Council</i> atau yang akan diadopsi oleh Indonesia, yaitu bernama Konsil Keperawatan memiliki kekuatan hukum yang diatur oleh Undang-Undang dan Peraturan Presiden (Perpres), jadi Konsil Keperawatan berwenang mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) serta Surat Izin Praktek Perawat (SIPP) bilamana Perawat terbukti telah melakukan pelanggaran saat menjalankan tugas pokok dan fungsinya di pelayanan kesehatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian juga halnya di Rumah Sakit, <i>Nursing Council</i> memiliki kewenangan menekan pihak manajemen Rumah Sakit, bilamana manajer rumah sakit mengabaikan hak-hak Perawat. Artinya, Perawat dilindungi dari tekanan diluar kapasitasnya, agar Perawat bisa bekerja dengan nyaman dan masyarakat/ pasien bisa mendapatkan kualitas pelayanan maksimal dari Perawat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apakah Konsil Keperawatan bisa menjawab segala permasalahan komplain pasien pada masyarakat?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengamati fenomena sosial saat ini, sejak zaman reformasi, bahwa tata kelola pemerintahan dari terpusat (sentralisasi) menjadi desentralisasi, terpecah-pecah pengelolaannya berdasarkan daerah masing-masing maka pelayanan kesehatan tidak memiliki peraturan seragam, terutama pelayanan Rumah Sakit Umun Daerah milik pemda/pemko. Penulis agak ragu, Konsil Keperawatan bisa mengintervensi kebijakan kepala daerah terhadap sistim manajemen rumah sakit terutama pengelolaan SDM.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis melihat, setiap permasalahan dan komplain pasien kepada petugas kesehatan, terutama Perawat, langsung dilaporkan kepada kepala daerah. Karena Kepala daerah memiliki "power" bagaikan raja kecil terhadap daerah yang dipimpinnya. Idealnya, harus ada mekanisme yang dilalui, karena petugas kesehatan juga memiliki hak sebagaimana masyarakat yang menginginkan hak-haknya tidak diabaikan, bila diabaikan hak-hak tenaga kesehatan maka inilah yang sering kita tonton bahwa beragam dan terus membengkaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan Perawat di rumah sakit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hak yang dimaksud adalah, rasio antara petugas kesehatan dengan jumlah pasien yang harus dilayani sangatlah tidak pantas, silahkan lihat di setiap RSUD milik daerah sejak era BPJS diberlakukan, antrian mengular, bahkan untuk mendapatkan nomor antrian keluarga pasien "batanggang" datang sebelum ayam berkokok agar dapat nomor.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dapat nomor antrian, pasien dan keluarga juga berpeluh menunggu panggilan, baik di poliklinik, maupun di apotik, permasalahan ini apakah disalahkan pada petugas kesehatan yang melayani? Atau pada BPJS? atau manajemen rumah sakit? Atau pada masyarakat mengapa berobat ke RSUD? Tentu tidak semudah itu menuding, bila mau melihat lebih jauh tentu harus ada evaluasi terkait perencanaan ketenangan, fasilitas penunjang dan anggaran dana kesehatan, terutama RSUD.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dokter, Bidan, Perawat memiliki ambang batas kejenuhan dalam melayani, sebagaimana pegawai kantoran yang punya jam istirahat. Di rumah sakit milik daerah, dokter, apoteker, perawat, bidan, analis, tenaga administrasi, serta tenaga kesehatan lainnya mereka tidak punya jam istirahat. Mereka bisa istirahat bila kondisi pasien aman, dan istirahat secara bergantian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adakah dari kita dan pengambil kebijakan memikirkan hal ini? Bahwa tenaga kesehatan juga memiliki hak untuk jam istirahat saat bekerja. Dan, memberi waktu dan batasan melayani pasien ? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hingga saat ini belum pernah penulis dengar, yang ada hanya menuntut dan terus menuntut memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat. Tapi, tidak mau tau bagaimana solusi untuk menciptakan/ menghadirkan terobosan agar tenaga kesehatan di RSUD diberi "senjata" agar bisa melayani dengan maksimal dan berkualitas pada masyarakat. Yang mestinya, fasilitas, sarana, SDM dan segala kebutuhan anggarannya dipenuhi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis tidak membicarakan kesejahteraan, karena masih banyak diluar sana profesi lain yang masih terseok-seok, setidaknya yang penulis minta adalah saling menghargai, membuang jauh arogansi pada tenaga kesehatan, serta intimidasi dan olok-olok di media. Tidak ada satupun niat buruk bagi kami saat melayani pasien, kami juga bangga manakala pasien yang kami layani puas, dan saya pribadi juga sedih apa bila ada sejawat saya dan tenaga kesehatan lainnya dihardik dengan cara-cara arogansi oleh pejabat, preman maupun oleh siapa saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Saatnya Menganggarkan Pembangunan Fasilitas Kesehatan Berbasis Digital</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tak bisa dipungkiri bahwa RSUD merupakan sumber PAD terbesar daerah, sementara anggaran APBD untuk pembangunan RSUD itu sangat minim dan terbatas. Terkait pembangunan fasilitas, sarana dan kebutuhan alat-alat medis berpandai-pandailah manajemen rumah sakit "mengemis" ke pusat, melalui anggaran kesehatan Kemenkes. Anggaran yang ada di Kemenkes belum tentu pula dibutuhkan "user". Dan, bila direktur salah administrasi dan ceroboh maka siap-siap pula masuk tangsi, yang akhirnya manajemen rumah sakit takut mengambil dana dari pusat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Coba <i>search</i> di google, dari jumlah total RSUD yang ada di Indonesia, adakah 20 persen memiliki website sebagai media informasi? Website saja tidak prioritas apalagi untuk membangun jaringan yang terintegrasi dengan masyarakat dan instansi terkait. Sebut saja aplikasi berbasis data, server milik sendiri yang bisa menampung registrasi online atau aplikasi sms online, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">SIMRS (Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang terintegrasi antara ruang satu dengan ruang lainnya sudah adakah? Bila sudah ada, apakah maksimal? Ini yang belum tersentuh sama sekali. Bagaimana dengan sistim online antara poliklinik, apotik, dan ruangan lainnya apakah bisa dikoordinir melalui jaringan nirkabel, tanpa antrian nan mengular? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/08/di-amerika-perempuan-asal-sungai.html">Idel Mesrawati </a>saat bekerja di Permanente Hospital, USA menggunakan alat komunikasi yang disebut <i>spektra link</i>, yaitu sebuah gadget khusus untuk alat komunikasi petugas yang wajib dimiliki dan diberikan oleh rumah sakit. <i>Spektra link</i> selain berfungsi sebagai alat komunikasi sesama petugas juga memiliki kegunaan untuk memantau tanda-tanda vital pasien. Monitor ekg yang terpasang di tubuh pasien, datanya akan disampaikan ke <i>spektra link</i> yang dipegang oleh masing-masing perawat dan dokter, baik saat jaga malam, maupun jaga pagi dan sore.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat Perawat/petugas tidak berada di samping pasien, bila ada perubahan tanda-tanda vital yang akan mengancam nyawa maka alarm <i>spektra link</i> mengirimkan data serta berbunyi bahwa pasien A sedang membutuhkan pertolongan. Inilah yang dibutuhkan Dokter dan Perawat saat ini, tidak melulu duduk di "nurse station" bagaikan pos ronda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Laporan Perawat/Dokter terhadap catatan perkembangan pasien bisa diefisiensi melalui komputer yang telah terintegrasi dengan "medical record" (mr) antara ruangan satubdengan unit lainnya. Pasien dan keluarga tidak perlu lagi menenteng ini-itu untuk urusan pulang atau pindah ruangan, misal petugas diruangan A, hanya <i>entry</i> data dan bisa dilihat oleh loket pembayaran, maupun dihimpun datanya oleh bagian keuangan, urusan pasien beres dan klaim tagihan sudah terakumulasi ke BPJS, tanpa rumah sakit menyiapkan dokumen tagihan yang setinggi "gunung." Artinya, diperlukan sebuah komitmen antara pemda, manajemen rumah sakit dan BPJS untuk menciptakan sistim layanan berbasis digital ini, termasuk sistim rujukan dari puskesmas ke rumah sakit, administrasinya bisa via online terintegrasi dan tidak perlu lagi pihak BPJS melakukan verifikasi cikal bakal penyebab antrian nan mengular.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memang, membangun sistim fasilitas layanan kesehatan berbasis digital ini tidak mudah, juga tidak sulit asalkan pemangku kepentingan mau berkomitmen. Tapi, sayangnya membangun ini bukanlah kebijakan populer untuk mendulang popularitas, karena dampak " wah" nya tidak terasa langsung hari itu juga, dibanding pencitraan tanpa butuh modal seperti yang dilakukan "oknum" membentak-bentak tenaga kesehatan di depan kamera. Tindakan tersebut bisa mendongkrak popularitas, sebagai modal pertarungan politik berikutnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akhirnya, Perawat harus kembali mengingat masa lalu, bahwa pelopor ilmu Keperawatan, Florence Nightingale tidak ada dukungan dari siapa pun, termasuk keluarganya sendiri, saat memutuskan jadi Perawat, ia merawat korban perang, mendirikan Sekolah Perawat dan Bahkan aktifitasnya itu ditolak oleh keluarga. Tapi, atas pengabdiannya nan ikhlas, ia akhirnya dikenang dunia. Jadi sejawat Perawat tetaplah berbuat baik, meskipun dikasari, diintimidasi dan ditendang sekalipun, tetaplah berbuat baik, insha allah, malaikat akan mencatatnya.(<b>Anton Wijaya</b>)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-11039863368638651152017-01-21T00:11:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.560-08:00 grace02emily Si 'Mantan Artis' Kembali Menemukan Panggung, Namun Dikecam Beberapa Pihak Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Gaya premanisme memarahi bawahan kembali menghiasi pemberitaan di Indonesia, kali ini peran dimainkan oleh mantan artis yang saat ini jadi gubernur di Jambi, ia <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2017/01/arogansi-zumi-zola-kepada-perawat-dokter-rsud-raden-mattaher.html">Zumi Zola dengan arogan memarahi Perawat dan Dokter di RSUD Raden Mattaher</a> .</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aksi 'heroik' Zumi Zola tersebut mendapat kecaman dari berbagai kalangan, terutama dari tenaga kesehatan. Dokter <a href="https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10154967073344461&id=587954460">Patrianef</a> dari Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu menyampaikan pandangan diakunnya.<br /><br />"Terima kasih kepada Bapak, karena dengan cara begini sebetulnya membuka juga ruang bagi kami agar Pemda memperlakukan tenaga kesehatan lebih manusiawi kedepannya dengan jam kerja yang jelas sama seperti pegawai lain. Wajar juga jika kami meminta diperlakukan layak, bekerja yang layak, istirahat yang layak. Beranikah Bapak memberlakukan untuk Propinsi Jambi jam kerja tenaga kesehatan sama dengan jam kerja pegawai negeri lain. Jika kami sudah bekerja sudah 40 jam dalam seminggu maka kami boleh istirahat di rumah tanpa diganggu oleh panggilan dinas dan tugas jaga. Jika bisa kami salut dan kami sangat mengapresiasi Bapak."<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgukmIBOz58wEp-6DBS7uRC2YoXjxtJXwc_-EYnl9Tfe4dKqEvX7gx1SnJYJSoPvoLGyvCIfg7nQLdRX-nekMLyGz1udhn0FiBm8MQ6UWN1D7_jHBcHxmcLnu2ys7wvi4HG8Te84HrpqC0/s1600/Zumi-zola-sidak-rsud-raden-mattaher.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgukmIBOz58wEp-6DBS7uRC2YoXjxtJXwc_-EYnl9Tfe4dKqEvX7gx1SnJYJSoPvoLGyvCIfg7nQLdRX-nekMLyGz1udhn0FiBm8MQ6UWN1D7_jHBcHxmcLnu2ys7wvi4HG8Te84HrpqC0/s400/Zumi-zola-sidak-rsud-raden-mattaher.jpg" width="400" /></a></div>Selain itu, komentar kecaman datang dari arah Indonesia timur, yakni dari aktifis Perawat di media sosial bernama Ullank Stira. "Lain kali sidak dan mengamuk juga pak kalau ada perawat dan dokter di kamar operasi yg bekerja 24 jam non stop tapi gaji dibawah UMR." Komentar Ullank Stira.(AW)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-55289733199783198572017-01-20T23:09:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.572-08:00 grace02emily Mencermati Arogansi Zumi Zola Kepada Perawat dan Dokter di RSUD Raden Mattaher Jambi Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjSh_LZTYi-LKyXZJUKyGoiBQlFW22Mm66OcEIC3JmOzqTeBgKsdUtzSQ29iaL-2oLs6GAUeBFC4-XXIuEuGWYYAUXpSt6gteEEuo0PL2wE3VTRZGkGXyJKDCEzMoOartEoppHVRGaD3U/s1600/Zumi-zola-marah-pada-perawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjSh_LZTYi-LKyXZJUKyGoiBQlFW22Mm66OcEIC3JmOzqTeBgKsdUtzSQ29iaL-2oLs6GAUeBFC4-XXIuEuGWYYAUXpSt6gteEEuo0PL2wE3VTRZGkGXyJKDCEzMoOartEoppHVRGaD3U/s320/Zumi-zola-marah-pada-perawat.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Capture Video Zumi Zola, Gubernur Jambi saat memarahi Perawat di RSUD Raden Mattaher (19/3) </td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Medianers~</b> Lagi, akting dan pencitraan kepala daerah memarahi anak buahnya jadi viral di media online. Kali ini diperankan oleh mantan artis nasional, Zumi Zola yang saat ini menjabat sebagai gubernur Jambi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mantan artis itu berhasil jadi trending topik di dunia maya, beritanya beredar luas, termasuk rekaman video saat memarah-marahi Perawat dan Dokter di RSUD yang diduga tertidur pulas saat jaga malam di RSUD Raden Mattaher, Jambi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa video yang diunggah di youtube, memperlihatkan arogansi Zumi Zola pada Perawat dan Dokter yang sedang berada di kamar istirahat dan dipaksa keluar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bangun ! Keluar, keluar, keluar." (nada suara tinggi). Sementara beberapa kamera menyorot dari belakang. Lalu, Zumi Zola berbalik kebelakang, "Kerja apa kalian disini?" Sambil menendang tong sampah yang ada di depan samping kanannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Video kemarahan Zumi Zola saat sidak tengah malam buta (sekitar pukul 00.30) di RSUD Raden Mattaher itu diunggah oleh Wawan Novianto di Youtube.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam inspeksi mendadak malam itu, (19/1) Zumi Zola mendatangi ruangan satu per satu dan melihat sejumlah perawat dan dokter yang bertugas malam tertidur pulas. Seketika ia marah dan sempat membanting kursi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Rumah sakit ini sangat jelek, sangat jelek, padahal ini adalah panduan dari semua rumah sakit yang ada di Jambi. Kita harus lebih baik... malu!" kata dia, sebagaimana yang diberitakan di <i>kompas.com</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mantan aktor sinetron "Culunnya Pacarku" yang tayang di tahun 2004 ini, berhasil kembali memainkan perannya yang sudah lama ia tinggalkan, namun bedanya saat ini ia sebagai gubernur, orang nomor satu di Propinsi Jambi, ia pengambil kebijakan akan kemajuan daerah termasuk keputusan "hitam-putih" pelayanan publik di daerah yang dipimpinnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemarahan dan arogansi yang dipertontonkan oleh gubernur Jambi ini di depan kamera telah menambah malu anak buahnya yang mengabdi di RSUD Raden Mattaher, tidak saja malu, sebanyak 12 orang terancam dipindahkan dan diberi sanksi berupa surat peringatan, sedangkan tenaga kontrak terancam dipecat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah dengan tindakan arogansi Zumi Zola tersebut berhasil merubah keadaaan? Sehingga pelayanan RSUD Raden Mattaher akan berubah menjadi yang terbaik di Jambi, bahkan nasional? <i>Wallahu a'lam bish - shawabi</i>.(<b>AntonWijaya</b>)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-57824701457594365532017-01-20T21:03:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.585-08:00 grace02emily Pelatihan BTCLS Yogyakarta 2017 Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbkD3BgU6mvzjRvKb3NU4dDEQU0bT2960oERcsr8SW90h8g1aFokf6ZX0HGBdCbDdXhsVGM9HxlyW6NTCHGOEprUuGQG2YwIa88j2EBXHjWAw6Eoa7-IyMWvMFHpHCI8LZo-uYbiNW28g/s1600/Pelatihan-btcls-yogyakarta-2017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pelatihan-btcls-yogyakarta-2017" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbkD3BgU6mvzjRvKb3NU4dDEQU0bT2960oERcsr8SW90h8g1aFokf6ZX0HGBdCbDdXhsVGM9HxlyW6NTCHGOEprUuGQG2YwIa88j2EBXHjWAw6Eoa7-IyMWvMFHpHCI8LZo-uYbiNW28g/s320/Pelatihan-btcls-yogyakarta-2017.jpg" title="Pelatihan-btcls" width="226" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Awal tahun 2017 ini, Pro emergency kembali menyelenggarakan pelatihan BTCLS (Basic Cardiac Life Support) di kota istimewa Yogyakarta, tepatnya di hotel Burza, Jl. Joglokaryan No 61-63 Yogyakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun target peserta pelatihan adalah Perawat, Bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang berminat menimba ilmu penangganan dan pertolongan pada penderita trauma maupun gangguan jalan nafas dan gawat jantung, materi pelatihan lengkap silahkan di baca di leaflet di atas ( gambar).</div><br /><div style="text-align: justify;">Rencana Pelatihan akan di selenggarakan pada hari Senin - Jumat, tanggal 13 - 17 Februari 2017. Jam : 08.00 - 17.00 WIB . Tempat di Hotel Burza Yogyakarta, Alamat Jl. Joglokaryan No 61-63 Jogjakarta.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Informasi lanjut, anda dapat menghungi Contact person: Lina - 08562717672. Ani: 082136076099, Toto:08151607192 <i>Whatsapp</i> : 08151607192. BBM: 7E13DDD3 dan informasi lengkap, anda bisa kunjungi sekretariat beralamat di ruko menteri Supeno Jl. Menteri Supeno nomor 106 Umbul Harjo, samping Indochicken Jogjakarta.(AW).</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-5652515237970550382017-01-19T02:44:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.597-08:00 grace02emily Cara Menilai Derajat Nyeri Terbaru 2017 <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mt-ka-ZNrMA-fJ5XdgUFCjnkJQClQs70iwws8LzfVKn9jLMR4L8Gb6Wqv-x_R7w_5KdTpPh9ECa-LSVSpWVHLqAfmWLrYnmM9Xg00-RuJVfXi7GIGW683ppG6y2jF9PhVQ1-S3o3-VM/s1600/skala-penilaian-derajat-nyeri.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="cara-menilai-tingkat-nyeri-berdasarkan-skala" border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mt-ka-ZNrMA-fJ5XdgUFCjnkJQClQs70iwws8LzfVKn9jLMR4L8Gb6Wqv-x_R7w_5KdTpPh9ECa-LSVSpWVHLqAfmWLrYnmM9Xg00-RuJVfXi7GIGW683ppG6y2jF9PhVQ1-S3o3-VM/s320/skala-penilaian-derajat-nyeri.JPG" title="skala-penilaian-derajat-nyeri" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Skala penilaian derajat nyeri / <i>Wong Baker Faces Pain Rating Scale</i></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Sebetulnya penilaian rasa nyeri dialami seseorang rumit dinilai, karena subjektif, hanya orang tersebut yang bisa merasakan, kemudian rasa nyeri dialami antara si A dan si B akan berbeda makna. Si A <i>mararau </i>kesakitan sambil guling-guling, sementara si B hanya mengernyitkan dahi, padahal keduanya sama-sama diberi perlakuan yakni disuntik di daerah kemaluan untuk memasukan obat bius jelang disunat (sirkumsisi).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, bagaimana menentukan penilaian nyeri seseorang agar lebih objektif dan dapat diukur? jawabnya tentu menggunakan skala, yang dikenal dengan <i>Wong Baker Faces Pain Rating Scale</i><b><i>. </i></b>Rincian keterangannya seperti gambar di atas, yang dibedakan berdasakan reaksi wajah, seperti keterangan berikut:</div><ul><li>Wajah 1 : Merasa senang karena ia tidak nyeri sama sekali, berada di skala 0</li><li>Wajah 2 : Rasa nyeri hanya sedikit dan berada pada skala penilaian 1-3</li><li>Wajah 3 : Merasakan sedikit rasa nyeri, berada pada skala penilaian 4-5</li><li>Wajah 4 : Merasakan nyeri sedang dan berada pada skala penilaian 6 </li><li>Wajah 5 : Semakin merasakan nyeri atau nyeri berat dan berada pada skala penilaian 7-9</li><li>Wajah Keenam : Sangat nyeri luar biasa hingga meringis kesakitan dan berada pada skala penilaian angka 10.</li></ul>Demikianlah <b><a href="https://medianers.blogspot.com/2017/01/skala-penilaian-derajat-nyeri.html">Cara Menilai Derajat Nyeri</a></b> yang dapat <i>medianer</i>s informasikan. Dengan adanya skala, semoga bisa membedakan derajat nyeri seseorang melalui angka yang dapat diukur. (<b>AntonWijaya</b>) <br /><div style="text-align: justify;"><b><i> </i></b></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-33456462356036140622017-01-15T09:17:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.611-08:00 grace02emily 10 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Barangkali ibu hamil pusing memikirkan makanan apa saja baik saat hamil atau selama kehamilan. Makanan yang dimaksud baik untuk perkembangan otak, sel dan persyarafan janin maupun untuk kesehatan ibu selama menjalani kehamilan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak jenis makanan sehat untuk ibu hamil yang murah dan mudah didapat, serta patut dikonsumsi agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga dan selalu dalam kondisi terbaik sehingga saat proses persalinan ibu hamil tidak mengalami penyulit dan bayi lahir dengan sehat. Untuk itu medianers merangkum 10 jenis makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil, diantara sebagai berikut:</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdfb0Nuh729WIpMK6RyKlesJ1E33oQo5D3VMvzEMQlPOx4YKVp6NpZhVPTnjh0nBDSxDufs1wIyhz5a456QP1_j6atNcYr0xJ2hc2LBum1AF5fi5nc5EtHznO2Kt3CHMoAHXPTtv4Gxms/s1600/telur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="telur-makanan-sehat-ibu-hamil" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdfb0Nuh729WIpMK6RyKlesJ1E33oQo5D3VMvzEMQlPOx4YKVp6NpZhVPTnjh0nBDSxDufs1wIyhz5a456QP1_j6atNcYr0xJ2hc2LBum1AF5fi5nc5EtHznO2Kt3CHMoAHXPTtv4Gxms/s400/telur.jpg" title="telur" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Telur/ photo: alana.io</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>1. Telur</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata Elizabeth Ward, ahli gizi dan penulis buku <i>Expect the Best, Your Guide to Healthy Eating Before, During, and After Pregnancy</i>, yakni buku Panduan terbaik untuk makan sehat sebelum, selama, dan setelah Kehamilan. Sebagaimana yang dipublikasikan <i><a href="http://www.babycenter.com/101_the-10-best-foods-for-pregnancy_10392775.bc">babycenter.com</a></i> bahwa, "Telur selain mengandung lebih dari 12 vitamin dan mineral, telur juga mengandung protein berkualitas penting untuk kehamilan."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam buku tersebut Ward menjelaskan "Sel-sel bayi anda tumbuh pada tingkat yang eksponensial, dan setiap sel terbuat dari protein," Ward menambahkan. " Sebagai wanita hamil, Anda juga membutuhan protein dan bukan untuk bayi dalam kandungan saja."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Telur juga kaya akan kolin, yang menyuplai pertumbuhan dan otak secara keseluruhan pada bayi, sambil membantu mencegah cacat pada sistim persyarafan. Beberapa telur bahkan mengandung lemak omega-3, penting bagi otak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata Ward "Wanita sehat dengan kolesterol darah normal dapat mengkonsumsi satu sampai dua telur sehari sebagai bagian dari diet seimbang lemak jenuh." Tapi, jika kolesterol merupakan masalah bagi Anda, maka cukup konsumsi putih telur saja, dan buang kuningnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengkonsumsi telur saat kehamilan merupakan pilihan makanan sehat, bergizi, murah, mudah, cepat, dan serbaguna saat kehamilan. Ketika Anda terlalu lelah untuk memasak makanan, maka beberapa telur rebus menjadi pilihan menarik saat kehamilan.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaK9YMwaoM4eyZwIf6q0paLOugOqKp95K5URy1B5V7gzQUC2UbbcyHVs2ow7NfRxb0keBLpmffcboMACjbp2jy5KpsmCfzHmLA4xttYOA2cI52qkO0j1q5-maWZ8yfndEetKOiMGXRzxE/s1600/ikan-salmon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="daging-ikan-salmon-makanan-sehat-untuk-ibu-hamil" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaK9YMwaoM4eyZwIf6q0paLOugOqKp95K5URy1B5V7gzQUC2UbbcyHVs2ow7NfRxb0keBLpmffcboMACjbp2jy5KpsmCfzHmLA4xttYOA2cI52qkO0j1q5-maWZ8yfndEetKOiMGXRzxE/s400/ikan-salmon.jpg" title="daging-ikan-salmon" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Daging Ikan Salmon/ Photo: alana.io</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Ikan salmon</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tidak hanya salmon kaya akan protein berkualitas tinggi, menurut Ward, ikan salmon juga merupakan sumber yang sangat baik dari lemak omega-3, bagus untuk perkembangan bayi Anda dan dapat membantu meningkatkan <i>mood</i>. Serta tidak seperti ikan todak, <i>king mackerel</i>, <i>tilefish</i>, dan hiu. Sebab ikan salmon mengandung metilmerkuri dalam jumlah rendah, suatu senyawa yang dapat berbahaya untuk perkembangan sistem saraf bayi/ janin dalam kandungan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahkan ikan salmon dan ikan rendah merkuri lainnya, seperti tuna, FDA ( BPOM Amerika) menganjurkan untuk tidak makan lebih dari 12 ons per minggu untuk menghindari jumlah konsumsi merkuri.<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4wbWJAJ7ewodVxPIkc4uLiYZeXeXPEaFfZegxaUmUdoqPVxAVzUgrfrgw1sV-QtcUZMvMTyjok2-QvHXa5YoLsYf8Ag00j_r2DQ4TRGkvqhGi1g-7LnLKnXFQOsvEJHAhrSI-blTNVGQ/s1600/kacang-polong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kacang-polong-makanan-sehat-untuk-ibu-hamil" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4wbWJAJ7ewodVxPIkc4uLiYZeXeXPEaFfZegxaUmUdoqPVxAVzUgrfrgw1sV-QtcUZMvMTyjok2-QvHXa5YoLsYf8Ag00j_r2DQ4TRGkvqhGi1g-7LnLKnXFQOsvEJHAhrSI-blTNVGQ/s400/kacang-polong.jpg" title="kacang-polong" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Buncis/ Photo: alana.io</td></tr></tbody></table><b>3. Buncis dan Kacang Polong</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kacang polong, kacang hitam, kacang pinto, buncis, ada begitu banyak pilihan dari jenis kacang-kacangan yang dapat dikonsumsi ibu hamil. "Kacang mengandung serat dan protein dari semua sayuran," kata Ward.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ibu hamil penting mendapatkan asupan serat dan protein dari jenis kacang-kacangan selama kehamilan, namun Anda mungkin belum menyadari bahwa serat dapat menjadi jenis makanan baru terbaik Anda. Ketika Anda hamil, saluran pencernaan Anda melambat, menempatkan Anda pada risiko terkena sembelit dan wasir. Serat dapat membantu mencegah dan meringankan masalah tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, kata Ward, makanan yang mengandung serat cenderung kaya akan nutrisi. Ini memang benar, bahwa kacang merupakan sumber yang baik mengandung besi, folat, kalsium, dan seng.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR08OpGLzUJs_XAwwPI9k8PyKDRw0uU0i1cu0Zu4elxXgTWLMBHjZXThRf8oFjKOCLSxE54F-TgBi4yoK7tPisrRZ7ZvLhE0nakXf1b2yVf63lphLmC1gPQLdkXqgIrVw35OKZvEKwjDQ/s1600/ubi-jalar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ubi-jalar-makanan-sehat-ibu-hamil" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR08OpGLzUJs_XAwwPI9k8PyKDRw0uU0i1cu0Zu4elxXgTWLMBHjZXThRf8oFjKOCLSxE54F-TgBi4yoK7tPisrRZ7ZvLhE0nakXf1b2yVf63lphLmC1gPQLdkXqgIrVw35OKZvEKwjDQ/s400/ubi-jalar.jpg" title="ubi-jalar" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ubi Jalar / Photo: babycenter.com</td><td class="tr-caption"><br /></td><td class="tr-caption"><br /></td><td class="tr-caption"><br /></td><td class="tr-caption"><br /></td></tr></tbody></table><b>4. Ubi jalar</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ubi jalar berwarna oranye karena mengandung karotenoid, dan pigmen tumbuhan yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh manusia, kata Ward.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meskipun ibu hamil mengkonsumsi terlalu banyak "preformed" vitamin A yang didapat dari sumber lain, seperti dari sumber hewani, contoh hati, susu, dan telur maka bisa berbahaya, sebab karotenoid dari sumber ubi jalar adalah jenis yang berbeda. Mereka dikonversi menjadi vitamin A hanya jika diperlukan, sehingga tidak perlu untuk membatasi konsumsi ubi jalar untuk mendapatkan vitamin A.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin C, folat, dan serat. Dan seperti kacang-kacangan, ubi jalar sangat mudah dan murah didapatkan. "Masak ekstra dan menyimpannya sebagai camilan, merupakan ide bagus." Saran, Ward.<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvm7lOE012BgVp6KJg7o8Xx5IEZ4Q3WcXk9N24Yk-KMfvgjLZKVDKAXcUeeOSaDJSZI_2HQwkCuMlL_HAU62FmloqsiLkD0eu01oVNJJJ33HR4Bu1_T53lkrIfUiaYS-CsmePPRnzIUBQ/s1600/biji-bijian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvm7lOE012BgVp6KJg7o8Xx5IEZ4Q3WcXk9N24Yk-KMfvgjLZKVDKAXcUeeOSaDJSZI_2HQwkCuMlL_HAU62FmloqsiLkD0eu01oVNJJJ33HR4Bu1_T53lkrIfUiaYS-CsmePPRnzIUBQ/s400/biji-bijian.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Biji-bijian/ Photo: babycenter.com</td></tr></tbody></table><b>5. Biji-bijian</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya, Popcorn adalah gandum. "Orang-orang menyukainya ketika saya memberitahu mereka bahwa, Popcorn bagian dari gandum" kata Ward.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biji-bijian penting dalam kehamilan karena mereka tinggi serat dan nutrisi, termasuk vitamin E, selenium, dan fitonutrien (senyawa tanaman yang melindungi sel-sel). Tapi jangan konsumsi popcorn saja. Sebab, banyak biji-bijian lain di luar sana, seperti oatmeal,dll.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNvMuFgvi01A00AhtTgZ58ASk31uivns2YQMHJo_EbyCrGIB8NBxSZZ7eGE3bV6prEtmMPAzgBL8Q0FaXEo741mSrr_ZrjxZtie8J2o-PlybU93C2RIjv8RCGwmWpCP9TnbnGmBWs7S6I/s1600/kenari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="kenari-makanan-sehat-untuk-ibu-hamil" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNvMuFgvi01A00AhtTgZ58ASk31uivns2YQMHJo_EbyCrGIB8NBxSZZ7eGE3bV6prEtmMPAzgBL8Q0FaXEo741mSrr_ZrjxZtie8J2o-PlybU93C2RIjv8RCGwmWpCP9TnbnGmBWs7S6I/s400/kenari.jpg" title="kenari" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kenari / Photo: alana.io</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Kenari</b><br /><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">"Kenari adalah salah satu sumber terkaya dari nabati omega-3," kata ahli diet Kate Geagan, penulis buku <i>Go Green, Stay Lean</i>. "Sejumlah kenari adalah pilihan yang cocok untuk kudapan ringan atau tambahan salad." Ungkap Kate Geagan sebagaimana yang dipublikasikan <i>babycenter.com.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara nabati omega-3 tidak memberikan banyak DHA yang bermanfaat bagi bayi selama kehamilan. Kenari juga merupakan sumber makanan mengandung protein yang baik dan memiliki tinggi serat.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv_IyXOMc0wbJd6wQYgfkovTAoFTSJHofxWsR3PoB9X4cxxCXyfTDFjHtPSOgjOuLokTE2TK5MkJzeJhEJR0JxOWSvWfiTtluBT93Yosec6MfRQnmCz5X9w1d0E_0JcYdMSr21CyYWB9A/s1600/yogurt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="yogurt-makanan-bergizi-ibu-hamil" border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv_IyXOMc0wbJd6wQYgfkovTAoFTSJHofxWsR3PoB9X4cxxCXyfTDFjHtPSOgjOuLokTE2TK5MkJzeJhEJR0JxOWSvWfiTtluBT93Yosec6MfRQnmCz5X9w1d0E_0JcYdMSr21CyYWB9A/s400/yogurt.jpg" title="yogurt" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yogurt / Photo:alana.io</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><b>7. Yogurt</b> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Yogurt mengandung tinggi protein, membuatnya menjadi salah satu makanan favorit saat kehamilan. Dan segala jenis yoghurt merupakan sumber kalsium, yang perlu ada dalam daftar diet kehamilan. Jika Anda tidak mengkonsumsi cukup kalsium, maka akan berpengaruh pada bayi Anda." kata Geagan, </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Tujuan mengkonsumsi makanan sehat selama kehamilan adalah untuk memastikan Anda memberikan segalanya yang dibutuhkan bayi tanpa mengorbankan kesehatan dan gizi Anda sendiri," jelasnya. "Kalsium akan membantu menjaga tulang Anda sendiri utuh sementara meletakkan kerangka yang sehat untuk bayi Anda." Ungkap Geagan.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvJj9cn6ghmCtAwh7dVkrxxHhQ0Nq0Hbs2zcmHP_FiIW_uoJ7QqXOGkLCvJmET_sp_EwfRUgojEP3lTYbj_6wOcnx03se2VU2e1WWED8iTvbthnmOF4Dv-_nBb25QYzWoi6IldlCJk5Y/s1600/sayuran-hijau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sayuran-hijau-makanan-sehat-ibu-hamil" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvJj9cn6ghmCtAwh7dVkrxxHhQ0Nq0Hbs2zcmHP_FiIW_uoJ7QqXOGkLCvJmET_sp_EwfRUgojEP3lTYbj_6wOcnx03se2VU2e1WWED8iTvbthnmOF4Dv-_nBb25QYzWoi6IldlCJk5Y/s400/sayuran-hijau.jpg" title="sayuran-hijau" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sayuran hijau/ Photo:alana.io</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><b>8. Sayuran hijau dan berdaun</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayam, brokoli, lobak dan sayuran berdaun hijau lainnya sarat dengan vitamin dan nutrisi, termasuk vitamin A, C, dan K, serta folat yang sangat penting. Sayuran hijau juga terbukti untuk meningkatkan kesehatan mata. Ungkap Geagan.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnlN1rUA4NUrq_oglJnXRLGYVW5wxWtRTXsJ9qGgLcKNY8nTWwaao1RLamuKUbgDEW7bk0WDR6WQyvJ7n01odrkPz1_ptf3bDnFzfuawkzUiYMp2FgfE5CAunN8jTFVNw6YfHgNNzberQ/s1600/daging-tanpa-lemak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="daging-tanpa-lemak-makanan-sehat-ibu-hamil" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnlN1rUA4NUrq_oglJnXRLGYVW5wxWtRTXsJ9qGgLcKNY8nTWwaao1RLamuKUbgDEW7bk0WDR6WQyvJ7n01odrkPz1_ptf3bDnFzfuawkzUiYMp2FgfE5CAunN8jTFVNw6YfHgNNzberQ/s400/daging-tanpa-lemak.jpg" title="daging-tanpa-lemak" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Daging tanpa lemak/ Photo: babycenter.com</td></tr></tbody></table><b>9. Daging tanpa lemak</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Daging adalah sumber protein berkualitas tinggi," kata ahli diet Karin Hosenfeld, ahli dari <i>North Dallas Nutrition</i>. "Carilah daging tanpa lemak dengan cara lemak dipangkas/ dibuang," katanya. "Ketika membeli daging merah khususnya, usahakan 95 hingga 98 persen daging merah tersebut bebas lemak."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan menurut Ward, " Daging sapi mengandung kolin seerta protein, yang baik sebagai zat pembangun."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangan makan daging sembarangan atau<i> hot dog</i>, meskipun dipanaskan sampai mengepul panas. Ada risiko kecil lewat bakteri dan parasit, seperti listeria, toxoplasma, atau salmonella, bila mengkonsumsi beresiko menular ke bayi Anda, kata dokter ahli kebidanan dan kandungan, Maria Marnach dari <i>Mayo Clinic Obstetrician</i>.</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvOyR9aM5DtBOuu3UIn7dgh8KPZHOfPCfKTupgK51EG-p4chm8UWn2hGH6MdZ-uejyEUZJRgN61LdTDOZU2cg78oE4GZaxcHU4YrZSuIf6UAx2rlPa5kw9d6h8QFYEjTLduzCtOT-k3T0/s1600/buah-buahan-berwarna-dan-sayuran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="buah-bauahan-berwarna-dan-sayuran-makanan-sehat-untuk-ibu-hamil" border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvOyR9aM5DtBOuu3UIn7dgh8KPZHOfPCfKTupgK51EG-p4chm8UWn2hGH6MdZ-uejyEUZJRgN61LdTDOZU2cg78oE4GZaxcHU4YrZSuIf6UAx2rlPa5kw9d6h8QFYEjTLduzCtOT-k3T0/s400/buah-buahan-berwarna-dan-sayuran.jpg" title="buah-bauahan-berwarna-dan-sayuran" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi pasar buah dan sayur/ Photo: alana.io</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><b>10. Buah-buahan berwarna dan sayuran</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak makan buah hijau, merah, oranye, kuning, ungu, dan putih serta buah-buahan dan sayuran lainnya, memastikan bahwa Anda dan bayi Anda mendapatkan berbagai nutrisi. "Setiap kelompok warna memberikan vitamin dan mineral yang berbeda," jelas ahli diet Jodi Greebel, pemilik <i>Citrition, a nutrition counseling service</i> di New York.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hosenfeld menunjukkan keuntungan lain dari makan buah dan sayuran adalah "Selama tahap akhir kehamilan, bayi akan mendapatkan suplai makanan melalui cairan ketuban. Jadi, jika Anda mengekspos bayi Anda untuk berbagai buah-buahan sehat dan sayuran, maka Anda akan meningkatkan kemungkinan bahwa bayi Anda akan mengenali dan menerima jenis rasa serta multivitamin." Ungkapnya.<br /><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/02/vitamin-ibu-hamil.html">5 Jenis Vitamin Wajib Untuk Ibu Hamil</a></b></blockquote>Demikianlah <b>10 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil</b> yang dapat <i>medianers</i> bagikan pada pembaca. Bila anda mengalami alergi dengan salah satu jenis makanan di atas, maka sebaiknya hentikan mengkonsumsinya dan segera konsultasikan pada ahli gizi anda, atau ke pelayanan kesehatan terdekat. Semoga bermanfaat. (<b>Editor: Anton Wijaya, Dihimpun dari berbagai sumber</b>)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-24751067707706749592017-01-15T06:18:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.629-08:00 grace02emily Daftar Pertanyaan Survey Akreditasi Rumah Sakit Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjULnEBzl0y41GXndQ1Ghe7sfehFwnK1JbCwlW-LGIEAreK04tbB7hjTQb8qr-eOs4YC4eUnMsXOdWitPxnwMz_ZI_QdMSEy_LU3BI_5Vt_CTbUA0fWG23Yjfyp6_c5zVi2bFiPdU6-IpU/s1600/Loker-perawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjULnEBzl0y41GXndQ1Ghe7sfehFwnK1JbCwlW-LGIEAreK04tbB7hjTQb8qr-eOs4YC4eUnMsXOdWitPxnwMz_ZI_QdMSEy_LU3BI_5Vt_CTbUA0fWG23Yjfyp6_c5zVi2bFiPdU6-IpU/s1600/Loker-perawat.jpg" /></a></div><b>Medianers ~ </b>Ketika tim surveyor melakukan penilaian rumah sakit saat akreditasi, banyak hal yang mereka tanyakan dan nilai. Diantara pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh tim telusur dapat medianers uraikan seperti dalam tabel berikut:<br /><center><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; width: 209px;"> <tbody><tr style="height: 20.1pt;"> <td rowspan="2" style="background: #d9d9d9; border-bottom: solid 1.0pt; border: solid black 1.0pt; height: 20.1pt; padding: 0cm 3.0pt 0cm 3.0pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "arial narrow";">STANDAR</span></b></div></td> <td rowspan="2" style="background: #d9d9d9; border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: solid black 1.0pt; height: 20.1pt; padding: 0cm 3.0pt 0cm 3.0pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="ListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 7.5pt; margin-left: 11.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "arial narrow";">DAFTAR PERTANYAAN SURVEI AKREDITASI</span></b></div></td> <td height="27" style="border: none; height: 20.1pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 20.1pt;"> <td height="27" style="border: none; height: 20.1pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 193.9pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 193.9pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "arial narrow";">SKP</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 193.9pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Ada berapa cara yang digunakan dalam </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">mengidentifikasi pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kapan saja dilakukan prosedur identifikasi pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur identifikasi pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur komunikasi yang efektif ?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Obat- obat apa saja yang termasuk dalam <i>high alert medications</i>?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penyimpanan obat-obatan tersebut?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kapan dilakukan time out?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang memimpin proses time out?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur time out?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Ada berapa cara cuci tangan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Berapa lama dilakukan masing-masing cara cuci tangan tersebut?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Ada berapa langkah cuci tangan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Peragakan cara cuci tangan yang benar!</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kapan saat kita harus melakukan cuci tangan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur identifikasi pasien risiko jatuh?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana mengkaji pasien dengan risiko jatuh?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana mengkaji ulang pasien dengan risiko jatuh tersebut?</span></div></td> <td height="259" style="border: none; height: 193.9pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">HPK</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien & keluarga?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & keluarga?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang memberikan informed consent?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja yang diinformasikan saat informed consent?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana RS melindungi kebutuhan privasi pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana proedur melindungi harta milik pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa yang dilakukan RS jika pasien menolak/ memberhentikan tindakan (resusitasi) atau pengobatan yang diberikan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pelayanan pasien-pasien tahap terminal?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pengkajian rasa nyeri?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">PPK</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien & keluarga?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien & keluarga?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara anda mendorong pasien untuk aktif bertanya saat pemberian edukasi?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa bukti edukasi telah diberikan kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana penanganan edukasi pasien jika terkendala bahasa/fisik?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">PMKP</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apakah definisi kejadian sentinel?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara melihat data-datanya?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pelaporan insiden?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">MDGs</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur merujuk pasien PONEK ke unit pelayanan kesehatan lainnya?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Adakah MoU dengan UPK tersebut?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pencatatan pasien TB-DOTS di RS ni?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang mencatat? Apa kompetensinya? (tunjukan sertifikat pelatihannya)</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">APK</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang menerima pasien datang pertama kali di IGD?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penerimaan pasien di IGD?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur skrining di IGD?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat jalan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat inap?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja yang diinformasikan saat pasien mendaftar di admisi rawat inap?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa yang dilakukan jika ruang rawat inap yang dibutuhkan penuh?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur triase?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kapan terakhir kali anda mengikuti pelatihan triase?Dapatkah anda menunjukan sertifikatnya?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur transfer/ pemindahan pasien antar unit di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang mendampingi pasien saat proses transfer?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa yang dilakukan jika pasien memiliki kendala dalam berkomunikasi?( tidak dapat berbahasa Indoesia/ tidak dapat bicara)</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemulangan pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Sejak kapan prosedur rencana pemulangan pasien dilakukan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur transfer ke RS lain?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja yang dimonitor saat proses transfer ke RS lain tersebut?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 10.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.2pt;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang mendampingi saat proses transfer ke RS lain tersebut? </span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">AP</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja yang dikaji saat penerimaan pasien baru di rawat jalan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja yang dikaji saat penerimaan pasien baru di rawat inap?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang melakukan pengkajian tersebut?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Dimana pengkajian itu dicatat?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana RS mengkaji status gizi pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana RS mengkaji rasa nyeri pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="SV" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana penyusunan rencana pemulangan pasien?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "arial narrow";">PP</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang berwenang mengambil keputusan mengenai </span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian informasi mengenai tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedurnya jika dalam pemeriksaan penunjang memakan waktu lama?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penanganan resusitasi pada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemakaian alat penghalang (restrain) pada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penanganan pasien dialisis?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana kebijakan dan prosedur pasien-pasien kemoterapi?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penyimpanan, penyajian dan pendistribusian makanan kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian edukasi batasan diet kepada pasien & keluarga?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara memonitor terapi gizi yang diberikan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penanganan pasien dengan rasa nyeri?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penanganan pasien-pasien dalam tahap terminal?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 6.75pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">PAB</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 6.75pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Kapan dilakukan time out?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Siapa yang melakukan time out?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur time out?</span></div></td> <td height="9" style="border: none; height: 6.75pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 214.95pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 214.95pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">MPO</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 214.95pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa saja daftar obat-obatan yang termasuk dalam NORUM?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana kebijakan penyimpanan elektrolit pekat di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara penyimpaan dan pemantauan obat-obatan sampel di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pengelolaan obat emergensi di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penarikan obat di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apakah ada pembatasan dalam peresepan antibiotik di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apakah ada standarisasi singkatan yang digunakan dalam peresepan di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana kebijakan mengenai penulisan resep yang lengkap?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemberian edukasi mengenai terapi obat-obatan kepada pasien?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pelaporan insiden bila terjadi medication error?</span></div></td> <td height="287" style="border: none; height: 214.95pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 88.4pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 88.4pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">MKI</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 88.4pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Adakah standarisasi singkatan yang boleh dipakai di RS ini?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Adakah standarisasi simbol yang digunakan di RS ini?</span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana cara RS melindungi berkas rekam medis pasien dari kehilangan/kerusakan/penyalahgunaan?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur pemusnahan berkas rekam medis?</span></div></td> <td height="118" style="border: none; height: 88.4pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 26.2pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 26.2pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">KPS</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 26.2pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Dapatkah anda menjelaskan uraian jabatan anda?</span></div></td> <td height="35" style="border: none; height: 26.2pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 46.2pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 46.2pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">PPI</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 46.2pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana RS mengidentifikasi pasien-pasien berisiko infeksi?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penanganan pasien infeksius?</span></div></td> <td height="62" style="border: none; height: 46.2pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 25.7pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 25.7pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">TKP</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 25.7pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa visi dan misi RS?</span></div></td> <td height="34" style="border: none; height: 25.7pt;" width="0"></td> </tr><tr style="height: 46.7pt;"> <td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; height: 46.7pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 57.0pt;" width="76"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow";">MFK</span></b></div></td> <td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; height: 46.7pt; padding: 0cm 4.05pt 0cm 4.05pt; width: 99.4pt;" valign="top" width="133"><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Apa yang anda lakukan jika terjadi kebakaran di RS?</span></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 4.5pt; margin-left: 11.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 4.5pt; text-indent: -10.6pt;"><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "arial narrow"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana prosedur penggunaan APAR?</span></div></td> <td height="62" style="border: none; height: 46.7pt;" width="0"></td> </tr></tbody></table></center></div><div style="text-align: justify;">Demikianlah kira-kira <b>Daftar Pertanyaan Survey Akreditasi Rumah Sakit </b>kemungkinan yang akan ditanyakan oleh tim penilai akreditasi. Kemungkinan pertanyaan lain, dapat dibaca juga dipostingan <b><a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/11/skenario-pertanyaan-surveyor-akreditasi-rumah-sakit.html">Inilah Skenario Pertanyaan Surveyor Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012</a>. </b>Semoga bermanfaat.(AW/dihimpun dari berbagai sumber).</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-41078320539818946072017-01-14T01:38:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.655-08:00 grace02emily RSUD dr Adnaan WD Berbenah dan Rencana Pembangunan Tahun 2017 Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj05UGfq7rPT_-j7NfV9mvQuM5hqfVpXyWGkUOst7HLujdVS11-U7M4Y6FD8WKpWEZqIcYmy359MH3NMk4kykwWZZ-7XFbqXsVehV43i0IOMfHtoMkBdj3QXAmp_PddZBENBtivFLG3Le8/s1600/RSUD-dr-adnaan-wd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Rsud-dr-adnaan-wd-payakumbuh" border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj05UGfq7rPT_-j7NfV9mvQuM5hqfVpXyWGkUOst7HLujdVS11-U7M4Y6FD8WKpWEZqIcYmy359MH3NMk4kykwWZZ-7XFbqXsVehV43i0IOMfHtoMkBdj3QXAmp_PddZBENBtivFLG3Le8/s320/RSUD-dr-adnaan-wd.jpg" title="RSUD-dr-adnaan-wd" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b>Payakumbuh, Medianers</b> --- Rapat terbatas yang diinisiasi oleh manajemen RSUD dr Adnaan WD, dihadiri oleh pengurus Komite Medik dan Komite Keperawatan di lantai 2 pertemuan gedung Instalasi Gawat Darurat pada hari Jumat, (13/1) berjalan sebagaimana mestinya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Direktur Utama RSUD dr Adnaan WD, dr.Elista Yosepha, MARS didampingi oleh direktur pelayanan dan penunjang dr.Yanti, MPH terlihat semangat memimpin rapat. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">"Perhatian masyarakat Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota akan pelayanan RSUD dr Adnaan WD patut diapresiasi. Saya kurang lebih dua minggu dilantik jadi direktur utama RSUD dr Adnaan WD akan terus membenahi dan melakukan yang terbaik demi bagusnya pelayanan pada masyarakat. Untuk itu, saya mohon dukungan dari seluruh anggota Komite Medis dan Komite Keperawatan." Ungkap dr.Elista Yosepha, MARS.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kemudian, Direktur Utama yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur pelayanan dan penunjang di RSUD dr Adnaan WD ini membeberkan tentang rencana pembangunan di tahun 2017, diantara poin pentingnya sebagai berikut:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><ol><li>Melanjutkan pembangunan gedung 4 tingkat, baik interior maupun eksterior. Saat ini lantai 1 dan 2 mulai rampung. Selanjutnya lanjut ke pembangunan lantai 3 dan 4. </li><li>Pembangunan ruang VIP.</li><li>Membenahi sistim antrian poliklinik, apotik, dll.</li><li>Peningkatan fasilitas, sarana, penunjang dan SDM.</li></ol><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Demikianlah poin-poin penting yang disampaikan manajemen rumah sakit pada segenap peserta rapat yang hadir. Kemudian, dr.Elista Yosepha, MARS berpesan pada medianers, untuk menyampaikan mohon dukungan dan doanya agar pembangunan fisik dan SDM berjalan lancar agar senantiasa pelayanan RSUD dr Adnaan WD pada masyarakat semakin lebih baik.(<b>Anton Wijaya</b>).</div><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-44454482704694248682017-01-11T18:18:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.668-08:00 grace02emily Mencermati Kewenangan Klinis Penata Anestesi Menurut PMK 18 Tahun 2016 Dan Prospek Kedepannya? Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJ8B5_gzOgFbr4383RhANEkRZ4UJ7MhVkghFA3m87TvFOjzaCcKxWOVR9lgqBzwawNKLJbzrC5xpaQ40T9Bb6LYRVUiXgn4tiE-KTMOfPugJJiW4l3x-ZtcCQ2HLAxHwmxozgCg16vck/s1600/Perawat-mahir-kamar-bedah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Instalasi-bedah-sentral" border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJ8B5_gzOgFbr4383RhANEkRZ4UJ7MhVkghFA3m87TvFOjzaCcKxWOVR9lgqBzwawNKLJbzrC5xpaQ40T9Bb6LYRVUiXgn4tiE-KTMOfPugJJiW4l3x-ZtcCQ2HLAxHwmxozgCg16vck/s320/Perawat-mahir-kamar-bedah.jpg" title="Penata-anestesi" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Pada<b> </b>bulan April 2016 Mentri Kesehatan Nila Farid Moeloek menanda tangani <b>Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 18 Tahun 2016</b> Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Penata Anestesi. Yang mana peraturan sebelumnya, yaitu <b>Peraturan Menteri Kesehatan Nomor519/Menkes/Per/III/2011 </b>tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. (Ralat: yang dicabut <b>PMK No. 31 Tahun 2013</b>. Sedangkan PMK No.519 Tahun 2011 harus dibaca dan dimaknai sebagai Penata Anestesi).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, peraturan yang di pakai oleh Penata Anestesi dalam bekerja saat ini adalah <b>Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 18 Tahun 2016 </b>yang menjelaskan tentang ruang lingkup kerja, serta tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi Penata Anestesi di Rumah Sakit. Dalam peraturan tersebut, Penata Anestesi memiliki "senjata" namanya Asuhan Kepenataan yang lingkupnya dalam 3 kategori kecil, diantaranya :</div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Praanestesi; </li><li>intraanestesi; </li><li>Dan, pascaanestesi. </li></ol><b style="text-align: justify;">Apa saja ruang lingkup Asuhan Kepenataan?</b><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pelayanan <b>Asuhan kepenataan praanestesi</b> yaitu melakukan pengkajian pra anestesia yang meliputi: </div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>persiapan administrasi pasien;</li><li>pemeriksaan tanda-tanda vital;</li><li>pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan pasien baik secara inspeksi, palpasi, maupun auskultasi;</li><li>pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien;</li><li>analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;</li><li>evaluasi tindakan penatalaksanaan pelayanan pra anestesia, mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif;</li><li>mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian;</li><li>persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai;</li><li>pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesi maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit;</li><li>memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan jadwal, waktu, dan jenis operasi tersebut.</li></ul><br /><div style="text-align: justify;">Sedangkan, Pelayanan <b>asuhan kepenataan intraanestesi</b> sebagai berikut: </div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>pemantauan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesi;</li><li>pemantauan keadaan umum pasien secara menyeluruh dengan baik dan benar;</li><li>pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar. </li></ul><br /><div style="text-align: justify;">Kemudian, Pelayanan Asuhan Kepenataan pascaanestesi meliputi: </div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>merencanakan tindakan kepenataan pasca tindakan anestesia; </li><li>penatalaksanaan dalam manajemen nyeri sesuai instruksi dokter spesialis anestesi;</li><li>pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural;</li><li>pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat anestetika regional;</li><li>pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat anestetika umum; </li><li>evaluasi hasil kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural;</li><li>evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia regional; evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia umum; </li><li>pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat;</li><li>pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang dipakai;</li><li>pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya.</li></ul><div style="text-align: justify;">Demikianlah, uraian tugas Penata Anestesi menurut <b>Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 18 Tahun 2016 </b>yang tertuang pada BAB III tentang Penyelenggaraan Praktik Keprofesian Penata Anestesi. Sedangkan tindakan kolaborasi atau tindakan pelimpahan wewenang Penata Anestesi diatur pada Pasal 12 hingga pasal 20, bahwa Penata Anestesi dapat melaksanakan pelayanan:</div><br /><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>di bawah pengawasan atas pelimpahan wewenang secara mandat dari dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain; dan/atau berdasarkan penugasan pemerintah sesuai kebutuhan.</li></ul><br /><div style="text-align: justify;">Di Pasal 13, Pelimpahan wewenang secara mandat dari dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dalam rangka membantu pelayanan anestesi meliputi:</div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>pelaksanaan anestesia sesuai dengan instruksi dokter spesialis anestesiologi; </li><li>pemasangan alat monitoring non invasif; </li><li>melakukan pemasangan alat monitoring invasif; </li><li>pemberian obat anestesi;</li><li>mengatasi penyulit yang timbul; </li><li>pemeliharaan jalan napas; </li><li>pemasangan alat ventilasi mekanik; </li><li>pemasangan alat nebulisasi; </li><li>pengakhiran tindakan anestesia; dan</li><li>pendokumentasian pada rekam medik.</li></ul><br /><div style="text-align: justify;">Di Pasal 14, menjelaskan tentang Pelimpahan wewenang berdasarkan penugasan pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilakukan dalam hal tidak terdapat dokter spesialis anestesiologi di suatu daerah. Dan, Pelayanan dalam rangka pelimpahan wewenang hanya dapat dilakukan oleh Penata Anestesi yang telah mendapat pelatihan. Pelayanan dalam rangka pelimpahan wewenang meliputi:</div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>pelayanan anestesi sesuai dengan kompetensi tambahan yang diperoleh melalui pelatihan.</li><li>Pelatihan sebagaimana dimaksud harus terakreditasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.</li><li>Pelimpahan wewenang berdasarkan penugasan pemerintah hanya dapat dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah dan/atau pemerintah daerah telah terdapat dokter spesialis anestesiologi, </li><li>Sedangkan wewenang untuk melakukan pelayanan berdasarkan penugasan pemerintah tidak berlaku dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa;</li><li>Penata Anestesi dapat melakukan tindakan pelayanan anestesi di luar wewenangnya dalam rangka pertolongan pertama;</li><li>Pertolongan pertama ditujukan untuk mengurangi rasa sakit dan menstabilkan kondisi pasien;</li><li>Penata Anestesi wajib merujuk pasien kepada tenaga kesehatan yang berkompeten setelah pertolongan pertama selesai dilakukan.</li></ul><div style="text-align: justify;">Bila dicermati dengan seksama, Asuhan Kepenataan mandiri Penata Anestesi lebih berorientasi pada hal teknis pengelolaan administrasi, mesin dan obat, kemudian di tindakan kolaborasi Penata Anestesi berada di wilayah "cure" yakni tindakan medis invasif. Serta format Asuhan Kepenataan juga tidak dijelaskan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam hal ini, <i>medianers</i> berpandangan akan muncul suatu hari nanti masalah hukum atau "konflik" kepentingan antara Penata Anestesi dengan dokter anestesi. Sebab, Penata anestesi melalui <b>Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 18 Tahun 2016 </b> diberi kewenangan "abu-abu" atau direstui oleh permenkes memasuki tindakan "cure" yang mana adalah kewenangan medis. Seperti: Pada Pasal 20, Ayat 1, " <b><i>Dalam melaksanakan praktik keprofesiannya, Penata Anestesi mempunyai kewajiban</i></b>: ada 5 poin, salah satu diantaranya berbunyi, pada poin d "<i><b>meminta persetujuan tindakan yang akan dilaksanakan kepada pasien</b></i>." Artinya Penata direstui PMK 18 Tahun 2016 melakukan/ meminta pada pasien <i><b>persetujuan tindakan</b></i> dalam pemahamam penulis, <b><i>persetujuan tindakan </i></b>sama dengan <b><i>informed content </i></b>(persetujuan tindakan medis/ kedokteran).<br /><br />Menurut Undang-Undang, Persetujuan tindakan medis ( <i>informed content</i>) adalah kewenangan dokter dan dokter gigi, hal tersebut diatur dalam UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Serta, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Medik<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, saat ini mengingat tidak meratanya penyebaran serta langkanya tenaga dokter ahli anestesi masuk ke daerah kabupaten/ kota di luar pulau jawa, terutama DKI, maka kebijakan sebagaimana tertuang dalam <b>Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 18 Tahun 2016 </b>dapat<b> </b>dimaklumi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berjalannya waktu, apa bila telah banyaknya dokter ahli anestesi mengisi Rumah sakit daerah dan lancarnya distribusi serta meratanya penyebaran dokter anestesi ke daerah, maka Penata Anestesi berpotensi dipaksa meninggalkan wilayah abu-abu "cure" dan penata anestesi berpotensi mencaplok wilayah "care" karena kehilangan lahan "cure." Bila Penata Anestesi merembet ke wilayah "care" maka sebagaimana menurut Undang-Undang Keperawatan hal itu adalah wilayah Perawat. Dalam hal ini, Perawat Anestesi.</div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/12/ada-apa-antara-ipai-hipani.html">Ada Apa Antara IPAI dan HIPANI</a></b></blockquote><div style="text-align: justify;">Untuk itu, PPNI melalui HIPANI haruslah segera melakukan lobi politik di level kementrian dan DPR untuk menerbitkan peraturan mentri kesehatan yang mengatur sebagai pedoman khusus ruang lingkup Asuhan Keperawatan Perawat Anestesi di Rumah Sakit, terutama di Instalasi Bedah Sentral dan unit terapi intensif, agar suatu hari nanti Penata Anestesi tidak mencaplok wilayah "care" yang mana ranahnya Perawat di Rumah Sakit. Dan, format Asuhan Keperawatan hendaknya jangan pula sampai dimodifikasi menjadi Asuhan Kepenataan. PPNI melalui HIPANI harus menegaskan melalui peraturan/ perundangan yang mengikat. Sekian.(<b>AntonWijaya</b>)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-66793216054709163412017-01-08T08:30:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.681-08:00 grace02emily Surat Terbuka Untuk Perawat dan Mantan Perawat yang telah/akan pisah dengan PPNI" Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~</b> Saya salut dengan sistim organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Mereka" Kokoh, bersatu, maju bersama, mengarungi suka-duka bersama, tidak saling klaim dan selalu berkembang sesuai peminatan, tanpa mengalami perpecahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">IDI merupakan organisasi berlaku umum bagi dokter, baik dokter umum, dokter spesialis, maupun dokter sub spesialis. Dokter semakin ahli, bahkan semakin super ahli, tidak akan keluar dari organisasi induknya, IDI. Bahkan mereka bangga dengan "IDI" serta mengembangkan kolegium dan pendidikan spesialisasi yang tak meninggalkan kata " kedokteran."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak organisasi sayap di bawah naungan IDI, tanpa perpecahan, diantara: Perdatin ( Perhimpunan Dokter Ahli Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia), kemudian IKABI ( Ikatan Ahli Bedah Indonesia / Perhimpunan Dokter Ahli Bedah Indonesia ),dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari "rahim" IKABI, telah banyak pula melahirkan sub organisasi seminat, seperti Perhimpunan Bedah Endo-Laparoskopi Indonesia (PBEI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia ( PERABOI),dll. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian organisasi sesuai peminatan di bidang kedokteran spesialisasi lainnya, seperti THT, Penyakit Dalam, Kebidanan, dll, terus berkembang dan spesifik yang masih setia di bawah satu payung, induk organisasi bernama IDI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa dokter ahli, dan dokter sub spesialis tidak keluar dari IDI, dan mengklaim organisasi spesialisasi barunya yang lebih bagus dibanding organisasi dasarnya ( red : IDI). Dengan organisasi spesialisasinya, tentu saja bisa berbuat lebih spesifik dan bisa lebih elegan. Ternyata, tidak dilakukan, karena mereka "hebat" karena IDI-lah, sehingga organisasi sayap dan spesial itu lahir.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bila saya lihat ke dalam, ke organisasi profesi saya, yaitu Perawat dengan PPNI-nya, (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) tenggorokan saya seakan tercekat. Selalu, ada adengan ketidak harmonisan antara satu peminatan, dengan peminatan lainnya. Bahkan, saling klaim kehebatan dan kecongkakan, ingin keluar dari kata " Perawat." Bila tidak lagi mengaku sebagai "Perawat" otomatis keluar dari organisasi induk PPNI. Apakah malu mengakui sebagai seorang Perawat, sehingga menciptakan nama baru? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Atau, karena bentuk ketidak puasan terhadap pengurus PPNI atau apa pasal? Mengapa kita tidak belajar pada IDI yang telah lama malang melintang di kesehatan. Lihatlah, mereka kuat, kokoh, karena memang satu "Ikatan" yang sulit terpisah dari induk, walaupun dihadapi berbagai persoalan. Sedangkan "kita" Perawat mengaku memiliki induk organisasi berawalan kata " Persatuan" tapi sangat sulit bersatu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Silahkan, buat organisasi sayap/ kolegium tanpa meninggalkan induk yang telah membesarkan. Tidak ada yang melarang. Tapi, bila keluar tidak lagi mengakui identitas sebagai "Perawat" inilah yang sangat disayangkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah, akhirnya saya malu sendiri. Tidak tau bagaimana caranya merubah keadaan, seakan menyesal mengenal profesi Perawat, dan sangat bersyukur telah jadi Perawat. Karena profesi ini yang telah membuat saya bisa mengenal dunia. Mengenal berbagai kharakter manusia, termasuk mengetahui lika-liku berorganisasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejawat saya, terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, terlalu mendewakan kemampuannya, sehingga meremehkan asal-muasalnya, manusia bisa berubah karena tuntutan ekonomi, manusia bisa lupa karena ambisi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melalui catatan ini, dengan setulus hati saya ingin sampaikan, berkacalah kita pada IDI, terutama bagi Perawat dan mantan yang pernah bergabung dengan organisasi Perawat/ PPNI), bahwa IDI anggotanya memang pilihan, kita patut belajar berorganisasi dari mereka. Dan, bila bisa merubah keadaan mari kembali ke induk dan ayo kita muliakan, kalau masih ada kekurangan disana-sini, kitalah anak-anaknya yang wajib memperbaiki, tanpa ada perpecahan. Hendaknya, janganlah buat induk baru melalui kemampuan lobi hukum. Demikian. Baca juga : <span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; text-align: left;"><a href="https://medianers.blogspot.co.id/2017/01/daftar-organisasi-spesialisasi-perawat-ppni.html">Ini Daftar Organisasi Spesialisasi Perawat di Bawah Naungan PPNI</a></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9lQa76qjb4Y054AEzCy15kfSOtGUqDhXGCBDLB7KutRPkvm_VWFNWB8uSZXuzjVKuENXaIBxctEEesuEbbjQV0ohWEGy96mf57otnit5sbWbHGTcTbpiJDQsYUgmfarumMlLcTYkov8c/s1600/P_20151118_132221_1_1_1_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9lQa76qjb4Y054AEzCy15kfSOtGUqDhXGCBDLB7KutRPkvm_VWFNWB8uSZXuzjVKuENXaIBxctEEesuEbbjQV0ohWEGy96mf57otnit5sbWbHGTcTbpiJDQsYUgmfarumMlLcTYkov8c/s320/P_20151118_132221_1_1_1_1.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Di sudut dapur, <b>Anton Wijaya</b>.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-31796868054045475202017-01-07T02:45:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.695-08:00 grace02emily Mengapa Berita "Perawat dan Bidan Tidak Boleh Suntik Pasien" Diralat ? Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipG7raraUlArudzhCCNHiEOvhb2r-PSSFva9GOD8w3bkkOm0WiYnl7lAsnMeG4gGdzf5uwG-u6JhScSa5aQ7D00aPlas5YKJ_gsfVbxHwXQse7uAeijdp5Vr83AMdkz-M7xOD2YWWJu68/s1600/Perawat-tidak-boleh-suntik-pasien.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Benarkah-perawat-tidak-boleh-suntik-pasien" border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipG7raraUlArudzhCCNHiEOvhb2r-PSSFva9GOD8w3bkkOm0WiYnl7lAsnMeG4gGdzf5uwG-u6JhScSa5aQ7D00aPlas5YKJ_gsfVbxHwXQse7uAeijdp5Vr83AMdkz-M7xOD2YWWJu68/s320/Perawat-tidak-boleh-suntik-pasien.jpg" title="Perawat-bidan-tidak-boleh-suntik-pasien" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Jagad maya dihebohkan oleh <i>print screen </i>pernyataan plt.kepala dinas kesehatan propinsi Bengkulu, drg. Edriwan Mansyur, MM yang diupload oleh netizen di beberapa grup/ komunitas FB dan WA. Nan paling heboh di grup Suara Perawat (Super).</div><div style="text-align: justify;"><br />Pernyataan drg.Eridwan Mansyur, MM di media terbitan hari selasa, (3/1) tertulis, "Bidan dan Perawat dilarang suntik pasien, meskipun kondisinya darurat. Larangan ini tertuang dalam Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran." Pernyataan tersebut terbit di media cetak <i>Bengkulu Ekspress</i> berjudul <b>Bidan dan Perawat Dilarang Suntik Pasien. </b><br /><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/08/perawat-boleh-melakukan-tindakan-medis.html">Perawat Boleh Lakukan Tindakan Medis Bila Keadaan Darurat</a></b></blockquote>Bahkan beritanya juga terbit di media online beralamat disini ( <i>http://bengkuluekspress.com/bidan-dan-perawat-dilarang-suntik-pasien/ </i>) namun, tidak berapa lama, pemberitaan tersebut telah dihapus oleh <i>bengkulu ekspress </i>dan tanggal 6 Januari beritanya diralat baik di media cetak maupun online diganti dengan judul <a href="http://bengkuluekspress.com/bidan-dan-perawat-boleh-suntik-pasien-asal-sesuai-sop/"><b>Bidan dan Perawat Boleh Suntik Pasien, Asal Sesuai SOP</b> </a><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhlZO-4pd5YhPf2MAYnbaGfa3QVvcA9_DjsRo3WOAqNxYVP6S2zDYVfcSnmH2jJXodhnURpTAHmuJG-xSJv_AmKm-axweCTwVciKuQLqoIqRVe41c9h4RwtN6AcSDGuUfpsl14MyVolLA/s1600/Perawat-bidan-boleh-suntik-pasien.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perawat-boleh-suntik-pasien" border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhlZO-4pd5YhPf2MAYnbaGfa3QVvcA9_DjsRo3WOAqNxYVP6S2zDYVfcSnmH2jJXodhnURpTAHmuJG-xSJv_AmKm-axweCTwVciKuQLqoIqRVe41c9h4RwtN6AcSDGuUfpsl14MyVolLA/s320/Perawat-bidan-boleh-suntik-pasien.jpg" title="Perawat-bidan-boleh-suntik-pasien" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b>Mengapa berita sebelumnya dihapus, kemudian diralat?</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Jawabnya ada dua (2) kemungkinan, pertama, wartawan <i>Bengkulu Ekspress </i>tidak cermat dan lengkap mengutip pernyataan plt. Kepala dinas kesehatan propinsi Bengkulu sehingga drg. Eridwan Mansyur lakukan protes pada media tersebut, yang akhirnya berita diralat. Namun, biasanya media berizin dan berbadan hukum bila awak media salah kutip atau salah pemberitaan, maka media bersangkutan akan menyampaikan permintaan maaf dan mengklarifikasi sebagaimana mestinya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kemungkinan kedua, drg. Eridwan Mansyur diprotes oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah bengkulu terkait pernyataan yang bisa membuat lumpuh pelayanan kesehatan di Bengkulu, sebab di pemberitaan ralatan pernyataan pengurus IDI, PPNI dan IBI wilayah Bengkulu dihimpun dalam pemberitaan. Dan, terakhir, kritikan <i>massive</i> komunitas Suara Perawat (Super) di FB jelas mempengaruhi meluruskan pemberitaan (<b>AntonWijaya</b>)</div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-20383669109530749292017-01-06T00:12:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.706-08:00 grace02emily Seminar Keperawatan HIPERCCI "Manajemen Keseimbangan Asam Basa" Terbaru 2017 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIhaJ29bMq3nw8w-ahEK_pHH0rRPPCEThTwZi39zB_u0m6DrE95MkqiLNnfinAWRnxvNQgkYMMNY-kyFryV4tWsPg6GSpg5PosuVybKvkPY24KWN43zXUvpxExrPChg9DhEa5y9dZOtpI/s1600/Seminar-hipercci.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Meningkatkan-outcone-pasien-kritis-melalui-keseimbangan-asam-basa" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIhaJ29bMq3nw8w-ahEK_pHH0rRPPCEThTwZi39zB_u0m6DrE95MkqiLNnfinAWRnxvNQgkYMMNY-kyFryV4tWsPg6GSpg5PosuVybKvkPY24KWN43zXUvpxExrPChg9DhEa5y9dZOtpI/s200/Seminar-hipercci.jpg" title="Seminar-keperawatan" width="150" /></a><span style="text-align: justify;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-weight: bold;">Medianers ~ </b><b> </b>Himpunan Perawat Critical Care Indonesia, (HIPERCCI) Wilayah Sumatera Barat menyelenggarakan Seminar Keperawatan Kritis tentang "Meningkatkan Outcome Pasien Kritis Melalui Manajemen Keseimbangan Asam Basa."Seminar ini akan diselenggarakan di gedung Tri Arga ( Museum Bung Hatta) Bukittinggi, pada tanggal 15 Januari 2017. Seminar dimulai pukul 07.00 wib s.d selesai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun pembicaranya adalah Titin Mulyati, S.Kp, M.Kep, seorang praktisi keperawatan kritis di RSUP Hasan Sadikin, Bandung. Pembicara selanjutnya adalah Ns.Yuldanita, S.Kep, praktisi keperawatan kritis dari RSUP dr M Djamil, Padang.</div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Bagi anda yang berminat, silahkan daftar sebelum tanggal 10 januari, peserta umum dikenakan biaya Rp.150.000,- dan mahasiswa Rp.100.000,- dan pendaftaran setelah 10 Januari 2017, peserta umum dikenakan biaya Rp.200.000,- dan mahasiswa Rp.150.000,-</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Demikianlah, informasi yang dapat medianers sampaikan, terkait informasi lanjut, silahkan hubungi kontak person atau cek langsung ke pengurus HIPERCCI, Sumatera Barat. (AW)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-68891278670090610592017-01-01T07:58:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.720-08:00 grace02emily Ini Daftar Organisasi Spesialisasi Perawat di Bawah Naungan PPNI Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~</b> Organisasi Perawat dikenal dengan PPNI, merupakan singkatan dari "Persatuan Perawat Nasional Indonesia". PPNI ini induk organisasi yang mewadahi seluruh lapisan profesi perawat, mulai dari tamatan SPK hingga program doktoral di bidang ilmu keperawatan.Semuanya menyatu di bawah naungan PPNI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">PPNI lahir pada 17 Maret 1974. Kurang lebih 3 bulan lagi, sejak tulisan ini diposting, PPNI akan berusia 43 tahun. Di usia matang tersebut, PPNI telah melahirkan puluhan anak (organisasi sayap) baik bernama ikatan maupun himpunan seminat yang akan medianers ulas satu-persatu. Diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioJZQRefa_99GjdNvRQTMLxeRLpLldzB3mkrQtMqxtue4NVBy4b85zkHLK5SGVRzbuK0MSuAognfqD2mZNsmYWFGAceLkAcfGUkpKZ9F0KRyDYliGgjWNa_0GH4nxG0IFQoUZh5-guE-A/s1600/Ikatan+Perawat+Kesehatan+Jiwa+Indonesia+%2528IPKJI%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ikatan-Perawat-Kesehatan-Jiwa-Indonesia-(IPKJI)" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioJZQRefa_99GjdNvRQTMLxeRLpLldzB3mkrQtMqxtue4NVBy4b85zkHLK5SGVRzbuK0MSuAognfqD2mZNsmYWFGAceLkAcfGUkpKZ9F0KRyDYliGgjWNa_0GH4nxG0IFQoUZh5-guE-A/s320/Ikatan+Perawat+Kesehatan+Jiwa+Indonesia+%2528IPKJI%2529.png" title="IPKJI" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) merupakan organisasi sayap PPNI yang awal mulanya bernama <b>Himpunan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (HPKJI)</b>. Organisasi yang anggotanya mayoritas spesialisasi perawat jiwa ini dicetuskan saat Jambore Kesehatan Jiwa yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr H. Marzoeki Mahdi, Bogor.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peserta sarasehan setuju untuk membentuk organisasi peminatan keperawatan jiwa yang kemudian diresmikan berdirinya pada tanggal 9 Oktober 1995 dengan nama organisasi Himpunan Perawat Jiwa Indonesia disingkat HPKJI dan terpilih Drs.Haruman, BS sebagai Ketua Umum HPKJI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 2006 terjadi perubahan nama organisasi menjadi Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI). Nama tersebut disepakati dalam Musyawarah Nasional tahun 2006 di RSJP Magelang yang sekaligus mengukuhkan Drs.Haruman, BS sebagai Ketua Umum IPKJI. Drs.Haruman, BS sempat memimpin HPKJI / IPKJI selama 2 priode (1995-2010). Saat ini, ketua umum IPKJI adalah H. Supriyanto,SPd,M.Kes (2012- Sekarang). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b> Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzSsjktDDTRW2Cec5Pn9SnYSKOa6R0uBrQTiwVZD64F0IKa9YEg0v5vVPoyc2N752Tlv_HN3-TdHTK1lyPUoYQYHdaxy5-aiAHyB96da5zfF41lWU2aO-v3mFv1iM9cyba6j0uTAICcs/s1600/Ikatan+Perawat+Anak+Indonesia+%2528IPANI%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=" Ikatan-Perawat-Anak-Indonesia-IPANI" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzSsjktDDTRW2Cec5Pn9SnYSKOa6R0uBrQTiwVZD64F0IKa9YEg0v5vVPoyc2N752Tlv_HN3-TdHTK1lyPUoYQYHdaxy5-aiAHyB96da5zfF41lWU2aO-v3mFv1iM9cyba6j0uTAICcs/s320/Ikatan+Perawat+Anak+Indonesia+%2528IPANI%2529.png" title="IPANI" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) merupakan organisasi di bawah naugan PPNI yang mengkonsentrasikan keilmuan dibidang kesehatan anak, sebagaimana tertuang dalam visi- misi IPANI. Visinya adalah " Terwujudnya Ikatan Perawat Anak Indonesia sebagai wadah Nasional perawat anak yang peduli terhadap kesejahteraan anak melalui pemberian pelayanan/asuhan keperawatan yang bermutu berbasis kompetensi tahun 2030."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan misinya, " Menguatkan manajemen dan kepemimpinan IPANI di tingkat pusat dan daerah. Membangun jejaring yang kuat dengan mitra yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak.Serta memfasilitasi perawat anak untuk melakukan praktik keperawatan yang berkualitas. Dan, memfasilitasi percepatan pengakuan sertifikasi perawat anak dan perlindungan hukum bagi anggota.Seraya, mewujudkan terlaksananya pendidikan berkelanjutan dan penelitian."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">IPANI dipimpin oleh ketua umum bernama Dr.Nani Nurhaeni,MN. Ia terpilih masa priode (2015-2018). Sebelumnya IPANI dipimpin oleh Syahridal, S.Kp, MARS. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjksGlcEVFmXBYEgKKIbIRzg6UMXs3uZHhTjfQrXlD-H00kIRTUGGH52UqlkGcU8wTukv5PvWXmsH0Sj_h_xm1vxtH4v8AcXPXynpTlBtjcx1fSlwuW6RWeXYs6V7S4bzSVj3N-1Y8rUyw/s1600/himpunan-perawat-kamar-bedah-indonesia-HIPKABI.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Himpunan-Perawat-Kamar-Bedah-Indonesia-HIPKABI" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjksGlcEVFmXBYEgKKIbIRzg6UMXs3uZHhTjfQrXlD-H00kIRTUGGH52UqlkGcU8wTukv5PvWXmsH0Sj_h_xm1vxtH4v8AcXPXynpTlBtjcx1fSlwuW6RWeXYs6V7S4bzSVj3N-1Y8rUyw/s320/himpunan-perawat-kamar-bedah-indonesia-HIPKABI.png" title="HIPKABI" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><div><b>Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI)</b> merupakan organisasi dibawah naungan PPNI yang berdiri pada tahun 2000. HIPKABI pertama kali diketuai oleh Said Syahrizal,AMK dari RSCM. Selain ketua umum, Said Syahrizal,AMK juga salah satu dari 20 orang pendiri organisasi HIPKABI. </div><div><br /></div><div>Pada masa priode kepengurusan HIPKABI (2005-2009) Ngadinah, AMK terpilih sebagai ketua umum saat Munas pertama di Hotel Borobudur, Jakarta dan Munas ke 2, di Hotel Sahit Surabaya, Juli 2009, Suyatno, SKM dipercaya sebagai ketua umum masa bakti (2009-2014). Dan, Munas ke-3, Juni 2013, di Hotel Grasia Semarang,terpilih Ns.Anthoneta Paliama,SKp,SpKV sebagai ketua umum priode ( 2013-2018).</div><div><br /></div><div>HIPKABi memiliki visi sebagai "Menjadi organisasi profesi perawat kamar bedah profesional yang berstandar internasional." Dan, memiliki misi " Mengembangkan profesionalisme perawat kamar bedah dalam memberikan pelayanan di kamar bedah yang berstandar internasional. Mengembangkan kemampuan SDM perawat kamar bedah melalui penelitian, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang berbasis kompetensi. Menggalang kebersamaan antar anggota melalui kegiatan ilmiah. Serta, mengupayakan berbagai usaha dalam memandirikan organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Dan, mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.</div><div><br /></div><div><b>Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPzFHAhhUU_pbfFuxXE5TjRPxIdZ6TTc1vY_m6Q5CnV0P9Oc7Ys4Fk-o5YSIPHVodAcNErEY_ZnBRTgNeUGYJr6VUffLO1NeNSKRkR_aE18BkDspK-xSEMts812TQpWZxVGx5QKlMgUs/s1600/himpunan-perawat-gawat-darurat-bencana-indonesia-hipgabi.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Himpunan-Perawat-Gawat-Darurat-dan-Bencana-Indonesia-HIPGABI" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPzFHAhhUU_pbfFuxXE5TjRPxIdZ6TTc1vY_m6Q5CnV0P9Oc7Ys4Fk-o5YSIPHVodAcNErEY_ZnBRTgNeUGYJr6VUffLO1NeNSKRkR_aE18BkDspK-xSEMts812TQpWZxVGx5QKlMgUs/s320/himpunan-perawat-gawat-darurat-bencana-indonesia-hipgabi.jpeg" title="HIPGABI" width="317" /></a></div><div><div><b>HIPGABI</b> merupakan organisasi sayap PPNI, didirikan pada tanggal 03 Maret 2008. Organisasi Himpunan Perawat gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) disahkan kepengurusannya tanggal 17 Juni 2008 di Jakarta. HIPGABI dipimpin oleh Amelia Kurniati, S.Kp.MN</div><div><br /></div><div>Tujuan Organisasi HIPGABI adalah untuk menghimpun dan menyatukan seluruh perawat Indonesia yang bekerja dalam departemen keperawatan gawat darurat dan bencana di Indonesia. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan keperawatan gawat darurat dan bencana dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Mengembangkan karier dan prestasi kerja perawat gawat darurat dan bencana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan perawat gawat darurat dan bencana di Indonesia. Memfasilitasi dan melindungi anggota dalam menggunakan hak politik dan hukum. Serta meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi, lembaga dan institusi lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri.</div><div><br /></div><div><b>InETNA (<i>Indonesian Enterostomal Therapist Nurse Association</i>)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioWI_fEFh0wdlNbVGjB61_Ltg7RBxflHM91YCKaqc7VS101jGzc4R8H5sNV6Ylz8i7zRM87uRrHvSEOZ8vbjhmhmhCI5pFTv2ILahohiW2zIJjz9phZrhk7T8UGlOGBgfBhqgezVwlk5A/s1600/indonesian-enterostomal-therapist-nurse-assosiation-InETNA.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="InETNA-Indonesian-Enterostomal-Therapist-Nurse-Association" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioWI_fEFh0wdlNbVGjB61_Ltg7RBxflHM91YCKaqc7VS101jGzc4R8H5sNV6Ylz8i7zRM87uRrHvSEOZ8vbjhmhmhCI5pFTv2ILahohiW2zIJjz9phZrhk7T8UGlOGBgfBhqgezVwlk5A/s320/indonesian-enterostomal-therapist-nurse-assosiation-InETNA.png" title="InETNA" width="320" /></a></div><div>Pada tanggal 10 Oktober 2000, bersama dengan RS Kanker, Dharmais, RSUP dr. Cipto Mangunkusuma, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan B'Braun (sponsor produk ostomi), kelompok Enterostomal Therapy Nurse (ETN) Indonesia mengukuhkan perhimpunan perawat <i>Enterostomal Therapist</i> dengan nama <i>Indonesian Council of Enterostomal Therapist</i> (ICET) yang kemudian berganti nama menjadi InETNA ( <i>Indonesian Enterostomal Therapist Nurse Association</i> ) tahun 2001. InETNA dipimpin oleh Ns.Ani Maryani, ETN.M.Kep.Sp.KMB.</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsK5roDIvMf-ioajkRvLs8Gj6iOtlVNacNp3UZ661OztbD7kBh8eRHil-Lt-HBn9pPPAt3PENdXUvhZFK5N-aYrgr09omMGzldf2xaubfZoRTFoc32O_qwQjQRLO50iQpXFC2uOMGGRQ/s1600/Daftar+Organisasi+Spesialisasi+Perawat+di+Bawah+Naungan+PPNI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Daftar-Organisasi-Spesialisasi-Perawat-di-Bawah-Naungan-PPNI" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsK5roDIvMf-ioajkRvLs8Gj6iOtlVNacNp3UZ661OztbD7kBh8eRHil-Lt-HBn9pPPAt3PENdXUvhZFK5N-aYrgr09omMGzldf2xaubfZoRTFoc32O_qwQjQRLO50iQpXFC2uOMGGRQ/s640/Daftar+Organisasi+Spesialisasi+Perawat+di+Bawah+Naungan+PPNI.jpg" title="Organisasi-Spesialisasi-Perawat" width="640" /></a></div><div>Kemudian, masih banyak organisasi spesialisasi Perawat yang tidak dapat medianers ulas satu-persatu, dinatarannya: INKAVIN (<b>Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia</b>), HIPMEBI (<b>Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia</b>), HIPEGI yakni singkatan dari <b>Himpunan Perawat Endoskopi Gastrointestinal Indonesia</b>. HIPPI (<b>Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia</b>), dan IPEMI (<b>Ikatan Perawat Maternitas Indonesia</b>) dan IPOTI (<b>Ikatan Perawat Orthopedi dan Traumatologi Indonesia</b>. Serta HIPERCCI ( <b>Himpunan Perawat Critical Care Indonesia</b>). Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI). Dan, baru-baru ini lahirnya <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/12/ada-apa-antara-ipai-hipani.html"><b>HIPANI (Himpunan Perawat Anestesi Indonesia)</b></a> sebagai bentuk pengganti IPAI yang telah berubah haluan.</div><div><br /></div><div>Terkait organisasi sayap PPNI ini, kemungkinan akan terus berkembang dan bertambah sesuai peminatan Perawat di Indonesia. Organisasi profesi berkembang cendrung dibarengi bertambahnya spesialisasi perawat. Organisasi sayap ini hadir untuk memperkuat, memperkokoh serta meningkatkan profesionalisme Perawat dibidang keahliannya masing-masing. Semoga spesialisasi Perawat dan organisasi sayap PPNI semakin baik dikemudian hari, yang akhirnya berimplikasi semakin membaiknya pelayanan kesehatan di Indonesia.( <b>Editor : Anton Wijaya/ Dihimpun dari berbagai situs</b>)</div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-52088939574282284472016-12-24T00:46:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.735-08:00 grace02emily Ada Apa Antara IPAI Dan HIPANI ? Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZyCn82occxrm-mo_zmFNoYFhUhgxeqR0q4NuRcQsznTKHyxvZwjl0QUlUO4qFhc2IWUH9hJet9-q3kCGDtNlU-7e5Jzfd_atcXSZ2x00TxAZwXTX2GZ4oaC4ugTz5roG0gn7XvIZiToc/s1600/Perawat-anestesi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perawat-anestesi-ipai-hipani" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZyCn82occxrm-mo_zmFNoYFhUhgxeqR0q4NuRcQsznTKHyxvZwjl0QUlUO4qFhc2IWUH9hJet9-q3kCGDtNlU-7e5Jzfd_atcXSZ2x00TxAZwXTX2GZ4oaC4ugTz5roG0gn7XvIZiToc/s320/Perawat-anestesi.jpg" title="Perawat-penata-anestesi" width="286" /></a></div><b>Medianers ~ </b>Menarik sekali mengikuti perkembangan perpecahan ditubuh Keperawatan dan hadirnya dua organisasi profesi di tanah air. Pertama tentang organisasi Ikatan Penata Anestesi Indonesia, disingkat IPAI. Kedua, tentang lahirnya organisasi baru bernama HIPANI ( Himpunan Perawat Anestesi Indonesia).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Sejarah Lahirnya IPAI</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">IPAI lahir dari cikal bakal Ikatan Alumni Akademi Anestesi (Iklum Aknes), karena ada perubahan kurikulum menjadi Akademi Keperawatan Anestesi (Akpernes) sehingga lulusan Akpernes tidak terakomodir. Maka, sejak 1 Oktober 1986 Iklum Aknes berubah menjadi organisasi Ikatan Perawat Anestesi Indonesia (IPAI) dan diakui dibawah payung PPNI sebagai organisasi sayap.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya IPAI kembali berubah, sebagai dampak lahirnya UU Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014, dimana perawat anestesi bukan lagi termasuk rumpun Keperawatan, tapi berada dibawah Keteknisian Medis. Hal ini diatur pada BAB 3, pasal 11. Sebagai bentuk respon, kata Perawat diganti menjadi Penata, lengkapnya menjadi Ikatan Penata Anestesi Indonesia. Artinya, Perawat Anestesi, telah meninggalkan profesinya sebagai Perawat dan menjadi Penata. Tidak lagi dibawah kendali PPNI.</div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/01/bidan-dan-penata-anestesi-tidak.html">Penata Anestesi Tidak Termasuk Tenaga Keperawatan</a></b></blockquote></div><div style="text-align: justify;">Bila dirunut sejarah, Penata yang ada saat ini, mayoritas berasal dari pendidikan dasar Keperawatan, seperti SPK lanjut kuliah ke Aknes dan Akpernes atau dari diploma 3 keperawatan (Akper) lanjut kuliah satu tahun ke program diploma IV Keperawatan Anestesi Reanimasi. Bila diamati dari istilah, semua lulusan sebenarnya tidak bisa melepaskan diri dari kata " Keperawatan" demikian juga dengan lulusan Akademi Anestesi, dasarnya adalah lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK). Tapi, hari ini mengapa berubah menjadi Penata?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Sejarah Hadirnya HIPANI</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekitar 3 pekan nan lalu, penulis mendapat undangan berupa brosur di grup WA untuk mengikuti seminar dan Kongres Nasional Himpunan Perawat Anestesi Indonesia ( Konas HIPANI). Kegiatan ini diinisiasi oleh pengurus pusat PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Sayangnya penulis tidak bisa hadir. Sebetulnya sangat penasaran, dan berjuta tanda tanya mengapa HIPANI lahir, apakah sebagai bentuk jawaban keluarnya IPAI dari jalur Keperawatan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meskipun baru berusia bulanan, HIPANI terlihat cukup agresif melakukan konsolidasi, baru-baru ini juga telah terbentuk Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Timur, dan akan menyelenggarakan pertemuan ilmiah pada pertengahan januari 2017 mendatang dengan tema " HIPANI Lahir Menuju Peningkatan Mutu Dan Profesionalisme Perawat Anestesi."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari seluruh kegiatan dan saling serang dua kubu bertikai di media sosial yang penulis amati secara diam-diam maupun penulis tanyai langsung tanpa dapat jawaban sepatah kata, semakin membuat penulis penasaran dan berasumsi bahwa gara-gara dua kepentingan kubu ( pengurus organisasi), dampaknya Perawat / penata fungsional jadi korban kebingungan. Sebagaimana pribahasa usang "<b>Gajah bertarung sama gajah, pelanduk mati terjepit di tengah</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baiklah, mengapa penulis menyatakan demikian? Di rumah sakit, Perawat atau Penata Anestesi sebetulnya memikirkan bagaimana mereka bisa bekerja dengan aman, nyaman dan makmur tanpa gangguan. Mereka inginkan bisa bekerja terlindungi dari resiko tuntutan, terkait tugasnya nan penuh tantangan menyelamatkan nyawa. Bila digiring ke politik praktis organisasi, lalu kisruh dan perang opini, kapan hal aman dan makmur itu diperjuangkan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perawat/ Penata yang dinas di instalasi bedah sentral kebingungan, bila memilih IPAI maka ia akan dibawah Keteknisan Medis. Okelah, bagi Penata yang berijazah Aknes, tapi bagaimana dengan yang berijazah Akpernes plus S1 Keperawatan + Ners? Bila disuruh memilih salah satu, jelas mereka akan "mati" kebingungan, mau di keperawatan apa di Keteknisan medis? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bila dihitung dari segi kepangkatan PNS, tentunya mereka yang tamatan Akpernes plus ijazah Ners cendrung akan memilih di bawah kendali bidang Keperawatan. Mengingat kesinambungan kepangkatan dan gelar terakhir yang melekat di awal namanya. Sementara yang D 3, berpotensi memilih di bawah Keteknisan medis dan berasosiasi ke IPAI. Artinya, dalam satu ruangan akan ada 2 kubu yang mengerjakan sesuatu tindakan sama persis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Lakukan Konsolidasi Antara IPAI dan PPNI</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pandangan penulis, apapun alasannya, 2 kubu organisasi yang berseberangan antara IPAI dan PPNI (pembentuk HIPANI) sebaiknya Islah. Duduk bersama, buang egosentrisme, lepaskan segala saling klaim kehebatan demi kesatuan profesi nan tangguh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebab, yang merasakan dampak dari pertikaian ini adalah "rumput akar" pelaksana dilapangan. Yang biasanya hangat, akan saling terpecah dalam melaksanakan profesionalisme pelayanan. Langkah konsolidasi belum terlambat, meskipun UU Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014 yang memposisikan Penata bukanlah bagian dari Keperawatan akan bisa diperbaiki. Dasar "blunder" terbelah perawat anestesi berawal dari UU tersebut. Sekian.(<b>AntonWijaya</b>) </div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-2580726202565908722016-12-23T11:10:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.748-08:00 grace02emily Bagaimana Cara Menanggulangi Diare Pada Anak ? Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Diare adalah berak menjadi lembek atau bahkan berupa air saja (mencret) lebih dari 3x sehari. Bila diare tidak teratasi seseorang akan mengalami kekurangan cairan tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOfPiZa2h7OFJEP4ZcK03ko0hD1XRHJdbVmMFjsBklHMSC_6sdNakWwRZM3Jl82O7len4LvwoWTLYjunUokg9oFC9Q5j4rG3F0PnVLjDtLBWcG6w-FBIA21qUUsucIRITqLkih9hm0BGM/s1600/tanda-diare-pada-anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOfPiZa2h7OFJEP4ZcK03ko0hD1XRHJdbVmMFjsBklHMSC_6sdNakWwRZM3Jl82O7len4LvwoWTLYjunUokg9oFC9Q5j4rG3F0PnVLjDtLBWcG6w-FBIA21qUUsucIRITqLkih9hm0BGM/s400/tanda-diare-pada-anak.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;">Berak encer ( biasanya 3x atau lebih dalam sehari) kadang-kadang disertai muntah, badan lesu dan lemes, tidak mau makan dan panas.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Penyebab Diare</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Diare sering disebabkan oleh kuman penyakit yang ditularkan akibat tingkah laku yang tidak sehat meliputi:</div><div style="text-align: justify;">1.Berak disembarang tempat</div><div style="text-align: justify;">2.Pemakaian air yang tercemar</div><div style="text-align: justify;">3.Pemakaian susu pengganti ASI</div><div style="text-align: justify;">4.Makanan/ minuman yang tercemar kuman</div><div style="text-align: justify;">5.Tangan kotor </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apakah diare berbahaya?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Diare berbahaya karena :</div><div style="text-align: justify;">1.Penderita akan kehilangan cairan tubuh</div><div style="text-align: justify;">2.Penderita menjadi lesu dan lemah</div><div style="text-align: justify;">3.Penderita dapat meninggal, bila kehilangan cairan tubuh yang banyak</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana mencegah diare ?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan melaksanakan kebiasaan hidup sehat sehari-hari meliputi :</div><div style="text-align: justify;">1.Berak di jamban/ kakus yang sehat</div><div style="text-align: justify;">2.Air minum yang sudah direbus</div><div style="text-align: justify;">3.Pemberian ASI</div><div style="text-align: justify;">4.Kebersihan makanan dan minuman</div><div style="text-align: justify;">5.Menggunakan air yang bersih </div><div style="text-align: justify;">6.Kebersihan perorangan </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana cara menanggulangi diare ?</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Berikan oralit 200cc;</li><li>Berikan larutan Gula Garam, bila tidak ada oralit;</li><li>Tetap berikan ASI bagi bayi yang masih menyusui;</li><li>Makan lunak seperti, pisang, bubur, nasi tim tetap diberikan seperti biasa</li></ol><br /><div style="text-align: justify;"><b>Cara memberikan oralit dan larutan gula garam</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Sediakan 1 gelas air yang telah dimasak/ air teh encer (200cc);</li><li>Masukan 1 bungkus oralit;</li><li>Aduk sampai larut benar, minumkan kepada penderita.</li></ol><br /><div style="text-align: justify;"><u><b>Cara membuat larutan Gula Garam</b></u></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Sediakan 1 gelas air yang telah dimasak/ air teh encer (200cc);</li><li>Masukan 1 sendok makan muncung Gula pasir dan seujung sendok Garam;</li><li>Aduk sampai larut benar, minumkan kepada penderita.</li></ol><br /><div style="text-align: justify;"><u><b>Cara memberikan larutan gula garam</b></u></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bayi dibawah satu tahun</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>3 jam pertama 1 ½ gelas;</li><li>Selanjutnya ½ gelas setiap diare sampai diare berhenti</li></ul><br /><div style="text-align: justify;"><b>Anak 1-5 tahun</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>3 jam pertama 3 gelas;</li><li>Selanjutnya 1 gelas setiap diare sampai diare berhenti</li></ul><br /><div style="text-align: justify;"><b>Anak lebih dari 5 tahun</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>3 jam pertama 6 gelas;</li><li>Selanjutnya 1 ½ gelas setiap diare sampai diare berhenti.</li></ul><div>Bila diare berlanjut, anak kelihatan lelah, mata cekung, elastisitas kulit kendor dan tidak mau sama sekali minum, menyusui dan makan, maka segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat.(<b>AW</b>)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-78556703116345533272016-12-23T10:28:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.761-08:00 grace02emily Cara Memenuhi Angka Kecukupan Gizi Pada Anak Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~</b> Pada masa bayi / balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga kebutuhan zat gizi relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya. Makin berat pekerjaan / aktifitas seseorang, maka kebutuhan zat gizi terutama sumber energi makin tinggi pula.</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_DQ1c2RozXBK0eRfGOTzGpiv0EYXQdGU_mIIYblKTTUMyRmAqegbzNoLLG_jbME6xJvWev49VvVSUb3KPTLvw3eGQ-UFjshy_bjpd8d9JWZKvbgOZdcFhCYGaZ4RhJ2PvkExIo_-Qh9Y/s1600/angka-kecukupan-gizi-pada-anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="cara-menghitung-angka-kecukupan-gizi-pada-anak" border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_DQ1c2RozXBK0eRfGOTzGpiv0EYXQdGU_mIIYblKTTUMyRmAqegbzNoLLG_jbME6xJvWev49VvVSUb3KPTLvw3eGQ-UFjshy_bjpd8d9JWZKvbgOZdcFhCYGaZ4RhJ2PvkExIo_-Qh9Y/s320/angka-kecukupan-gizi-pada-anak.jpg" title="angka-kecukupan-gizi" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ilustrasi/ photo: alana.io</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Dalam menghitung angka kecukupan gizi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor geografi. Orang di daerah perkotaan dengan tingkat polusi yang tinggi memerlukan banyak makanan sumber vitamin dan mineral. Sedangkan Orang-orang di daerah pegunungan, dengan udara yang dingin memerlukan banyak makanan sumber vitamin dan sumber energi yang lebih tinggi. Kemudian kebutuhan zat gizi pada wanita hamil atau menyusui meningkat karena untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi dan dirinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kegunaan mengetahui angka kecukupan gizi pada anak antara lain untuk:</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Menentukan cukup tidaknya kebutuhan gizi seseorang;</li><li>Membuat rencana untuk mencukupi gizi setiap orang sesuai umurnya;</li><li>Evaluasi tingkat kecukupan penyediaan makanan seseorang.</li></ol><div style="text-align: justify;">Menurut <i>Leaflet </i>yang disebar oleh RS Hermina Tangerang, sebagai media promosi kesehatan cara memenuhi <b>Angka Kecukupan Gizi Pada Anak</b>, sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. </b><b>Angka Kecukupan Gizi </b><b>Pada Balita (1-2 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 1-1,5 piring;</li><li>Lauk hewani: 2-3 potong;</li><li>Susu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 1 gelas;</li><li>Lauk nabati: 1-2 potong;</li><li>Sayuran: 1,5 mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong.</li></ul><div style="text-align: justify;"><b>2. </b><b>Angka Kecukupan Gizi </b><b>Pada Balita (3-4 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 1-1,5 piring;</li><li>Lauk hewani: 2-3 potong;</li><li>Susu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 1 gelas;</li><li>Lauk nabati: 1-2 potong;</li><li>Sayuran: ½ mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong</li></ul><br /><div style="text-align: justify;"><b>3. Angka Kecukupan Gizi Anak (5-6 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 2-3 piring;</li><li>Lauk hewani: 2-4 potong;</li><li>Susu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 1 gelas;</li><li>Lauk nabati: 1-2 potong;</li><li>Sayuran: 1-1½ mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong.</li></ul><div style="text-align: justify;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Angka Kecukupan Gizi Anak (7-9 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 2-4 piring;</li><li>Lauk hewani: 2-4 potong ;</li><li>Lauk nabati: 2-3 potong;</li><li>Sayuran: 1-1 ½ mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong.</li></ul><div style="text-align: justify;">5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Angka Kecukupan Gizi Anak </b><b>Anak (10-12 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 3-4 piring;</li><li>Lauk hewani: 3-4 potong;</li><li>Lauk nabati: 2-4 potong;</li><li>Sayuran: 1½-2 mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong </li></ul><div style="text-align: justify;">6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Angka Kecukupan Gizi Anak Remaja (13-15 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 3-5 piring;</li><li>Lauk hewani: 3-4 potong;</li><li>Lauk nabati: 2-4 potong;</li><li>Sayuran: 1½-2 mngkk;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong.</li></ul><div style="text-align: justify;">7.<b>Angka Kecukupan Gizi Anak Dewasa (16-19 tahun)</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Nasi / Pengganti: 4-5 piring;</li><li>Lauk hewani: 3-4 potong;</li><li>Lauk nabati: 2-4 potong;</li><li>Sayuran: 1½-2 mangkok;</li><li>Buah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: 2-3 potong </li></ul><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/12/kiat-mudah-mengatur-gizi-seimbang-anak.html">Kiat Mudah Mengatur Gizi Seimbang Pada Anak</a></b></blockquote><div style="text-align: justify;">Kurang lebih nilai atau angka sepiring nasi sama dengan 30 gr. Sepotong daging / tempe = 25 gram. Semangkok sayur =100 gram. Dan, sepotong buah pepaya = 100 gr. Sedangkan, satu gelas susu sama dengan 200 gr susu segar. Kira-kira demikianlah Angka Kecukupan Gizi Pada Anak yang dapat medianers share berdasarkan sumber leaflet.(<b>Editor: AW</b>)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-1258005450497666722016-12-23T09:51:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.775-08:00 grace02emily Kiat Mudah Mengatur Gizi Seimbang Pada Anak Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers ~ </b>Gizi seimbang pada anak yaitu suatu asupan zat makanan yang diperlukan tubuh sesuai dengan usia anak. Gizi seimbang sangat penting diperhatikan orang tua agar tumbuh kembang anak berjalan normal. Adapun penyebab, tanda gejala dan akibat atau dampak pada anak, apa bila asupan gizi tidak seimbang, diantaranya simak uraian berikut:<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmvhoMR9ewZUQ2BRThG0a45Fq_cazZnNJrJSsUikZMC_xpBrUilxMr5IEx2tyqdNiuvThbZ6VC64uJ0kyGIyfGa85NscCYawCt8pKjz4T8AHsgYKaIP0TqjgoOzr5RHYF5nHz09_4a18/s1600/kiat-mengatur-gizi-seimbang-pada-anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmvhoMR9ewZUQ2BRThG0a45Fq_cazZnNJrJSsUikZMC_xpBrUilxMr5IEx2tyqdNiuvThbZ6VC64uJ0kyGIyfGa85NscCYawCt8pKjz4T8AHsgYKaIP0TqjgoOzr5RHYF5nHz09_4a18/s320/kiat-mengatur-gizi-seimbang-pada-anak.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ilustrasi / photo: alana.io</td></tr></tbody></table><b>Penyebab kurang gizi pada anak</b><br /><ol><li>Jumlah makanan yang kurang;</li><li>Jenis makanan tidak seimbang;</li><li>Makan tidak teratur;</li><li>Penyakit.</li></ol><br /><b>Tanda dan gejala kurang gizi pada anak</b><br /><ol><li>Badan kurus;</li><li>Rambut tipis dan mudah tercabut;</li><li>Lemah dan pucat;</li><li>Kulit kering dan kusam;</li><li>Suka pusing;</li><li>Kaki dan tangan bengkak.</li></ol><br /><b>Akibat kurang gizi pada anak</b><br /><ol><li>Pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu;</li><li>Anak mudah sakit;</li><li>Kecerdasan anak kurang/ lambat.</li></ol><b>Apa pentingnya gizi seimbang ?</b><br /><ol><li>Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak;</li><li>Meningkatkan potensi kecerdasan;</li><li>Meningkatkan daya tahan tubuh.</li></ol><b>Cara mengatasi kurang gizi pada anak ?</b><br /><ol><li>Memberi jenis makanan yang seimbang pada saat anak sehat dan sakit;</li><li>Memberi makanan sesuai kebutuhan;</li><li>Makan yang teratur;</li><li>Jajanan jangan diberikan dekat waktu makan;</li><li>Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering;</li><li>Memberi makan ajak sambil bermain dan bercerita;</li><li>Makan bersama;</li><li>Tata makanan yang menarik misal warna piring yang menarik;</li><li>Jangan memberikan makanan yang manis sebelum makan.</li></ol><b>Sumber zat gizi pada makanan</b><br /><ol><li>Sumber zat tenaga terdapat pada : Beras, roti, mie, terigu, ubi, jagung, kentang, singkong;</li><li>Sumber zat pembangun, seperti tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, kedelai, kacang hijau, kacang tanah;</li><li>Sumber zat pengatur, seperti kangkung, bayam, wortel,daun singkong,pepaya, mangga dan jeruk.</li></ol><div style="text-align: justify;"><b>Kiat mudah memilih makanan bergizi</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Harganya terjangkau;</li><li>Nilai gizinya baik;</li><li>Masih segar/ tidak busuk;</li><li>Mudah didapat.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara mengolah makanan bergizi</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Sayuran, buah-buahan dicuci dulu kemudian dipotong-potong;</li><li>Sayuran dimasak jangan terlalu lama;</li><li>Alat masak harus dicuci bersih;</li><li>Cuci tangan sebelum memasak;</li><li>Beras dicuci tidak sampai bening airnya;</li><li>Lauk/ ikan dicuci dan dibuang kotoranya sebelum dipotong</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Prinsip penyajian makanan bergizi pada anak</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Jenis makanan bervariasi;</li><li>Kombinasi makanan hewani dan nabati, jika keuangan memungkinkan ;</li><li>Disajikan dalam keadaan hangat;</li><li>Perhatikan jadwal menu;</li><li>Jumlah makanan sesuai kebutuhan.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Prinsip mengatasi anak tidak mau makan</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Jangan paksa anak jika tidak mau makan;</li><li>Menggunakan alat makan yang menarik;</li><li>Makan sambil cerita;</li><li>Jenis makanan bervariasi dengan bentuk dan warna menarik.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Atur suasana yang dapat merangsang nafsu makan anak</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Makan bersama anggota keluarga;</li><li>Makanan yang dihidangkan dalam keadaan hangat;</li><li>Jenis makanan bervariasi;</li><li>Alat makan menarik;</li><li>Makan sambil bercerita.</li></ol><blockquote class="tr_bq"><b>Terkait : <a href="https://medianers.blogspot.co.id/2016/12/cara-memenuhi-angka-kecukupan-gizi-anak.html">Cara Memenuhi Angka Kecukupan Gizi Pada Anak</a></b></blockquote>Demikianlah <b>Kiat Mudah Mengatur Asupan Gizi Seimbang Pada Anak</b> yang perlu jadi perhatian bagi orang tua di rumah dalam mengatur dan mencukupi kebutuhan gizi seimbang pada anak-anak.(AW/ dihimpun dari berbagai sumber) </div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5680840960663831486.post-61635233787281989452016-12-17T03:34:00.000-08:002017-03-03T23:22:31.789-08:00 grace02emily Inilah Kiat Sukses Memotivasi Staf Perawat Terbaru 2017 <div style="text-align: justify;"><b>Medianers</b> ~ Memotivasi staf adalah bagian penting dari proses kepemimpinan dalam industri apapun. Karena motivasi bisa hilangkan tekanan atau stres pada staf, sehingga staf dapat bekerja sepenuh hati di perusahaan, demikian juga dialami staf perawat. Motivasi, dukungan serta kebijakan perbaikan lingkungan kerja sangat penting untuk mempertahankan kinerja perawat berkualitas di rumah sakit atau di pelayanan kesehatan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5hk0aA5s_0VXOjs0YzGO3nR42mkyJSS0OvDpcqrIwlsgFItfo8Ag2XundWKUAoxlFFBxSMbnpOtUC8AKIfcNhm87lL0RfWLY12I_F3s9Y7FlB_UImnvub50i0BokkJAAp19Epuh_s5Kg/s1600/motivasi-perawat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kiat-Sukses-Memotivasi-Staf-Perawat " border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5hk0aA5s_0VXOjs0YzGO3nR42mkyJSS0OvDpcqrIwlsgFItfo8Ag2XundWKUAoxlFFBxSMbnpOtUC8AKIfcNhm87lL0RfWLY12I_F3s9Y7FlB_UImnvub50i0BokkJAAp19Epuh_s5Kg/s400/motivasi-perawat.jpg" title="Kiat-Sukses-Memotivasi-Staf-Perawat " width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dalam buku "<i>The Five Practices of Exemplary Leadership Nursing</i>," yang ditulis James Kouzes dan Barry Posner menyatakan bahwa "kepemimpinan adalah urusan semua orang, termasuk CEO, pemimpin unit, manajer perawat dan bahkan perawat. Memotivasi perawat adalah salah satu tantangan terbesar dari manajemen keperawatan." Sedangkan Michelle Voss selaku perawat terdaftar (RN) mengatakan, "motivasi staf perawat dapat dipenuhi dengan memperkenalkan proses interaktif dan proaktif serta menghindari respon reaktif berlebihan."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Teratur Meminta Masukan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mintalah umpan balik perawat tentang isu-isu keperawatan secara teratur. Mendorong diskusi terbuka tentang tantangan sehari-hari mereka dengan perawatan pasien, lingkungan rumah sakit, jadwal kerja dan masalah stres keperawatan lainnya yang mereka alami. Menyediakan berbagai jalan untuk mengekspresikan ide-ide dan saran-saran mereka dengan cara yang proaktif positif, dan mencegah hal tidak produktif dan mengeluh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanyakan kepada mereka apa yang mereka pikirkan tentang tantangan paling sering menyusahkan saat mereka berurusan atau bekerja. Kiatnya, bisa melalui kotak saran, dengan survei bulanan atau kuartalan dan ulasan kinerja. Mengarahkan permintaan untuk umpan balik dengan cara yang positif dengan menanyakan solusi, bukan hanya perasaan atau pendapat saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Libatkan Perawat Dalam Kepemimpinan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikan perawat kesempatan untuk menunjukkan dan pengalaman kepemimpinan dalam profesi mereka secara teratur. Jadwal perawat untuk memimpin pertemuan atau membahas topik penelitian/ penemuan tentang tindakan medis saat ini dan berbagi pengalaman tentang seputar dunia keperawatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian memberi kesempatan kepada Perawat menyajikan sesi pendidikan kecil untuk <i>peer-to-peer </i>belajar tentang pelajaran seperti kebijakan rumah sakit, prosedur keperawatan dan tren perawatan pasien dan tanggung jawab. Mendorong mentoring kemitraan antara pasangan perawat senior dengan perawat baru dan tentunya saling berbagi pengalaman.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Saling pengertian</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memahami sudut pandang orang lain, pengalaman dan proses kerja, mengembangkan kerjasama. Mengatur cara staf perawat untuk lebih memahami unit/ruangan lain seperti laboratorium, apotek, gizi, administrasi, radiologi, dan lain-lain. Serta mendorong kerja sama tim dan pemecahan masalah. Teratur mengundang anggota dari unit lain untuk datang ke pertemuan perawat atau memperkenalkan diri dan membahas tentang unit masing-masing. Dan, mengembangkan hubungan yang mendukung dan saling kerjasama dapat meningkatkan semangat perawat dan memotivasi perawat selalu semangat bekerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berkomitmen untuk Komunikasi Positif</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gaya komunikasi dapat memotivasi atau mendemotivasi dalam profesi apa pun, dan terutama menghilangkan stres dilingkungan kerja. Berkomitmen untuk menggunakan komunikasi positif dengan perawat untuk mengembangkan sikap ramah, peduli dan suasana mendukung dan memberikan pelatihan tentang komunikasi positif bagi staf perawat. Kiat positif yang dimaksud dengan cara saling menyapa antara staf perawat di awal shift dinas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memberikan dukungan saat perawat menghadapi masalah tertentu; misalnya, jika seorang perawat yang mengungkapkan frustrasi saat menagani pasien. Interaksi menenangkan dalam situasi stres dan mendorong hubungan kerja yang baik mungkin sangat dibutuhkan perawat dalam bekerja saat itu. (Sumber : <a href="http://smallbusiness.chron.com/strategies-motivate-staff-nurses-15427.html">smallbusiness.chron.com</a> / Editor : AntonWijaya)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02732610958448732777noreply@blogger.com0